Food Estate Barometer Keberhasilan Pertanian Kaltim
Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan kesuksesan program food rice estate di seluruh kabupaten Kaltim akan menjadi barometer atas keberhasilan pembangunan pertanian di Kaltim
“Kita semua akan 
melihat dengan etrwujudnya program rice food estate di Kaltim akan 
menjadi dasar kesuksesan pembangunan pertanian di daerah. Bahkan, 
keberhasilan ini akan mampu mengangkat Kita serta nasional untuk 
ketahanan pangan dalam jangka panjang, keberhasilan pembangunan program 
ketahanan pangan ini haruslah menjadi pekerjaan kita bersama baik 
pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten dan kota serta masyarakat 
terlabih pihak swasta,” tegas Awang Faroek pada Forum Petani di UPTD 
Bapeltan Sempaja Samarinda, beberapa hari lalu.
 
Menurut Awang, lahan 
yang tersedia hingga saat yang potensial untuk pengembangan program food
 rice estate di seluruh wilayah kabupaten sudah melebihi 343 ribu 
hektar. Bahkan,  sudah ada sekitar 21 investor yang ingin berinvestasi 
di sektor pertanian ini dengan luasan lahan diperlukan mencapai 535 ribu
 hektare.
 
"Sedangkan yang sudah dipastikan untuk digarap guna 
keperluan pembangunan food rice estate ini sekitar 100 ribu hektare 
untuk tahap awal yang ditangani BUMN (Badan Usaha Milik Negara). 
Diantaranya PT Sang Hyang Sri, PT Pertani, PT Pupuk Kaltim dan Pusri 
Holdings," ujarnya.
 
Apalagi lanjut Awang, pertanian dalam arti luas 
telah menjadi program prioritas Pemprov Kaltim dan sejak 2009 lalu telah
 digadang sebagai program pembangunan pro rakyat. Melalui program ini 
akan dapat terciptanya peluang usaha yang berimbas pada pengentasan 
kemiskinan.
 
"Selain itu, program pro rakyat ini mampu membuka 
kesempatan kerja bagi masyarakat yang berarti akan dapat mengurangi 
pengangguran. Sehingga program pro rakyat ini akan mampu meningkatkan 
kesejahteraan masyarakat," tandas Awang.
 
Awang menjelaskan, berbagai 
program telah disiapkan pemerintah dalam pembangunan pertanian dalam 
arti luas. Misalnya, perikanan dan kelautan, kehutanan melalui program 
HTI (Hutan Tanaman Industri)  dan perkebunan serta peternakan maupun 
pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
 
“Kaltim dengan segala 
potensi kewilayahannya merupakan peluang bagi masyarakat untuk 
mengembangkan usaha dan perekonomiannya. Kondisi ini merupakan 
kesempatan sekaligus tantangan, selama masyarakat mau untuk berusaha dan
 memberdayakan dirinya,” ujarnya.
 
Karenanya, SKPD (Satuan Kerja 
Perangkat Daerah) terkait dapat menyusun rencana kerja yang benar-benar 
menyentuh pada rakyat. Sehingga, kegiatan yang laksanakan selain untuk 
peningkatan pembangunan daerah juga berdampak pada peningkatan dan 
pemberdayaan perekonomian masyarakat.
 
“Seperti yang kita lakukan saat
 ini dengan adanya Forum Petani yang terdiri dari KTNA (Kontak Tani 
Nelayan Andalan), Ikamaja (Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang) dan P4S
 (Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya) hendaknya menjadi motor 
penggerak kegiatan  pertanian di daerahnya, sehingga apa yang menjadi 
keinginan kita yaitu Kaltim sebagai lumbung pangan bisa tercapai,” kata 
Awang. (mar)
Sumber : http://www.poskotakaltim.com/berita/read/15455-Food%20Estate%20Barometer%20Keberhasilan%20Pertanian%20Kaltim




Tidak ada komentar:
Posting Komentar