RPH Mansapa Nunukan Mampu Tampung 30 Ton Daging Segar
Rabu, 10 Juli 2013 16:16 WIB >< NUNUKAN,tribunkaltim.co.id -
Setelah lama tak
beroperasi, Rumah Potong Hewan (RPH) Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan
kembali difungsikan guna menyediakan daging sapi segar untuk pasar di
Nunukan. Pengoperasian kembali RPH Mansapa, seiring dengan gencarnya
upaya membendung daging ilegal asal Malaysia, yang selama ini membanjiri
pasar di Nunukan dengan harga jauh lebih murah dibandingkan harga
daging sapi lokal segar.
Harga daging yang bersumber dari India itu dijual antara Rp50.000 hingga Rp60.000 perkilogram. Sementara untuk bisa mendapatkan keuntungan, daging sapi lokal harus dijual antara Rp90.000 hingga Rp100.000 perkilogram.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Nunukan Muhammad Rais Kahar mengatakan, RPH Mansapa mampu menampung 30 ton daging sapi potong.
RPH Mansapa tersebut terdiri dari tiga bangunan utama. Bangunan induk digunakan untuk tempat pemotongan sapi, satu bangunan untuk cold storage atau pendingin daging dan satu bangunan lainnya tempat pemotongan unggas.
“Untuk RPH yang bangunan induk ini ada beberapa fasiltias. Ada tempat pemotongan, ada untuk menggantung daging, ada beberapa ruangan untuk pencucian, pelayuan serta ruang jeroan maupun sarana perkantoran. Di sini ada ruangan untuk dokter hewan, untuk pemeriksa dagingnya. Kemudian ada ruang tamu untuk tamu yang datang nanti,” ujarnya.
Pada bangunan cold storage terpisah menjadi ruang freezer yang berfungsi untuk membekukan daging dan cooler yang hanya mendinginkan daging.
“Kemudian dilengkapi juga ada ruangan administrasi,” ujarnya.
Ruangan cold storage ini sebenarnya mampu menampung hingga 20 ton daging untuk setiap ruangan di freezer maupun cooler. Hanya saja untuk keperluan sirkulasi, maksimal setiap ruangan hanya bisa diisi 15 ton daging.
“Karena butuh sirkulasi untuk pendingin juga. Kalau dua itu kita isi semuanya, itu kurang lebih 30 ton,” ujarnya.
Pada ruangan cooler hanya membuat daging menjadi dingin tanpa membeku. Sementara pada bagian freezer, daging menjadi keras dan beku karena berada pada suhu minus 20 derajat celcius.
“Kalau yang dingin dia dingin saja. Kesegaran daging tetap terjaga tetapi tidak mengeras, tidak membeku,” ujarnya.
Daging yang ditampung di sana bisa aman dikonsumsi hingga setahun setelah pemotongan, asalkan listrik tidak padam.
“Sepanjang suhunya terjaga. Dia 8, 10 bulan, setahun, dia masih bisa aman. Karena suhunya memang ditentukan untuk menekan pertumbuhan bakteri supaya tidak terjadi pembusukan,” ujarnya.
Pada bagian belakang ruang untuk pemotongan unggas, tersedia fasilitas untuk pemotongan seperti meja pemotongan, pisau untuk pemotongan serta kandang untuk penampungan ayam sendiri.
Harga daging yang bersumber dari India itu dijual antara Rp50.000 hingga Rp60.000 perkilogram. Sementara untuk bisa mendapatkan keuntungan, daging sapi lokal harus dijual antara Rp90.000 hingga Rp100.000 perkilogram.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Nunukan Muhammad Rais Kahar mengatakan, RPH Mansapa mampu menampung 30 ton daging sapi potong.
RPH Mansapa tersebut terdiri dari tiga bangunan utama. Bangunan induk digunakan untuk tempat pemotongan sapi, satu bangunan untuk cold storage atau pendingin daging dan satu bangunan lainnya tempat pemotongan unggas.
“Untuk RPH yang bangunan induk ini ada beberapa fasiltias. Ada tempat pemotongan, ada untuk menggantung daging, ada beberapa ruangan untuk pencucian, pelayuan serta ruang jeroan maupun sarana perkantoran. Di sini ada ruangan untuk dokter hewan, untuk pemeriksa dagingnya. Kemudian ada ruang tamu untuk tamu yang datang nanti,” ujarnya.
Pada bangunan cold storage terpisah menjadi ruang freezer yang berfungsi untuk membekukan daging dan cooler yang hanya mendinginkan daging.
“Kemudian dilengkapi juga ada ruangan administrasi,” ujarnya.
Ruangan cold storage ini sebenarnya mampu menampung hingga 20 ton daging untuk setiap ruangan di freezer maupun cooler. Hanya saja untuk keperluan sirkulasi, maksimal setiap ruangan hanya bisa diisi 15 ton daging.
“Karena butuh sirkulasi untuk pendingin juga. Kalau dua itu kita isi semuanya, itu kurang lebih 30 ton,” ujarnya.
Pada ruangan cooler hanya membuat daging menjadi dingin tanpa membeku. Sementara pada bagian freezer, daging menjadi keras dan beku karena berada pada suhu minus 20 derajat celcius.
“Kalau yang dingin dia dingin saja. Kesegaran daging tetap terjaga tetapi tidak mengeras, tidak membeku,” ujarnya.
Daging yang ditampung di sana bisa aman dikonsumsi hingga setahun setelah pemotongan, asalkan listrik tidak padam.
“Sepanjang suhunya terjaga. Dia 8, 10 bulan, setahun, dia masih bisa aman. Karena suhunya memang ditentukan untuk menekan pertumbuhan bakteri supaya tidak terjadi pembusukan,” ujarnya.
Pada bagian belakang ruang untuk pemotongan unggas, tersedia fasilitas untuk pemotongan seperti meja pemotongan, pisau untuk pemotongan serta kandang untuk penampungan ayam sendiri.
Penulis: Niko Ruru >< Editor: Tias >< Sumber: Tribun Kaltim
Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2013/07/10/rph-mansapa-nunukan-mampu-tampung-30-ton-daging-segar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar