..Ibadah qurban itu berarti perlu disiapkan dengan beternak yg baik !

Senin, 29 Desember 2014

Singkong, makanan ajaib untuk obat kanker

O







SINGKONG....
Obat Ajaib untuk Kanker

by Dr. Cynthia Jayasuriya

Ini pengalaman saya sendiri, sembuh dari kanker dengan singkong. Semoga pengalaman ini bermanfaat untuk banyak orang.

Saya mengidap kanker kandung kemih stadium 2, setelah tujuh tahun mengidap kanker di urethra.

Ginjal, urethra dan sebagian dari kandung kemih sudah diangkat. Setelah itu saya menjalani radiasi di bagian perut.

Saya merasa sehat selama tujuh tahun. Saya menjalani pemeriksaan rutin setiap tahun.

Pada tahun ke tujuh itu, ada darah dalam urine saya yang ternyata disebabkan oleh berkembangnya lagi sel kanker di kandung kemih. Kanker baru itupun diangkat lagi. Tapi bagaimana kalau kanker itu berkembang lagi?

Dari internet saya menemukan informasi tentang penggunaan biji aprikot untuk pengobatan kanker di Australia dan Amerika tanpa kemoterapi.

Seorang dokter dari Inggris yang bertugas sebagai misionaris di sebuah tempat terpencil di Afganishtan menemukan kandungan vitamin B17 dalam biji aprikot.

Di Afganishtan, kekayaan seseorang diukur dari jumlah pohon aprikot yang dimilikinya. Mereka tidak hanya makan buah aprikot, tetapi juga bijinya. Biji aprikot memiliki bentuk almond dan rasanya pahit.

Orang-orang dari wilayah ini tidak ada yang menderita kanker.

Setelah diteliti, biji aprikot mengandung vitamin B17.

Pada saat sedang dirawat karena kanker, saya ingin tahu jenis makanan rutin kami yang mengandung vitamin B17. Ternyata vitamin B17 ada dalam singkong.

Jadi saya makan singkong 10 gram tiga kali sehari.

Setelah dikonsumsi selama 1 bulan, saya melakukan pemerikansaan kandung kemih yang dilakukan oleh doker yang menangani kanker saya. Beliau terkejut karena kandung kemih saya benar-benar bersih dan normal.

Selama makan singkong, saya merasa sangat fit dan orang lainpun melihat saya sangat sehat.

Setelah itu setiap tiga bulan saya periksa dan hasilnya tetap bersih. Sejak itu saya hanya makan singkong dan tidak menjalani pengobatan lainnya.

Secara sederhana, cara kerja singkong sbb:

Nama ilmiah vitamin B17 adalah Amygdaline. Sel kanker adalah sel yang belum matang dan memiliki enzym yang berbeda dengan enzym normal.

Ketika vitamin B17 digabungkan dengan enzyme sel normal, B17 akan terurai menjadi 3 jenis gula.

Tetapi ketika tergabung dengan enzyme sel kanker, B17 terurai menjadi 1 gula, 1 benzaldehida dan 1 asam hidrosianik. Asam hidrosianik inilah yang membunuh sel kaker secara lokal.

Biji aprikot dan singkong sama-sama mengandung vitamin B17.

Setelah saya menulis artikel sebelumnya pada tahun 2010, saya menerima beberapa informasi dari pasien kanker yang juga mengkonsumsi singkong.

Mr. Pereira, pria berusia 70 tahun, terdiagnosis mengidap kanker prostat. Istrinya yang seorang pensiunan di rumah sakit kebetulan membaca artikel saya.

Mereka tidak punya dana untuk biaya pengobatan kanker dan suntikan yang diberikan membuat Mr. Pereira sangat lemah.

Istrinya memberikan singkong kepada Mr. Pereira.

Setelah mengkonsumsi singkong selama seminggu, kondisinya mulai membaik. Dan setelah sebulan makan singkong setiap pagi, dia menjalani pemeriksaan.

Sejak terdiagnosis kanker, hasil test PSA nya 280 – 290. Tetapi setelah sebulan PSA nya menjadi 5.89!

Mereka mengunjungi saya untuk memperlihatkan hasil test sebelum dan sesudah mengkonsumsi singkong.

Mr. Pereira sudah tidak merasakan lagi gejala kanker.

Ada seorang pria lain yang mengidap kanker hati dan sudah menjalani operasi. Tapi dari hasil MRI scan berikutnya, ternyata masih ada sel kanker yang belum terangkat.

Dia mulai makan singkong setelah oprasi. Sebulan setelah makan singkong, dokter mengatakan tidak perlu dilakukan operasi lagi karena dari MRI scan, sel kanker itu tidak membesar.

Jadi kenapa tidak mencoba singkong?

Singakong murah, mudah didapat, mudah memasaknya dan sangat lezat.

Caranya sangat mudah:

1. Pilih singkong yang segar, yang tidak ada noda biru.

2. Rebus dan jangan tutup panci selama memasak. Ini akan membantu menguapkan kelebihan asam midrosianik.

3. Jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung jahe/ginger, seperti biskuit jahe, ginger beer, ginger ale sedikitnya 8 jam setelah mengkonsumi singkong.

Semoga bermanfaat!

Sumber :  https://m.facebook.com/PengobatanSpiritualGratis/posts/171234749697972

Vitamin B17 sebagai Anti Kanker ada juga pada Singkong

Aprikot Kernel, dan Vitamin B17 Anti Kanker

Kategori: kesehatan
Selama bertahun-tahun telah ada sejumlah pesan campuran tentang kernel aprikot, yang mengandung vitamin B17 yang kontroversial (juga dikenal sebagai amygdalin), dan efektivitas mereka baik dalam mengobati kanker dan menjaga di teluk. Amygdalin adalah molekul dengan empat komponen - dua glukosa (gula), salah satu dari benzaldehida dan satu sianida. Tampaknya bahwa komponen sianida dari amygdalin adalah salah satu yang baik memiliki orang hitching sampai rok mereka dan berjalan ke bukit, atau sebaliknya, mencari cara untuk mengklaim itu sebagai milik mereka sendiri dan menggunakannya sebagai obat kanker potensial. Ia akan muncul bahwa ketika masyarakat makan kernel aprikot, dengan komponen sianida tak terelakkan, mungkin sangat berbahaya, tapi ketika para ilmuwan memodifikasi komponen sianida, dan menyebutnya pengobatan, mungkin cukup aman. Membingungkan bukan?
Pada 7 September 2000, kata ‘The Independent’ kita bahwa para ilmuwan di Imperial College London telah menemukan bahwa ‘peluru ajaib sianida bisa membunuh sel kanker’. Ternyata, Deonarain Dr dari Imperial College menyatakan bahwa untuk pertama kalinya mereka telah mampu menunjukkan bahwa mereka bisa membunuh sel kanker dengan menggunakan ‘pendekatan aktivasi prodrug’ (kata-katanya, bukan saya). Makalah ini menggambarkan ‘peluru ajaib’ sebagai koktail sianida yang berasal dari tanaman singkong. Mungkinkah ini karena, bersama dengan biji aprikot, pabrik singkong juga mengandung B17 (amygdalin)?
Namun, sebelum kita unhitch rok kami dan kembali dari bukit-bukit kita perlu tahu tentang ‘bahaya Fatal menyembuhkan kanker alternatif di web’ seperti yang dilaporkan dalam ‘The Sunday Times’ (3 Agustus 2004). Tampaknya ‘ribuan pasien kanker mempertaruhkan kesehatan mereka dengan mengikuti saran dari situs terapi alternatif mempromosikan obat palsu’. Edzard Ernst, yang rupanya profesor hanya negara pengobatan komplementer (jelas pekerjaan kesepian), menyerukan pemerintah untuk mengarahkan orang dari perawatan dipromosikan di interweb perkasa! Mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa puluhan obat sedang dipromosikan sebagai menyembuhkan atau mencegah kanker - termasuk tulang rawan ikan hiu, enema kopi, mistletoe dan ‘ekstrak aprikot’ - hal menakutkan!
The Sunday Times melaporkan jelas menunjukkan kebodohan semata-mata mengambil kesehatan Anda ke tangan Anda sendiri. Dan seolah-olah peringatan keras mereka tidak cukup, pada tahun 2006 (11 April), BBC tua yang baik mari kita tahu ‘Watchdog memperingatkan lebih dari biji aprikot’. Apakah tidak ada lolos dari aprikot! BBC melaporkan bahwa Badan Standar Makanan khawatir bahwa sianida dapat beracun dalam dosis tinggi, dan bahwa kita harus mengkonsumsi tidak lebih dari dua kernel aprikot pahit per hari. Dalam laporan yang sama, Cancer Research UK (juga rupanya khawatir dengan aprikot) memperingatkan kita bahwa klaim pips aprikot menyembuhkan kanker tidak benar. Mereka menyatakan bahwa ‘jika hanya makan biji aprikot bisa menyembuhkan kanker, tidak ada yang akan lebih senang dari kita’. Mungkin mereka perlu untuk mendapatkan bersama Dr Deonarain dari Imperial College?
Dalam rangka untuk dapat membuat penilaian tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kita benar-benar harus melihat pada ilmu balik berita utama.
Teori ortodoks kanker
Karena kebanyakan dari kita sadar, pandangan konvensional kanker adalah bahwa benjolan / tumor / pertumbuhan ‘adalah kanker’ dan bahwa ini perlu diobati dengan operasi, kemoterapi, radioterapi, atau mungkin hormon atau imunoterapi. Idenya adalah bahwa dengan pertumbuhan menyusut, atau memotong keluar dari tubuh, kanker akan hilang. Ini kecuali jika kanker telah metastasised (menyebar ke daerah lain), dalam hal ini pengobatan lain dapat disarankan, atau pasien akan diberitahu bahwa kanker telah menyebar terlalu jauh dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Teori alternatif kanker
Pandangan alternatif adalah bahwa benjolan / tumor / pertumbuhan ‘bukan kanker’ tetapi adalah ‘gejala’ - tanda bahwa ada sesuatu yang salah dengan keseimbangan alami tubuh. Diperkirakan bahwa sekali masalah mendasar adalah dikoreksi pertumbuhan hanya akan diserap kembali ke dalam tubuh. Meskipun, disepakati bahwa jika pertumbuhan ini tidak diserap dan tak sedap dipandang, atau begitu besar untuk mengganggu fungsi normal dari suatu area tertentu dari tubuh, maka harus dihilangkan dengan operasi.
Pertumbuhan ini tidak dianggap ‘kanker murni’ - mungkin sesedikit 20% sebenarnya kanker, dengan 80% sisanya yang non-kanker. Disarankan bahwa daerah yang terserang kanker pertumbuhan ini lebih tahan terhadap radioterapi dari area non-kanker dan karena itu kurang mungkin dimusnahkan. Dengan kata lain, pertumbuhan dapat dikurangi, tetapi kanker masih mungkin tetap dan berpotensi dapat menyebar.
Jika kita melukai diri kita sendiri proses penyembuhan dimulai dan sel-sel yang terkena diganti dengan sel baru. Namun, diperkirakan bahwa kanker adalah proses penyembuhan yang belum dimatikan. Dengan kata lain, jika tubuh kekurangan sesuatu yang penting untuk homeostasis tidak dapat bekerja secara efektif dan proses penyembuhan hanya dapat terus terjadi. Hasilnya adalah bahwa tubuh akan mulai menyembuhkan, dan kemudian menyembuhkan lagi dan lagi sampai akhirnya muncul pertumbuhan.
Ada tampaknya dua baris pertahanan terhadap proses penyembuhan dan over-perkembangan kanker. Yang pertama melibatkan ‘enzim proteolitik (enzim yang dirancang untuk mencerna protein), yang diproduksi oleh pankreas. Kedua enzim proteolitik, tripsin dan chymotrypsin, melarutkan lapisan protein pelindung di sekitar sel kanker dan efektif ini memungkinkan sel darah putih tubuh darah untuk menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker.
Garis pertahanan kedua melawan kanker adalah zat yang dikenal sebagai nitrilosides. (Diperkirakan bahwa ada lebih dari 800 makanan dalam keluarga nitriloside). Makanan ini mengandung vitamin B17 nitriloside (amygdalin) yang terdiri dari empat komponen - dua glukosa (gula), salah satu dari benzaldehida dan satu sianida. Dinding sel kanker memiliki enzim yang disebut beta-glikosidase (juga dikenal sebagai ‘enzim unlocking’). Ketika B17 (amygdalin) dan enzim datang ke dalam kontak membuka sel kanker dihancurkan. Sungguh menarik untuk dicatat bahwa beta-glikosidase ditemukan dalam sel kanker, dan tidak dengan sel lain dalam tubuh (karena itu, tidak ada sel lainnya dapat hancur). Sebagai penulis G. Edward Griffin poin di 2005 presentasinya - ‘ini adalah mekanisme alam yang menakjubkan yang tidak bisa disengaja’. (Lihat referensi dan link di bawah ini).
Oleh karena itu, dalam pandangan alternatif kanker, tidak ada ‘obat’ karena kanker sebenarnya semua bagian dari proses fisiologis alami tubuh. Hanya ketika sel-sel penyembuhan yang diizinkan untuk mengembangkan dicentang, dan garis pertahanan alami kita menurun, yang menjadi masalah. Beberapa orang bahkan merasa bahwa kita mungkin mengembangkan kanker lagi dan lagi selama hidup kita, namun pada kesempatan kebanyakan sistem pertahanan kita hanya berurusan dengan hal itu - kita tidak pernah tahu bahwa kita telah menderita kanker.
Teori ini tampaknya didukung oleh penjelasan yang menarik G. Edward Griffin ternak pada pertengahan-barat peternakan Amerika. Dalam sebuah wawancara untuk FHV (Sebuah organisasi kesehatan konsumen kebebasan Norwegia) Griffin menjelaskan sebagai berikut: Pada bagian pertengahan barat bersatu menyatakan petani menemukan bahwa, dalam bulan-bulan musim dingin, ternak mereka akan mengembangkan kanker di mulut mereka. Namun, karena salju mencair dan musim semi datang, ternak akan mulai makan rumput berdaun lebar (kaya B17) dan kanker hanya akan menghilang.

Sumber :http://nitaayu75.blogdetik.com/2011/09/21/aprikot-kernel-dan-vitamin-b17-anti-kanker/

Sabtu, 27 Desember 2014

Ternyata Obat Kanker itu adalah Air Liur dan Buah-buahan


"AIR LIUR + BUAH = OBAT KANKER" ------ HOAX????

"Dr. Stephen memperlakukan pasien sakit "Kanker" dengan cara yang "un-ortodoks" dan banyak pasien Sembuh!".


Ia percaya pada penyembuhan alami dalam tubuh terhadap penyakit.

"Obat" untuk 
"Kanker" sudah ditemukan!

Anda percaya?

Saya berdukacita bagi pasien 
"Kanker"yang meninggal di bawah perawatan konvensional.

Pasien 
"Kanker" tidak seharusnya mati !

Menurut DR. Shu, 3 generasi Sinshe di Taiwan:

Makan "buah" segar dan caranya!

Ini sangat informatif!
Umumnya makan "buah" berarti membeli "buah", cuci, memotongnya dan masukkan ke dalam mulut kita?

Tapi tidak semudah yang kita pikirkan! Pengetahuan penting bagaimana dan kapan harus makan "buah".

Cara yang tepat makan "buah";

+ TIDAK MAKAN "BUAH"-"BUAH"AN SETELAH ANDA MAKAN.

"BUAH" HARUS DIMAKAN PADA SAAT PERUT KOSONG.

"BUAH" ADALAH MAKANAN PALING PENTING!

BAHAYA! "Buah" bercampur dengan makanan lain akan membusuk dan menghasilkan gas sehingga lambung akan kembung!

Menurut penelitian Dr Herbert Shelton;

Jika Anda telah menguasai cara yang benar makan "buah"-"buah"an,

Anda memiliki:
umur panjang,
selalu sehat,
Penuh energi,
tubuh dan pikiran jadi nyaman dan berat badan normal.

Makan "buah" yang utuh segar dan bersih (Bukan "buah"/Juice kemasan kaleng/botol Plastik) lebih baik dari pada minum jus.

Tapi jika terpaksa minum jus, maka minumlah seteguk demi seteguk secara perlahan, karena Anda harus membiarkannya bercampur dengan "air liur" Anda sebelum menelannya.

MINUM AIR ES SETELAH MAKAN = "KANKER"!!

Air dingin akan membuat makanan yang berminyak menjadi solid (beku)!.

Hal ini akan menghambat proses pencernaan.

Ketika 'lumpur' tersebut bereaksi dengan asam, maka akan jadi lemak bertoksin (Racun) dan berbaris di dalam usus dan terserap dengan sangat cepat! Sehingga menyebabkan 
"Kanker"!

Cara Terbaik adalah;

* Minum air hangat setelah makan
* Makan "buah" segar saat perut kosong.

("Buah" + Air Liur Manusia = "Obat Kanker").

Analisis (Penolakan artikel di atas):
  1. "Buah" bercampur dengan makanan lain akan membusuk dan menghasilkan gas sehingga lambung akan kembung!"
    Gas dibuat oleh bakteri dalam perut dan usus. Bakteri ini mengurai serat dan unsur makanan yang tidak tercerna dari kebutuhan kita dan menggunakannya untuk energi. Produk sampingan dari proses ini adalah gas. Beberapa jenis bakteri menghasilkan gas lebih dari jumlah normal bila dalam tubuh tidak terdapat enzim yang tepat untuk mengolah makanan (contoh, bila kekurangan enzim laktase untuk mengurai gula susu dapat mengakibatkan produksi gas berlebih).
  2. Nutrisi "buah" tidak akan berubah baik dimakan dalam kondisi perut kosong maupun dalam kondisi perut terisi.
  3. Penjelasan bahwa minum air es setelah makan menyebabkan "Kanker" sama sekali tidak sesuai teori medis manapun, tradisional dan modern. Tidak ada basis (teori, kasus, dan sebagainya) dari klaim bahwa air dingin akan mengentalkan zat berminyak, ataupun lemak bertoksin akan memenuhi usus, atau perubahan lemak menjadi pemicu "Kanker".
  4. Air dingin di dalam tubuh akan menjadi hangat karena suhu tubuh dan tidak akan menyebabkan minyak menjadi beku. Bahkan asam lambung mampu melarutkan minyak dalam air sehingga minyak dalam lambung tidak akan pernah beku.
  5. Terdapat kalimat yang bertolak belakang berkaitan dengan minum es setelah makan ini. Disebutkan bahwa minum es setelah makan akan membuat proses pencernaan terhambat. Namun pada kalimat berikutnya disebutkan dapat membuat penyerapan menjadi sangat cepat. Jadi mana yang betul?
  6. Artikel ini berjudul "Buah + Air Liur Manusia = Obat Kanker", namun tidak ada pembahasan sama sekali barkaitan dengan "air liur" ini dalam artikel tersebut. Tidak ada bukti empirik bahwa "buah + air liur" bisa menyembuhkan "Kanker"
  7. Nama Dr. Stephen dan Dr. Shu adalah tokoh fiksi, tidak terdapat literatur mengenai mereka. Namun Dr. Stephen sering disebut dalam artikel "hoax"serupa dalam bahasa Inggris dengan nama lengkap Dr. Stephen Mak.
  8. Herbert M. Shelton adalah tokoh nyata dan telah meninggal tahun 1985. Dia adalah seorang doktor naturopati, menjadi pengajar dan penulis yang berkaitan dengan kesehatan. Namun dia sering ditangkap karena membuka praktik pengobatan tanpa ijin.
Analisis di atas merupakan penolakan artikel "Buah + Air Liur Manusia = Obat Kanker". Mereka tidak percaya alias menganggap bahwa artikel di atas hanya merupakan berita "Hoax" belaka. Namun, semua kembali kepada pribadi Anda masing-masing. Percaya atau tidak, kembali kepada pribadi para pembaca. 


Saya pribadi menerapkan saran-saran di atas, yaitu makan "buah" sebelum makan nasi. Dan saya pun juga jarang atau bahkan hampir tidak pernah minum es/air dingin setelah makan. Saya dulu punya benjolan dalam perut saya yang menurut dokter itu adalah Mioma dan Kista. Mioma dan Kista merupakan benjolan yang merupakan jenis penyakit"kanker" yang ukurannya bisa membesar dan akan sangat mengganggu kesehatan. 

Setelah saya tahu kondisi penyakit yang ada dalam tubuh saya, kemudian saya menerapkan teori di atas dan sekarang keluhan sakit karena Mioma dan Kista pun telah musnah. Dokter pun juga menyatakan bahwa Mioma dan Kista yang ada dalam perut saya ukurannya tidak membesar, bahkan mengecil karena mengering. Alhamdulillah...... Penyakit "kanker" yang dulu sempat mengganggu saya, sekarang ini telah musnah. Kalau Anda percaya silahkan dicoba..... 

Sumber:
1. Family-Guide's-Photo.....
2. https://www.facebook.com/FansDewasa/posts/457733337601513
3. janganpercayahoax.blogspot.com/.../hoax-air-liurbuah-obat-cancer.html
4. hoaxcapede.wordpress.com/.../air-liurbuah-obat-cancer-cancerkanker/
5. laely.widjajati.facebook.com/NDAH-TERBENTANG-LUASNYA-SAMUDRA-BIRU
6. laely.widjajati.facebook.com/Monggo-Buahnya......
7. laely.widjajati.facebook.com/Monggo-Dinikmati.......Camilan-BUAH.......

Sumber : http://laely-widjajati.blogspot.com/2014/06/air-liur-buah-obat-kanker-hoax.html

2015 Subsidi Pupuk 28 Trilyun Benih 2 Trilyun

Pemerintah Alokasikan 28 Triliun untuk Pupuk


Untuk menargetkan swasembada padi, gula, jagung, dan kedelai dalam tiga tahun ke depan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp28 triliun untuk kebutuhan pupuk dan Rp2 triliun untuk benih nasional. Penggaran itu dimasukan dalam RAPBN Perubahan 2015.

"Subsidi untuk 9,5 juta ton pupuk senilai Rp28 triliun, untuk subsidi benih insya Allah Rp2 triliun," kata Menteri Pertanian, Amran Sulaiman di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 23 Desember 2014.
Menurut Amran terdapat sejumlah perkara yang menghambat untuk mewujudkan target swasembada tersebut.
Persoalan pertama, Amran menuturkan yaitu irigasi pertanian. Ia menyebutkan sekitar 50 persen irigasi yang rusak di seluruh Indonesia. "Jumlah totalnya itu 3,3 juta hektar," ujarnya.
Amran menambahkan masalah lain adalah tentang penyerapan benih yang hanya mencapai 20 persen. Ada juga faktor keterlambatan distribusi pupuk. Ia mengaku saat berkunjung ke 14 provinsi, menemukan 50 kabupaten mengalami masalah tersebut.
Dia menambahkan masalah transportasi kerap menjadi hambatan di berbagai kabupaten. Selain itu, ia juga menemukan ego sektoral antarkabupaten soal distribusi pupuk yang berlebihan, juga menjadi akar persoalan keterlambatan distribusi tersebut.
"Katakanlah, contohnya, kabupaten A itu dapat alokasi pupuk 10 ton tapi butuhnya 7 ton. Ada sisa 3 ton. Namun, karena egoisme sektoral, kelebihan pupuk ini tidak mau dipindahkan ke kabupaten lain. Yang seperti itu lah contohnya sehingga membuat lambat. Ini enggak boleh ada egoisme sektoral dalam membangun ini republik," kata dia.
Untuk mengantisipasi adanya persoalan distribusi, pemerintah akan melakukan upaya penunjukan langsung untuk pengadaan pupuk, irigasi dan benih.
Penulis: Nasir

Sumber : https://id.berita.yahoo.com/pemerintah-alokasikan-28-triliun-untuk-pupuk-042509564--finance.html

SWASEMBADA PANGAN MASIH PANJANG BERLIKU


SWASEMBADA PANGAN

I.    PENDAHULUAN


Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan jumlah petani yang menjadi mayoritas penduduk di Indonesia. Walaupun saat ini lahan pertanian semakin sempit namun ekses pekerja di bidang pertanian semakin banyak. Fenomena diatas bukan terjadi karena bidang pertanian adalah pelarian bagi para penganggur tetapi disebabkan oleh pandangan hidup mayoritas Indonesia. Kegiatan bertani yang dilakukan bukan semata mata pencaharian, tetapi sebagai kebudayaan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof. Mubyarto ”Pertanian (agriculture) bukan hanya merupakan aktivitas ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu, pertanian/agrikultur adalah sebuah cara hidup (way of life atau livehood) bagi sebagian besar petani di Indonesia”.

Produksi pangan yang saat ini kita nikmati juga tidak terlepas dari kegiatan budaya masyarakat Indonesia. Pola makan yang dianut masyarakat Indonesia pun juga tercipta oleh kontruksi dari budaya Indonesia. Jika Indonesia ingin memerangi masalah pangan maka ia harus merubah livehood dari petani dan masyarakat Indonesia, bukan hanya melakukan modernisasi pertanian.

II.    PEMBAHASAN

Swasembada Pangan umumnya merupakan capaian peningkatan ketersediaan pangan dengan wilayah nasional. Swasembada pangan berarti kita mampu utk mengadakan sendiri kebutuhan pangan masyarakat dengan melakukan realisasi & konsistensi kebijakan tsb, antara lain dengan melakukan:

1. Pembuatan UU & PP yg berpihak pada petani & lahan pertanian.

2. Pengadaan infra struktur tanaman pangan seperti: pengadaan daerah irigasi & jaringan irigasi, pencetakan lahan tanaman pangan khususnya padi, jagung, gandum, kedelai dll serta akses jalan ekonomi menuju lahan tsb.

3. Penyuluhan & pengembangan terus menerus utk meningkatkan produksi, baik pengembangan bibit, obat2an, teknologi maupun sdm petani.

4. Melakukan Diversifikasi pangan, agar masyarakat tidak dipaksakan utk bertumpu pada satu makanan pokok saja (dlm hal ini padi/nasi), pilihan diversifikasi di indonesia yg paling mungkin adalah sagu, gandum dan jagung (khususnya indonesia timur).

Jadi diversifikasi adalah bagian dr program swasembada pangan yg memiliki arti pengembangan pilihan/ alternatif lain makanan pokok selain padi/nasi (sebab di indonesia makanan pokok adalah padi/nasi). Salah satu caranya adalah dengan sosialisasi ragam menu non pad/nasi.


Kebijakan Pemerintah dalam Swasembada Pangan

Pada masa SBY, pemerintah mengeluarkan progam perencanaan revitalisasi pertanian yang mencoba menempatkan kembali sektor pertanian secara proporsional dan kontekstual dengan meningkatkan pendapatan pertanian untuk GDP, pembangunan agribisnis yang mampu meyerap tenaga kerja dan swasembada beras, jagung dan palawija. Sampai tulisan ini dibuat baru satu target yang telah dicapai oleh pemrintah yaitu swasembada beras pada tahun 2008 yang lalu.

Dari sederetan kebijakan yang pernah dirumuskan oleh pemerintah hanya beberapa saja yang berhasil mendongkrak kondisi pangan Indonesia, itupun hanya secara parsial dan interim saja. Jika semua permasalahan pangan tersebut berasal dari kebijakan pemerintah, maka kita perlu mempertanyakan paradigma pangan yang selama ini dianut oleh pemerintah.

Presiden menegaskan ada tiga hal yang menjadi perhatian utama pemerintah yaitu peningkatan ketahanan pangan, peningkatan penelitian dan peningkatan kesejahteraan petani. Namun, Wapres Jusuf Kalla merincinya lebih jauh. Menurutnya, swasembada pangan dapat dilaksanakan melalui peningkatan jumlah bibit hibrida, perbaikan saluran irigasi, penguasaan teknologi pertanian serta sosialisasi penggunaan bibit hibrida kepada petani. "Kita hanya butuh kenaikan lima persen produksi padi untuk menuju swasembada, apalagi kita hanya mengimpor 1,5 juta ton dari kebutuhan rata-rata konsumsi beras 32-33 juta ton. Jadi tidak sulitlah untuk mencapai swasembada," kata Wapres, seperti dikutip Antara.

Wapres mengatakan, mandegnya swasembada pangan Indonesia dikarenakan produksi nasional yang konstan, sedangkan rata-rata pertumbuhan penduduk serta konversi lahan pertanian masing-masing meningkat 1,5 persen per tahun.Jadi, tambahnya, apapun alasannya pemerintah harus meningkatkan produksi padi tiga juta ton per tahun, dan untuk menutupi hal itu pada 2007 pemerintah mencanangkan kenaikan produksi lima persen atau setara dengan dua juta ton beras. Target itu akan bisa dicapai, apalagi saat ini bibit-bibit hibrida telah menghasilkan delapan hingga 10 ton per ha atau 10 - 25 persen dibandingkan dengan padi non hibrida.PROGRAM RIIL: Secara teoritis, memang tidak terlalu sulit bagi Indonesia untuk mencapai swasembada pangan. China saja yang penduduknya 1,3 miliar bisa tidak antre beras atau demo karena kekurangan beras. Sedangkan kita yang hanya 240 juta ton penduduk masih mengantre beras.

Selain peningkatan jumlah bibit hibrida, lanjut Wapres, pemerintah perlu ada perbaikan proyek irigasi dan penguasaan teknologi pertanian melalui penelitian dan pengembangan oleh balai-balai penelitian di kampus-kampus, lembaga terkait serta swasta. ”Selama ini, peran swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional masih kurang maksimal, padahal dukungan mereka sangat diperlukan terutama untuk dapat menghasilkan bibit-bibit hibrida yang berkualitas," katanya lagi.Menurut catatan Departemen Pertanian, saat ini Indonesia sudah menghasilkan 287 varietas padi, terdiri atas 189 padi dihasilkan oleh BBPT, 13 oleh Batan, dan 25 varietas oleh swasta. Sayangnya, ”Penggunaan produksi varietas unggul itu belum maksimal, karena belum disosialisasikan secara optimal tentang keuntungan teknis dan ekonomis padi hibrida,” kata Menteri Pertanian Anton Apriyantono, seperti dilansir Antara.
Dalam kesempatan terpisah, Mentan Anton Apriyantono mengklaim, program revitalisasi tanaman pangan dan kebijakan swasembada pangan bahkan dapat dikatakan berhasil. Hal ini, lanjutnya, dapat dilihat dari lima komoditas tanaman pangan unggulan berupa padi, jagung, kedelai, gula dan sapi potong. Data Deptan menunjukkan produksi beras naik 4,8% pada 2007 atau tertinggi dalam 15 tahun. Kenaikan harga beras, ujarnya, merupakan tren musiman yang terjadi menjel.

Hambatan dalam Program Swasembada Pangan

Masih rendahnya peningkatan produksi pangan di Indonesia dan terus menurunnya laju peningkatan produksi pangan dari tahun ke tahun secara teknis lebih di dominasi oleh dua penyebab utama yaitu: (1) Produktivitas pangan yang masih rendah dan terus menurun; dan (2) Peningkatan luas areal penanaman/panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan pertanian produktif di pulau Jawa.
Kombinasi kedua faktor di atas mempertajam penurunan laju pertumbuhan produksi dari tahun ke tahun. Kondisi ini akan terus menjadi “endemic” ke daerah-daerah dan tentunya akan semakin parah dengan seringnya diberitakan kondisi rawan pangan.

Disamping dua masalah klasik di atas, hambatan produksi pangan dipacu pula oleh beberapa isu nasional yang merupakan bagian dari “propaganda dagang” para importir pangan dan lemahnya pranata pertanian sehingga menurunkan gairah produksi oleh petani, antara lain:

1. Misalnya pada Kedelai, bahwa rata-rata kedelai nasional rendah yaitu 1,28 ton/ha, sedangkan di Amerika mampu mencapai 2,3 ton/ha yang kemudian banyak para ahli pertanian latah dan menjustifikasi bahwa tanaman kedelai identik sebagai tanaman subtropik yang hanya cocok tumbuh dan berproduksi tinggi di Negara-negara subtropik dan kurang cocok jika di tanam di Indonesia.Hal ini tidak sepenuhnya benar karena di India dan Cina ternyata rata-rata produktivitas nasionalnya sama dengan Indinesia bahkan lebih rendah. Pada kenyataannya dengan teknologi yang tepat tanaman kedelai di Indonesia mampu mencapai produksi lebih dari 3 ton/ha dan bahkan dalam beberapa pengujian sekala lapangan produksi kedelai di Indonesia dapat melampaui 4,5 ton/ha. Beberapa jenis kedelai temuan baru saat ini telah berhasil pula ditanam dan berproduksi dengan baik pada ketinggian 1.300 m dpl dengan produktivitas lebih dari 3 ton/ha yang selama ini dan selama ini banyak ahli dan pihak-pihak pesimis.

2. Hama dan penyakit komoditi pangan cukup besar karena kondisi iklim di Indonesia yang tropis (panas dan lembab) dan atas dasar teori dan fenomena parsial tersebut diklaim bahwa bertani pangan tidak efisien dan rugi ditanam di Indonesia. Padahal hal di Negara sub tropis sendiri dahulu mengalami masalah yang sama sebelum menerapkan tanaman GMO (genetically modified organism) dan Hibrida. Di negara maju seperti Amerika, Canada dan Australia, lebih dari 80 % tanaman Jagung dan Kedelai yang ditanam adalah GMO. Teknik pengendalian hamanya dilakukan secara total dengan penyemprotan pestisida dalam hamparan yang luas (dengan pesawat) sehingga kemungkinan hama di areal hamparan tersebut musnah termasuk burung dan satwa alam lainnya ikut musnah.

3. Negara maju lebih banyak memberikan produk dan teknologi olahan pangan yang berbasis pada bahan baku impor seperti Biji kedelai, gandum dan kentang, untuk memacu pemakaian konsumsinya, tetapi segi teknologi budidaya pangan kurang diperkenalkan sehingga dalam produksi komoditi pangan di dalam negeri tidak lebih efisien dan kalah bersaing, dan impor semakin besar. Kondisi ini justru tidak memihak ke pembangunan pertanian rakyat dan jika scenario kebijakan pemerintah berpihak kepada kepentingan industri Negara maju di atas, maka Indonesia menjadi pasar produk pangan mereka dan makin besar ketergantungannya dan terjajah pangannya.

4. Sentra perbenihan pangan kurang di kembangkan sebagai industri benih Nasional yang utama dan berkelanjutan. Para produsen benih baik swasta maupun petani penangkar kuang mampu menghasilkan benih yang unggul dan berdaya hasil tinggi dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu perlu perhatian yang serius terhadap jaminan ketersediaan benih, pemberian insentif produsen benih, teknologi produksi, keterjaminan akan konsumsi benih dan tata perbenihan komoditi pangan yang bermutu (pengadaan, persebaran dan ketersediaan, dll.) merupakan titik awal untuk memulai bangkit Pangan.

5. Permasalah lain adalah lemahnya permodalan petani untuk menanam dalam lahan yang lebih luas. Kredit yang dapat menjamin usaha di sektor ini tidak ada. Kalaupun ada hanya sebatas diwacanakan, milsalnya kebijakan KKP kedelai. Lemahnya modal untuk membiayai usaha tani kedelai berdampak langsung pada rendahnya produktivitas dimana ketiadaan modal petani tidak melakukan budidaya dengan tepat seperti tidak dipupuk (tidak mampu beli benih unggul, pupuk dan pestisida), tidak diurus/diberi air irigasi, tidak mampu menahan saat harga turun (stock gudang), bahkan petani terbelilit ijon (tanaman dijual/digadai sebelum panen) dengan harga murah.

Dari banyaknya persoalan dalam produksi pangan nasional serta isu-isu yang makin menjatuhkan posisi produsen (petani), sebenarnya masih ada “optimisme” jika Negara, pemerintah dan para pelaku bisnis pangan serius untuk membangun produksi dan membangun Agribisnis yang berbasis pada ketahanan pangan.
Salah satu hal yang dapat diharapkan dalam percepatan kemandirian pangan nasional adalah adanya hasil-hasil penelitian di dalam negeri yang cukup memberikan harapan. Seperti telah ditemukannya teknologi Bio P 2000 Z oleh anak bangsa telah membuktikan bahwa teknologi ini mampu
meningkatkan produktivitas seperti kedelai, padi dan tanaman pangan lain. Hasil sementara ini pada berbagai kedelai unggul lokal dan unggul Nasional yang dapat dicapai adalah rata-rata di atas 3 ton/ha, dan bahkan dalam riset, potensi kedelai Indonesia yang diperlakukan dengan teknologi Bio P
2000 Z ini secara akademik mampu mencapai 20 ton/ha suatu hasil yang belum pernah terjadi pada hasil riset di Negara maju manapun. Teknologi ini telah dipatenkan di National Patent maupun pada International Patent Organization (International Beureu (IB) , World Intellectual Property Organization (WIPO)) serta telah di Industrikan dalam fabrikasi dan diperdagangkan secara komersial. Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI juga telah berhasil mendapatkan berbagai jenis bakteri yang bekerja sangat efektif untuk meningkatkan
produktivitas seperti kedelai. Bakteri ini adalah bakteri penambat nitrogen (Rhizobium dan Azospirillum, Spirillum) serta bakteri pengurai pelarut fosfat. Berbagai jenis bakteri ini telah berhasil disisipkan ke dalam benih kedelai. Dengan teknik yang dikembangkannya, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI ini berhasil mengembangkan benih kedelai plus dan mensinergikan penemuan teknologinya dengan teknologi seperti Bio P 2000 Z untuk lebih mendongkrak produksi. Sementara itu, berbagai varitas kedelai unggul telah berhasil dirakit oleh BATAN, DEPTAN, Perguruan Tinggi dan riset perusahaan swasta menunjukkan kemajuan yang positif: potensi produktivitas varietas/galur meningkat, keseragaman dan ukuran lebih disukai pasar, lebih toleran terhadap cekaman anasir biotic dan abiotik seperti kemasaman lahan, keracunan Al3+ dan kekeringan atau genangan air sementara.
Melihat peluang dan harapan di atas maka tidak diragukan lagi bahwa pengembangan pertanian pangan di daerah transmigrasi yang selama ini terkendala karena rendahnya produktivitas di daerah transmigrasi akan dapat segera diatasi. Banyaknya anasir penghambat produksi pada lahan bukaan baru seperti pH yang rendah, tanah beracun, bahan organik yang tidak seimbang maupun lingkungan mikro ekosistem yang kurang ideal bagi tanaman yang bersangkutan bukan lagi sebagai permasalahan utama. Tentunya untuk mendapatkan hasil maksimal, dalam budidaya tanaman pangan ini memerlukan persyaratan-persyaratan khusus yang “Presisi” dalam pengelolaannya. Diyakini melalui pemanfaatan dan pengembangan lahan- lahan transmigrasi yang telah ada dan yang baru/akan dibuka, jika didukung teknologi, modernisasi (mekanisasi), infrastruktur dan tataniaga produksi yang jelas melalui pola baru pembangunan transmigrasi (KTM Trans) akan memberikan kontribusi yang berarti bagi percepatan swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional.

Program Swasembada Pangan Pemerintah Saat Ini

Pada era reformasi sekarang ini, pembangunan pertanian terbawa arus eforia dan warna sosial politik. Ada kecenderungan kebijakan sampai sekarang ini anggaran di sektor pertanian tidak terlalu besar. Untuk APBN terakhir hanya sebesar Rp 9 triliun. Disamping itu ada indikasi karena hiruk pikuknya kebijakan desentralisasi sehingga program swasembada pangan justru terabaikan. Isu-isu lainnya juga membuat kebijakan ini tidak optimal, karena alasan partisipasi rakyat serta mekanisme pasar sudah berjalan, artinya petani sudah menyadari mana komoditas yang menguntungkan maka mereka akan menanamnya. Ada permintaan tinggi maka mereka secara otomatis akan memenuhi supply-nya. Tetapi kenyataannya berbeda, petani Indonesia masih perlu dibimbing yang sejalan dengan program pemerintah.

Kalau kita cermati selama ini, kebijakan-kebijakan pemerintah yang diambil terkait dengan berbagai isu lonjakan harga komoditi pangan sungguh membingungkan. Kebijakan pemerintah yang ditempuh selama ini cenderung hanya responsif yang mempunyai implikasi jangka pendek, padahal permasalahannya menyangkut jangka panjang. Kita ambil contoh kebijakan mengenai minyak goreng tahun lalu, pemerintah kemudian tergopoh-gopoh dengan menaikkan pungutan ekspor crude palm oil (CPO). Kebijakan ini akhirnya tidak juga efektif, sampai akhirnya pemerintah merelakan merogoh kocek anggarannya dengan mengambil kebijakan klasik berupa subsidi minyak goreng, sebagai pro poor. Alangkah sederhananya menyetel sebuah paket kebijakan yang kelihatan grabak-grubuk itu. Padahal permasalahannya tidak sesederhana itu. Akhirnya kebijakan ini tidak tuntas. Kita yakin suatu saat permasalahan ini akan muncul kembali. Dan, instrumen klasik seperti subsidi digunakan lagi sebagai senjata pamungkasnya, sehingga beban anggaran juga semakin berat. Sekarang pemerintah disibukkan lagi dengan melonjaknya berbagai harga komoditas pangan kita, termasuk harga kedelai. Kita berharap kebijakan pemerintah yang diambil akan tuntas. Tidak hanya kebijakan jangka pendek, tetapi semestinya pemerintah mengambil kebijakan yang lebih permanen dan menyeluruh. Karena secara jangka panjang kebutuhan masyarakat terus meningkat seiring kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Jadi, swasembada pangan selalu menjadi prioritas. Jangan sampai pemerintah seolah gengsi untuk melanjutkan kebijakan pemerintah Orde Baru, apalagi kebijakan-kebijakan Orde Baru tidak selalu jelek.

Sudah saatnya pemerintah memikirkan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan, sektor yang dianggap tidak penting di era reformasi. Untuk itu, perlu kebijakan serupa insentif perbankan, perbaikan infrastruktur pertanian dan lain-lain, yang mendorong kaum muda terlibat dan bersama-sama menuju cita-cita swasembada pangan.



III.    KESMPULAN

Dalam swasembada pangan pemerintah sudah cukup banyak melakukan usaha-usaha untuk memenuhi semua kebutuhan tetapi seharusnya pemerintah menekankan pada hambatan-hambatan swasembada pangan agar memperkecil tingkat hambatannya. Mewujudkan swasembada beras di tengah produktivitas padi yang kian melandai dan jumlah penduduk yang terus bertambah secara signifikan, menurut Posman Sibuea, maka orientasi kebijakan pangan harus ke arah diversifikasi konsumsi pangan. Hal ini patut segera dilakukan mengingat ketergantungan pada beras dapat menjadi musibah bagi Indonesia apabila harga beras di pasar internasional semakin mahal akibat stok dunia menurun.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber  : http://ikha-giska.blogspot.com/2011/04/swasembada-pangan.html

5 Kunci Utama Mencapai Swasembada Pangan

Empat Kendala Mencapai Swasembada Pangan

Bonita Ningsih
Empat Kendala Mencapai Swasembada Pangan
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (ANTARA/Septianda Perdana/)
JAKARTA (HN) -Upaya mencapai swasembada pangan menjadi tantangan berat bagi Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Terutama swasembada kedelai, dinilainya, masih sulit dilakukan.

"Kedelai ini harus menjadi perhatian yang serius, ini memang agak berat, tapi harus tetap kita upayakan agar kedelai mampu mencapai swasembada," ujar Amran saat ditemui di Gedung Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Senin (22/12).

Amran menyebut beberapa kendala yang harus dihadapi. Di tahap awal, Irigasi tetap menjadi masalah terberat.

"Irigasi kita ini rusak, dari total irigasi yang ada di seluruh Indonesia, 52 persennya rusak. Bahkan ada daerah yang tidak dipelihara irigasinya sampai 20 tahun dan tidak pernah direhabilitasi selama 25 tahun. Ini sangat memprihatinkan," ungkapnya.

Selain itu, permasalahan benih yang tidak tersalurkan dengan baik kepada petani juga menjadi hambatan yang serius.

"Masalah benih juga, tahun 2014 ini, petani kita hanya mampu menyerap 20 persen saja. Susah juga kan kalau begitu, sedangkan petani-petani kita sangat membutuhkan benih-benih yang baik untuk ditanam. Insha Allah, 2015 nanti, tidak boleh lagi seperti itu," papar Amran.

Kendala selanjutnya, distribusi pupuk ke petani yang selalu mengalami keterlambatan. Bahkan, menurut Amran tidak meratanya distribusi pupuk terjadi di seluruh daerah yang ada di Indonesia.

"Petani kita selalu berteriak, pupuknya selalu terlambat. Kalau telat dua minggu saja, itu sama saja dapat menurunkan produksinya selama satu tahun. Coba dibayangkan, setahun dikali 5 juta ton produksinya, sudah berapa yang akan hilang? Mungkin produksinya akan turun 40 persen dari biasanya," ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa selama lima tahun belakangan, jumlah rumah tangga petani di Indonesia mengalami penurunan. Ia mengatakan penurunan jumlah tersebut dari 31 juta rumah tangga petani yang ada, kini hanya tinggal 26 juta rumah tangga petani di seluruh Indonesia.

"Artinya ada penurunan sebanyak 500 ribu rumah tangga petani setiap tahunnya, makanya kita akan mempersiapkan alsintan (alat mesin pertanian, red.) untuk membantu para petani yang tersisa untuk memudahkan pekerjaannya. Ini yang menjadi perhatian kita ke depannya," kata Amran.

Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Kementerian Pertanian yang dipimpin Amran Sulaiman menargetkan swasembada pangan selama lima tahun ke depan.

Untuk mencapai program tersebut, Amran memaparkan bahwa saat ini pihaknya akan melakukan lima faktor kunci untuk menuju swasembada pangan.

"Saya concern swasembada, faktor kunci menuju swasembada ada lima. Ada irigasi, benih, pupuk, alat mesin pertanian,  Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Semua jadi skala prioritas," jelasnya. (sdp)

Sumber : http://m.harnas.co/2014/12/22/empat-kendala-mencapai-swasembada-pangan

Alfalfa tanaman dan rumput hebat kaya manfaat

Alfalfa,  Kaya Gizi dan Obat Multi penyakit

Alfalfa kaya akan berbagai zat gizi. Kandungan klorofilnya sangat tinggi, sehingga tumbuhan yang banyak dimanfaatkan daunnya ini dipercaya bisa menyembuhkan bermacam penyakit, mulai dari perut kembung sampai kanker.

Kata alfalfa mungkin masih terasa asing di telinga orang Indonesia. Tanaman alfalfa memang belum banyak dibudidayakan di sini, meski berbagai produknya banyak dijual di pasaran. Salah satunya dalam bentuk suplemen.

Sejak abad ke-6, alfalfa (Medicago sativa) telah digunakan oleh bangsa Cina untuk mengobati batu ginjal dan kembung. Alfalfa juga dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kanker dan kencing manis. Di Eropa, alfalfa dikenal sebagai "obat rakyat" yang sangat baik untuk memperlancar kencing.

Alfalfa merupakan tanaman kacang-kacangan yang tumbuh di berbagai kondisi iklim, dengan kemampuan adaptasi cukup baik, sehingga tersebar di berbagai belahan dunia. Amerika Serikat merupakan produsen alfalfa terbesar hingga saat ini.

Namun, tanaman ini juga dibudidayakan di Eropa, Australia, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Cina, dan Timur Tengah. Di Indonesia, tanaman ini mulai dibudidayakan, paling banyak di daerah Jawa Tengah.

Pakan ternak

tanaman alfalfa dapat hidup tiga hingga 12 tahun, tergantung varietas dan iklim di mana tanaman itu hidup. Tingginya bisa mencapai satu meter, memiliki akar yang sangat panjang hingga mencapai 4,5 meter.

Keunggulan itulah yang menyebabkan alfalfa mampu bertahan hidup, sekalipun saat terjadi kekeringan. Tanaman alfalfa berbunga sekitar bulan Juni sampai Agustus. Bunga selanjutnya berkembang menjadi buah yang berisi biji alfalfa.

Alfalfa berasal dari Iran. Masyarakat Arab menyebutnya sebagai "bapak makanan". Penyebaran tanaman ini ke berbagai belahan dunia diduga terjadi pada zaman perunggu. Zaman dulu digunakan sebagai pakan kuda tentara Persia. Penyebarannya sendiri diperkirakan melewati daerah Asia Tengah.

Amerika Serikat mulai mengenal alfalfa sekitar tahun 1860, yang berasal dari Chile. Pada awalnya tanaman ini digunakan sebagai pakan sapi, domba, kuda, dan kambing. Alfalfa tinggi nilai gizinya sebagai pakan ternak.

Seperti pada jenis tanaman kacang-kacangan lainnya, pada akar alfalfa terdapat bakteri Rhizobium yang mampu memfiksasi (mengikat) nitrogen. Hal inilah yang membuat alfalfa dapat dijadikan pakan ternak dengan kandungan protein tinggi, tergantung pada ketersediaan nitrogen di dalam tanah.

Keuntungan lain dibandingkan dengan tanaman pakan ternak lainnya adalah memiliki rendemen tertinggi. Selain digunakan sebagai pakan ternak, alfalfa juga dikonsumsi manusia, terutama bagian daunnya.

Studi secara ekstensif sudah banyak dilakukan terhadap alfalfa. Seluruh bagian tanaman ini mengandung komponen yang bersifat fungsional bagi tubuh, seperti: saponin, sterol, flavonoid, kumarin, alkaloid, vitamin, asam amino, gula, protein, mineral, dan komponen gizi lainnya. Juga mengandung serat (dietary fiber) dalam jumlah cukup banyak dan dapat berfungsi sebagai antikolesterol.

Alfalfa dikenal sebagai salah satu tumbuhan dengan kandungan gizi sangat tinggi. Kandungan kalsium, klorofil, karoten, dan vitamin K yang cukup tinggi, menjadikan alfalfa sebagai salah satu suplemen yang sering dikonsumsi manusia.

Saponin pada akar alfalfa dapat menghambat peningkatan kolesterol dalam darah hewan percobaan yang diberi pakan tinggi kolesterol (sebesar 25 persen). Sayangnya, saponin juga memiliki efek negatif, yaitu bersifat hemolitik dan dapat mengganggu metabolisme vitamin E.

Keunggulan lain alfalfa adalah memiliki kandungan vitamin dan mineral cukup lengkap. Vitamin yang terkandung dalam alfalfa adalah: vitamin A, thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), vitamin B5, vitamin B6, vitamin C, vitamin K, dan asam folat. Mineral unggulan, yakni kalsium, besi, magnesium, fosfor, tembaga, dan seng. Jumlah vitamin dan mineral tersebut dapat dilihat pada tabel.

Tabel. Kandungan gizi per 100 gram Alfalfa
Zat GiziKadar
Energi23 kkal
Karbohidrat total2,1 g
Serat pangan2,9 g
Lemak total0,7 g
Protein4,0 g
Vitamin A155 IU
Vitamin C8,2 mg
Vitamin K30,5 mg
Asam folat36 mkg
sumber: www.nutritiondata.com

Sebetulnya hampir seluruh tumbuhan hijau mengandung vitamin K. Namun, kandungan vitamin K dalam 100 gram alfalfa cukup tinggi, yang dapat memenuhi 38 persen dari total kebutuhan tubuh dalam sehari. Hal ini dapat menjadikan alfalfa sebagi salah satu sumber vitamin K bagi tubuh.

Vitamin K sangat penting untuk pembentukan protein dan penggumpalan darah pada saat terjadi luka. Vitamin K juga dapat berfungsi sebagai zat antihemolitik, khususnya saat terjadi perdarahan, seperti pada orang-orang yang sedang melakukan terapi antibiotik dan bagi penderita diare kronis.

Yang Lupus Dilarang Makan Bijinya

Pepatah kuno mengatakan "makanlah sewaktu lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Pepatah tersebut ingin mengatakan bahwa segala sesuatu yang dimakan berlebihan, justru akan berakibat buruk bagi tubuh.

Sama halnya dengan klorofil, konsumsi yang berlebihan justru dapat mengakibatkan lelah yang luar biasa. Karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi klorofil sesuai dosis yang telah ditetapkan.

Saat ini alfalfa banyak tersedia dalam bentuk suplemen. Di Amerika dan Australia, bagian daun yang masih muda biasa dikonsumsi sebagai salah satu bahan salad. Di Cina, alfalfa biasanya direbus dan digunakan sebagai obat herbal. Selain itu, alfalfa juga sering dibuat jus.

Untuk membuat minuman alfalfa dari daun keringnya juga cukup mudah. Caranya sama seperti menyeduh teh. Selain itu, alfalfa juga sering digunakan dalam sup.

Meskipun alfalfa mempunyai khasiat yang cukup baik, konsumsi alfalfa oleh manusia harus dibatasi karena kandungan serat yang sangat tinggi. Daun alfalfa yang sudah dikeringkan digunakan sebagai suplemen dalam bentuk tablet, bubuk, dan teh.

Selain daun, biji tanaman ini juga dapat dikonsumsi, tetapi tidak dianjurkan bagi penderita lupus (systemic lupus erythematosus) karena mengandung asam amino beracun L-canavanine yang diduga dapat mengakibatkan lupus-like syndrome. 

Beragam Fungsi Klorofil

Klorofil berperan dalam proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesis adalah proses menyerap dan menggunakan energi sinar matahari, untuk mengubah karbondioksida dan air jadi karbohidrat dan oksigen.

Klorofil memiliki manfaat sangat banyak, khususnya bagi tubuh manusia, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tepat.

1. Pembersih
Klorofil bermanfaat sebagai desinfektan dan antibiotik selama perang dunia, sebelum morfin ditemukan. Sampai kini klorofil digunakan untuk program pembersih kotoran. Klorofil mendorong proses detoksifikasi, membersihkan jaringan tubuh beserta bakteri dan parasit yang ada dalam jaringan sakit. Klorofil mengeluarkan racun kimia sintetis, seperti boraks dan formalin. Kerjanya seperti memandikan bagian dalam tubuh kita.

Molekul klorofil punya ekor hidrofobik yang masuk ke dalam hidrokarbon dinding sel tubuh dan menariknya keluar, seperti sabun melepaskan minyak dari tangan. Termasuk golongan hidrokarbon adalah pestisida, narkotika, flavor makanan, dan lain-lain.

Hati membongkar senyawa kimia sintetis tersebut, mengeluarkannya dari aliran darah. Klorofil membantu kerja hati, sehingga tidak bekerja terlalu berat.

2. Penguat otak alami
Kadar asam nukleat dan asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein, terutama neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif).

3. Pemberi energi
Klorofil mampu mensintesis oksigen dan karbohidrat, sehingga dapat dijadikan sumber energi.

4. Pembentuk sel darah merah
Klorofil adalah pembuat sel darah merah tercepat. Klorofil memiliki kemiripan struktur dengan hemoglobin dalam darah manusia, hanya atom sentral Fe2+ pada hemoglobin diganti dengan Mg2+ pada klorofil. Kemiripan struktur dan fungsi antara klorofil dan hemoglobin menjadikan klorofil dapat digunakan sebagai zat antianemia.

5. Membantu imunitas
Klorofil merangsang produksi sel darah putih yang bertugas melawan serangan mikroorganisme penyebab penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pasokan antitumor, antikuman, dan sebagainya, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, dan luka di saluran pencernaan. Antibakteri juga dapat mengatasi bau mulut, bau badan, serta mencegah. kerusakan gigi dan gusi.

Penghancur Radikal Bebas

Daun alfalfa merupakan salah satu sumber klorofil, empat kali lebih tinggi daripada sayuran biasa. Telah banyak dilakukan kajian ilmiah tentang khasiat klorofil, di antaranya sebagai pembersih dalam tubuh, pembentuk sel darah, pengatur keseimbangan asambasa tubuh, peningkat daya tahan, serta pengganti sel yang rusak.

Klorofil dari alfalfa umumnya tersedia dalam bentuk ekstrak dan dijadikan suplemen. Sebagai obat, klorofil digunakan dalam pencegahan ataupun pengobatan berbagai jenis penyakit seperti kanker, radang, anemia, konstipasi, antibakteri, dan lain-lain.

Alfalfa mengandung lebih dari seratus komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu komponen paling dominan adalah saponin glukosida. Komponen saponin pada alfalfa mencapai 2-3 persen. Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan saponin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

Klorofil merupakan zat hijau daun (pigmen hijau) yang terdapat pada semua makhluk hidup yang melakukan fotosintesis. Klorofil termasuk zat yang sudah ribuan tahun akrab dengan sel-sel tubuh manusia. Zat yang berwarna hijau atau hijau kebiruan ini merupakan sel hidup pertama yang tumbuh di atas muka bumi, yaitu dalam bentuk lumut (blue-green algae).

Lumut tersebut telah tumbuh sekitar tiga setengah miliar tahun lalu, sedangkan sel-sel organisme lainnya baru muncul sekitar 650 juta tahun lalu. Meski begitu, sampai saat ini, bagaimana proses terbentuknya klorofil di dalam struktur tumbuh-tumbuhan masih merupakan misteri.

Sejak-lama klorofil dipercaya memiliki khasiat untuk panjang umur. Berbagai penelitian masa kini sudah membuktikan bahwa mereka yang lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi klorofil memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik. Klorofil memiliki hampir semua zat gizi yang diperlukan tubuh dalam komposisi seimbang. Klorofil juga kaya zat antiperadangan, antibakteri, antiparasit, dan zat-zat berkhasiat obat lainnya.

Klorofil telah diteliti memiliki aktivitas biologis, yaitu sebagai antioksidan dan antikanker. Klorofil dan beberapa senyawa turunannya pada awalnya dianggap sebagai prooksidan, yaitu zat yang dapat memicu terjadinya oksidasi di dalam tubuh yang menghasilkan radikal bebas. Dalam perkembangannya, klorofil justru berperan sebagai antioksidan atau penghancur radikal bebas, terutama jika dikonsumsi pada jumlah tertentu.

Oleh:
Prof. DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Sumber : 
http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Natural+Healing&y=cybermed%7C3%7C0%7C3%7C163


Indonesia pasar terbesar kedelai Amerika

BANGSA TEMPE ; Kedelai Amerika & Hak Paten Jepang



Rhedeen

Tempe dan tahu merupakan makanan pokok bangsa Indonesia. Tapi akhir-akhir ini Tempe dan Tahu mulai berkurang jumlahnya di pasaran. Dan kalaupun ada, harganya meningkat. Hal ini berkaitan dengan mogok yang dilakukan pengrajin Tempe dan Tahu seiring kenaikan harga kedelai Impor. Kenaikan harga Kedelai impor ini secara logika tidak terlepas dari melemahnya nilai Rupiah terhadap Dollar disamping itu berkurangnya produksi kedelai di negera asal impor karena beberapa faktor. Akumulasi ini menyebabkan harga beli Kedelai impor di tanah air  pun meningkat.

PLUS MINUS KEDELAI IMPOR


Jika beras di Indonesia terkenal di impor dari Thailand dan sebagian kecil dari India, lain halnya dengan kedelai. Kedelai di Indonesia didatangkan  dari Amerika. Teringat dulu ketika di Indonesia saya menanyakan kepada beberapa pengrajin Tempe dan Tahu mengapa kedelai impor lebih digemari daripada kedelai lokal.  “Karena  biji biji kedelai impor lebih besar dan bagus daripada kedelai lokal mbak, disamping itu rasanya lebih enak” . Begitu pengakuan beberapa orang yang pernah saya tanya. Tentu saja ini tidak bisa digeneralisir. Akan tetapi cukuplah menjadi gambaran mengapa kedelai impor lebih digemari.

13790044402138058007
Sumber: Kedelai
Setahun lalu saya sempat berbincang  dengan 2 kawan Indonesia yang bekerja di perusahaan pangan di US dan dulu menimba ilmu tentang Food, Science and Technology di negeri Paman Sam ini tentang kedelai karena mama mertua saya yang kebutuhan sehari-harinya sudah beralih ke 90% bahan pangan organik memberi saya buku tentang Kedelai ketika tahu anak mantunya ini penggemar kedelai. “The Whole Soy Story ; The Dark Side of America`s Favorite Health Food” by Kaayla T.Daniel,PhD, CCN . Mama mertua sangat bijak, tidak berceramah panjang lebar tentang kedelai, cukuplah memberi saya buku tentang Kedelai.

13790046821664247184
Sumber: Mom in law and me. Best Friends Forever
Saya bertanya pada kedua teman saya ini,” Apa benar bahwa dibalik mitos kedelai sehat, ternyata menyediakan ruang memicu terjadinya kanker ? Padahal Jepang, Korea bahsa yang terkenal sehat salah satu bahan makanan utamanya kedelai”.
Kawan saya ini menjelaskan bahwa Kedelai yang diimport dari Amerika ke Indonesia adalah Kedelai yang telah mengalami  “Genetic Modified” atau Rekayasa Genetik . Tujuan Genetic Modified memang bagus untuk memperbanyak hasil panen , sehingga produksi meningkat dan kualitas bagus (Biji besar dan rasa enak) tapi memiliki efek samping yang tidak bisa dilihat seketika, jelas mereka.

13790052511278135893
Sumber: The Whole Soy Story ; The Dark Side of America`s Favorite Health Food”
BANGSA TEMPE 
Masih teringat dalam benak saya ketika masih kecil dan makan kedelai rebus di Indonesia. Kedelai rebus yang diikat mirip kacang rebus. Masih ada daun dan selongsongnya. Terasa segar dan nada sedikit rasa getar agak pahit (sulit mendiskripsikan rasa). Rupanya rasa inilah yang dihindari pengrajin Tempe Tahu sehingga kedelai impor dianggap lebih bagus dari sisi rasa.

13790061881145971391
Sumber: Kedelai Segar
Kedelai didatangkan Indonesia dari Amerika untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia yang kekurangan kedelai.  Di negeri Paman Sam, Kedelai produk Rekayasa Genetik ditolak pasar yang cukup kritis jika berbelanja tidak memilih yang Genetic Modified .Dan ironisnya justru diambil oleh pasar Indonesia tanpa mempertimbangkan sisi kesehatan.

13790055211944546133
Sumber: Bangsa Agraris ?
Bangsa Indonesia adalah bangsa agraris. Ini yang sering diajarkan ketika saya masih duduk dibangku sekolah. Rupanya statement ini merupakan tanda tanya besar karena kebutuhan pokok ternyata banyak didatangkan dari luar negeri. Beras diimpor dari Thailand, India. Kedelai diimpor dari Amerika. Bahkan hak paten tempe pun dimiliki oleh Jepang (Tempe anti Oksidan) dan Amerika (Tempe anti Cholesterol).

1379005760274205436
Sumber: Pak Harto terkenal dengan Kelompen Capir
Menteri Perdagangan seyogyanya bijak mengatur regulasi Kedelai impor dan mengontrol harga pasar. Peran Kementerian Kesehatan melakukan kontrol terhadap kualitas produk sangat diperlukan, terutama  produk yang membahayakan kesehatan manusia dimasa mendatang.  Dan Kementerian Pertanian seyogyanya bekerja sama dengan Institute Pertanian Bogor yang setiap tahunnya menghasilkan ribuan sarjana pertanian  bersama petani untuk melakukan swasembada pangan. Memang tidak semudah membalik telapak tangan. Tapi regulasi harus jelas. Sehingga tidak ada "permainan" yang menyebabkan masyarakat merugi.

13790059171621554472
Sumber: Bung Karno
Teringat pidato Bung Karno “Jangan jadi Bangsa Tempe”. Bukan bermaksud menghina tempe, akan tetapi maksud Presiden pertama RI ini jangalah jadi bangsa yang mudah diinjak-injak seperti ketika proses pembuatan tempe secara tradisional dan masal di masa lampau. Diinjak-injak bukan oleh bangsa lain, akan tetapi oleh bangsa sendiri, oleh yang membuat regulasi.

Ayo mandiri Indonesia, Indonesia kita bersama !!!

Sumber : http://m.kompasiana.com/post/read/589234/1/bangsa-tempe-kedelai-amerika-hak-paten-jepang-.html