..Ibadah qurban itu berarti perlu disiapkan dengan beternak yg baik !

Selasa, 24 April 2012

PEMBUAHAN LAI DILUAR MUSIM

Sumber Gambar: Agus Priyono ( Edit, Alfiansyah BKPP )

PEMBUAHAN LAI DILUAR MUSIM


Buah-buahan merupakan salah satu bahan pangan sumber gizi, mineral, dan vitamin bagi manusia. Permintaan terhadap buah-buahan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat serta meningkatnya pemahaman akan pentingnya nilai gizi.

Selain sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral buah-buahan juga mengandung bahan antioksidan yang mampu menunda atau mencegah penuaan sel dan jaringan, dan serangan kanker (Rai dan Poerwanto, 2008).

Buah Lai merupakan salah satu buah-buahan tropis yang saat ini telah populer sebagai sumber pangan bergizi dan buah eksotik khas Kabupaten Kutai Kartanegara. Selama ini buah lai dikenal sebagai buah musiman yang dihasilkan setahun sekali. Musim buah lai berlangsung selama 2-3 bulan setiap musimnya. Musim buah lai normal di Desa Batuah berlangsung antara akhir Desember sampai awal Maret.

Sebagai bahan pangan permintaan buah lai terjadi sepanjang tahun, sedangkan suplai secara alamiah hanya selama musimnya (on season) saja. Untuk mengurangai ketergantungan terhadap musim alamiahnya atau setidak-tidaknya memperpanjang musim atau perentangan periode pembuahan dapat dilakukan rekayasa dengan teknik budidaya atau dikenal dengan produksi buah di luar musim (off season).

Upaya mencoba produksi buah lai di luar musim telah dilakukan di Desa Batuah baik maju atau mundur dari musim normal bahkan dilakukan secara ektrim 5-6 bulan lebih awal. Pembuahan ekstrim di luar musim berhasil dilakukan di Desa Batuah Kecamatan
Loa Janan Kabuapaten Kutai Kartanegara pada tanaman lai kultivar Mahakam dan Kutai. Perlakuan pengaturan unsur hara dan pemangkasan (tanpa ZPT), suplai unsur hara memperhatikan cara rilis pupuk, cara aplikasi, dan keadaan cuaca. Perlakukan akhir November 2010 berhasil di panen tanggal 16 Juni 2011 kemudian dipamerkan pada Penas XIII Tanggal 18-23 Juni 2011 di Tenggarong. Perlakukan plus ZPT (paclobutrazol) dilakukan pada 14 pohon kultivar Lai Mahakam dan 3 pohon kultivar Lai Kutai berumur 4-5 tahun yang belum pernah berbuah. Perlakukan ZPT pada tanggal 9 Januari 2011 dan bunga mulai mekar awal April 2011 dan siap dipanen pada bulan Agustus 2011.

Varietas Unggul

Buah lai varietas unggul belum banyak konsumen yang mengenalnya, karena memang baru dirilis dan dikembangkan. Kebun hasil pengembangan dengan Teknologi Top Working panen perdananya Agustus 2011. Berikut adalah lai varietas unggul nasional yang berasal dari Desa Batuah, yaitu:

1. Lai Batuah

Merupakan lai pertama asal Desa Batuah yang dirilis sebagai varietas unggul nasional pada tahun 2006 melalui Kepmentan Nomor: 548/Kpts/SR.120/9/2006. Buahnya
berwarna kuning, berat buah 1,5-1,6 kg. Daging buahnya kuning kemerahan, tekstur halus; aromanya tidak tajam; dan rasa daging buah manis, kandungan gula 22,48%.
Bagian yang dapat dimakan 39,2%. Daya simpan buah 7-9 hari setelah panen. Hasil 300-400 buah per pohon. Beradaptasi dengan baik didataran rendah 10-100 m dpl.

2. Lai Kutai

Rilis tahun 2007 melalui Kepmentan Nomor: 482/Kpts/SR.120/9/2007. Buahnya berwarna kuning, berat buah 1,4-1,9 kg. Daging buahnya kuning cerah (orange), tekstur halus tidak berserat; aromanya tidak tajam; dan rasa daging buah manis, kandungan gula 12,86%. Bagian yang dapat dimakan 31-35%. Daya simpan buah 7-8 hari setelah panen. Hasil 140-285 kg/pohon/ tahun. Beradaptasi dengan baik didataran rendah 10-100 m dpl.

3. Lai Mahakam

Rilis tahun 2009 melalui Kepmentan Nomor: 3507/Kpts/SR.120/10/2009. Buahnya berwarna kuning tua. Warna daging buah kuning dengan semburat jingga (marker), tekstur agak keras, rasa daging buah manis agak berlemak, kandungan gula 17o brix. Bagian yang dapat dimakan 31-35%. Daya simpan buah 7-8 hari setelah panen. Hasil 140-285 kg/pohon/ tahun. Beradaptasi dengan baik didataran rendah 10-100 m dpl.

Mudah dibuahkan di Luar Musim

Pembuahan di luar musim pada lai kultivar Mahakam dan Kutai dilakukan sejak tahun 2007 sampai sekarang pada tanaman lai umur ± 17 tahun dan menunjukkan bahwa kedua kultivar lai tersebut sangat respon terhadap perlakuan pembuahan di luar musim walaupun tanpa perlakukan ZPT (zat pengatur tumbuh). Perlakuan yang utama adalah pengaturan unsur hara, stres air, dan menyesuaikan dengan radiasi surya.

Sebelum panen pada Januari 2007 telah dilakukan perlakuan pada Oktober 2006 dan panen pada Mei 2007 dan sampai Juni 2011 telah dipanen enam kali buah lai kultivar Mahakam dan tujuh kali buah lai kultivar Kutai dan jika tidak ada halangan sampai Desember 2011 akan dipanen sekali lagi buah lai kultivar Kutai dari pohon yang sama.

Pemupukan Faktor Utama

Unsur hara menjadi faktor pembatas produksi tanaman lai, untuk mendapatkan produksi maksimal diperlukan pemupukan berimbang sesuai kebutuhan tanaman. Masalahnya kemampuan untuk mengidentifikasi keadaan masing-masing pohon secara cepat dan ekonomis belum banyak yang menguasai.

Tanaman menghasilkan (TM) diberikan pupuk tiga kali setahun. Pemupukan pertama (P-I) diberikan setelah panen berupa pupuk kompos/organik, dolomit, dan pupuk majemuk (NPK) dengan kadar unsur hara yang seimbang tujuannya untuk memacu pertumbuhan tunas.
Pemupukan kedua (P-II) diberikan 2-3 bulan setelah P-I, menggunakan pupuk majemuk yang kadar P2O5 yang lebih tinggi, tujuannya untuk persiapan dan memacu pembungaan. Pemupukan ketiga (P-III) diberikan dua bulan setelah persarian menggunakan pupuk yang kadar K2O-nya lebih tinggi, tujuannya agar kualitas buah lebih baik dan lebih tahan terhadap serangan hama/ penyakit Pemangkasan bentuk diperlukan untuk membentuk kerangka tanaman agar berproduksi maksimal. Pemangkasan pemeliharaan untuk membuang cabang sakit dan cabang yang tidak efektif untuk fotosintesis. Pengairan diberikan untuk tanaman lai dimusim kemarau, kebutuhan air ± 40-60 liter air per hari.

Pengendalian hama dan penyakit dengan teknik pengendalian hama terpadu. Hama yang sering ditemukan adalah penggerek cabang, kutu putih dan bajing. Penggerek buah jarang ditemukan, serangannya ringan dan tidak setiap musim ditemukan. Penyakit yang sering menyerang adalah hawar daun, busuk buah, dan busuk akar. Tanaman yang terpelihara dengan baik mulai menghasilkan pada umur lima tahun dengan produksi yang terus meningkat sesuai umur tanaman.

Sumber : http://cybex.deptan.go.id/lokalita/pembuahan-lai-diluar-musim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar