Ramadan, Kerbau Krayan Laris Manis
Jumat, 12 Juli 2013 11:08 WIB
Selama Ramadan permintaan kerbau di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan ikut meningkat. Permintaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging warga di Brunei Darussalam. Penduduk di negara mayoritas Islam itu disebutkan lebih senang mengonsumsi daging kerbau asal Kecamatan Krayan.
Tokoh masyarakat Krayan Damus Singa mengatakan, permintaan kerbau di Kecamatan krayan akan meningkat menjelang hari hari besar Islam seperti Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha. Saat itu, jumlah kerbau yang terjual bisa mencapai antara 50 hingga 100 ekor.
“Tidak tentu juga, tergantung jumlahnya yang tersedia. Karena pengadaan kerbau di Krayan juga tidak maksimal. Siapa yang punya kerbau di sana, itu saja yang diberikan. Tergantung pada permintaan dan tergantung pada yang menjual kerbau. Kadang kalau Ramadan dan Idul Fitri bisa 50 ekor, kadang sampai 100 ekor kerbau dijualnya,” ujar anggota DPRD Nunukan ini.
Pada musim musim seperti saat ini, para pedagang ternak kerbau di Bakelalan, Serawak, Malaysia akan berburu kerbau ke Kecamatan Krayan. Kerbau-kerbau hidup ini mereka bawa ke Bakalalan, selanjutnya dijual lagi ke Bruanei Darussalam. Secara geografis, Kecamatan Krayan berbatasan darat langsung dengan Serawak, Malaysia. Akses jalan darat antara Long Midang, Kecamatan Krayan dan Bakelalan, Serawak bisa ditempuh sekitar satu jam perjalanan menggunakan kendaraan sementara berjalan kaki bisa sekitar tiga jam. Dari Bakelalan, akses darat juga terbuka menuju ke Brunei Darussalam.
Damus mengatakan, harga terendah seekor kerbau di Kecamatan Krayan bisa mencapai sekitar Rp 9,6 juta. Sementara harga tertinggi mencapai sekitar Rp12,8 juta. Di Brunei Darussalam, pedagang-pedagang asal Bakelalan ini menjual kerbau-kerbau tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Disebutkan, warga Brunei Darussalam senang mengonsumsi daging kerbau asal Kecamatan Krayan karena rasa daging yang lebih enak dibandingkan daging sapi atau kerbau dari tempat lain.
“Menurut mereka rasa dagingnya berbeda dengan kerbau lainnya. Barangkali karena kerbau di Krayan makanannya alamiah. Jadi tidak pernah ada bahan kimia di Krayan sehingga rasa dagingnya berbeda dengan daging di tempat lain,” ujarnya.
Sayangnya, ditengah tingginya permintaan kerbau asal Kecamatan Krayan, ternyata tak diikuti dengan upaya maksimal pengembangbiakannya. Damus memprediksi, saat ini populasi kerbau yang ada di Kecamatan Krayan hanya mencapai sekitar 500 ekor.
“Masyarakat Krayan berharap, mereka mengusulkan supaya pemerintah memperhatikan kelompok peternakan di sana. Kalau bisa kedepan adanya peningkatkan populasi, terutama dari kelompok-kelompok peternakan kerbau,” ujarnya.
Selain kerbau, beras organik Adan Krayan juga menjadi incaran warga Brunei Darussalam selain garam gunung.
Penulis: Niko Ruru >< Editor: Adhinata Kusuma ><Sumber: Tribun Kaltim
Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2013/07/12/ramadan-kerbau-krayan-laris-manis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar