PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH BUAH
Oleh : Asbudi Salam
Penggunaan pupuk terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli lingkungan hidup khawatir dengan pemakaian pupuk mineral yang berasal dari pabrik ini akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut makin berkembang alasan untuk dapat mengurangi penggunaan pupuk mineral dan agar pembuatan pabrik pupuk di dunia dikurangi atau dihentikan sama sekali agar manusia bisa terhindar dari malapetaka polusi. Upaya pembudidayaan tanaman dengan pertanian organik merupakan usaha untuk dapat mendapatkan bahan makanan tanpa penggunaan pupuk anorganik. Dengan sistem ini diharapkan tanaman dapat hidup tanpa ada masukan dari luar sehingga dalam kehidupan tanaman terdapat suatu siklus hidup yang tertutup.
Banyak sifat baik pupuk organik terhadap kesuburan tanah antara lain ialah : bahan organik dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara tanaman dengan lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara mikro) dalam jumlah tidak tentu dan relatif kecil; dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar; tanah lebih mudah diolah untuk tanah – tanah berat; meningkatkan daya menahan air (water holding capacity). Sehingga kemampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih banyak.
Kelengasan air tanah lebih terjaga; permeabilitas tanah menjadi lebih baik. Menurunkan permeabilitas pada tanah bertekstur kasar (pasiran), sebaliknya meningkatkan permeabilitas pada tanah bertekstur sangat lembut (lempungan); meningkatkan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) sehingga kemampuan guna mengikat kation menjadi lebih tinggi, akibatnya apabila dipupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci; memperbaiki sifat kehidupan biologi tanah (baik hewan tingkat tinggi maupun tingkat rendah) menjadi lebih baik karena ketersediaan makan lebih terjamin; dapat meningkatkan daya sangga (buffering capasity) terhadap goncangan perubahan drastis sifat tanah; dan mengandung mikrobia dalam jumlah cukup yang berperanan dalam proses dekomposisi bahan organik.
Sedangkan sifat yang kurang baik dari pupuk organik adalah bahan organik yang mempunyai C/N masih tinggi berarti masih mentah. Kompos yang belum matang (C/N tinggi) dianggap merugikan, karena bila diberikan langsung ke dalam tanah maka bahan organik diserang oleh mikrobia (bakteri maupun fungi) untuk memperoleh energi. Sehingga populasi mikrobia yang tinggi akan memerlukan juga hara tanaman untuk tumbuh dan kembang biak. Hara yang seharusnya digunakan oleh tanaman berubah digunakan oleh mikrobia. Dengan kata lain mikrobia bersaing dengan tanaman untuk memperebutkan hara yang ada. Hara menjadi tidak tersedia (unavailable) karena berubah dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik jaringan mikrobia, hal ini disebut immobilisasi hara. Terjadinya immobilisasi hara tanaman bahkan sering menimbulkan adanya gejala defisiensi.
Makin banyak bahan organik mentah diberikan ke dalam tanah makin tinggi populasi yang menyerangnya, makin banyak hara yang mengalami immobilisasi. Walaupun demikian nantinya bila mikrobia mati akan mengalami dekomposisi hara yang immobil tersebut berubah menjadi tersedia lagi. Jadi immobilasasi merupakan pengikatan hara tersedia menjadi tidak tersedia dalam jangka waktu relatif tidak terlalu lama; disamping itu bahwa bahan organik yang berasal dari sampah kota atau limbah industri sering mengandung mikrobia patogen dan logam berat yang berpengaruh buruk bagi tanaman, hewan dan manusia.
Cara Pembuatan POC Limbah Buah
Pupuk Organik Cair (POC) adalah sejenis pupuk organic yang diekstrak dari berbagai unsur organic menjadi bentuk cair sehingga mudah diaplikasikan. Dikemas dalam wadah botol menjadikan pupuk ini lebih praktis dibawa kemanapun. Beberapa keuntungan dari POC limbah buah ini adalah : menekan penyebaran hama/penyakit tanaman, memanfaatkan residu unsur hara yang masih terdapat dalam buah yang busuk (seperti unsur N, P dan K serta beberapa unsur mikro yang masih bisa menguntungkan bagi tanaman), lingkungan lahan/kebun lebih bersih, mudah diaplikasikan terhadap tanaman, dan lebih praktis serta efesien dalam pemanfaatannya.
Buah yang busuk akibat dekomposisi dari buah yang jatuh maupun akibat serangan hama penyakit pada pohonnya merupakan salah satu bahan pembuatan pupuk yang masih kurang memasyarakat. Pada umumnya buah yang busuk ini dibuang, sebab dianggap sebagai vektor dari penyebaran penyakit kepada tanaman/buah yang sehat. Padahal jika ditilik secara seksama, buah busuk meski penampakannya tidak lagi eksotik namun masih memiliki kandungan unsur hara yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organic cair (POC).
a) Alat dan Bahan :
1) Alat : botol aqua lengkap dengan tutupnya, selang kecil (selang timbangan air), ember/ jergen yang tertutup, isolasi, dan lesung/blinder.
2) Bahan : satu buah busuk, air cucuain beras yang pertama 1 liter dan gula merah/molasses sekitar ¼ kg.
b) Cara Pembuatan :
1) Semua bahan ditumbuk/dihaluskan
2) Bahan dicampur dan diaduk dengan air beras
3) Ditambahkan dengan gula aren/gula pasir atau air tebu (molases)
4) Masukkan campuran kedalam wadah yang kedap udara
5) Buat lubang pada tutup wadah dan botol aqua
6) Botol aqua diisi air bersih, jangan terlalu penuh agar ada ruang untuk udara
7) Selang dipasang pada kedua tutup yang telah dilubangi
8) Setelah 15 hari mol siap digunakan sebagai starter membuat kompos dan sebagai POC.
Penggunaan pupuk terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli lingkungan hidup khawatir dengan pemakaian pupuk mineral yang berasal dari pabrik ini akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut makin berkembang alasan untuk dapat mengurangi penggunaan pupuk mineral dan agar pembuatan pabrik pupuk di dunia dikurangi atau dihentikan sama sekali agar manusia bisa terhindar dari malapetaka polusi. Upaya pembudidayaan tanaman dengan pertanian organik merupakan usaha untuk dapat mendapatkan bahan makanan tanpa penggunaan pupuk anorganik. Dengan sistem ini diharapkan tanaman dapat hidup tanpa ada masukan dari luar sehingga dalam kehidupan tanaman terdapat suatu siklus hidup yang tertutup.
Banyak sifat baik pupuk organik terhadap kesuburan tanah antara lain ialah : bahan organik dalam proses mineralisasi akan melepaskan hara tanaman dengan lengkap (N, P, K, Ca, Mg, S, serta hara mikro) dalam jumlah tidak tentu dan relatif kecil; dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar; tanah lebih mudah diolah untuk tanah – tanah berat; meningkatkan daya menahan air (water holding capacity). Sehingga kemampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih banyak.
Kelengasan air tanah lebih terjaga; permeabilitas tanah menjadi lebih baik. Menurunkan permeabilitas pada tanah bertekstur kasar (pasiran), sebaliknya meningkatkan permeabilitas pada tanah bertekstur sangat lembut (lempungan); meningkatkan KPK (Kapasitas Pertukaran Kation) sehingga kemampuan guna mengikat kation menjadi lebih tinggi, akibatnya apabila dipupuk dengan dosis tinggi hara tanaman tidak mudah tercuci; memperbaiki sifat kehidupan biologi tanah (baik hewan tingkat tinggi maupun tingkat rendah) menjadi lebih baik karena ketersediaan makan lebih terjamin; dapat meningkatkan daya sangga (buffering capasity) terhadap goncangan perubahan drastis sifat tanah; dan mengandung mikrobia dalam jumlah cukup yang berperanan dalam proses dekomposisi bahan organik.
Sedangkan sifat yang kurang baik dari pupuk organik adalah bahan organik yang mempunyai C/N masih tinggi berarti masih mentah. Kompos yang belum matang (C/N tinggi) dianggap merugikan, karena bila diberikan langsung ke dalam tanah maka bahan organik diserang oleh mikrobia (bakteri maupun fungi) untuk memperoleh energi. Sehingga populasi mikrobia yang tinggi akan memerlukan juga hara tanaman untuk tumbuh dan kembang biak. Hara yang seharusnya digunakan oleh tanaman berubah digunakan oleh mikrobia. Dengan kata lain mikrobia bersaing dengan tanaman untuk memperebutkan hara yang ada. Hara menjadi tidak tersedia (unavailable) karena berubah dari senyawa anorganik menjadi senyawa organik jaringan mikrobia, hal ini disebut immobilisasi hara. Terjadinya immobilisasi hara tanaman bahkan sering menimbulkan adanya gejala defisiensi.
Makin banyak bahan organik mentah diberikan ke dalam tanah makin tinggi populasi yang menyerangnya, makin banyak hara yang mengalami immobilisasi. Walaupun demikian nantinya bila mikrobia mati akan mengalami dekomposisi hara yang immobil tersebut berubah menjadi tersedia lagi. Jadi immobilasasi merupakan pengikatan hara tersedia menjadi tidak tersedia dalam jangka waktu relatif tidak terlalu lama; disamping itu bahwa bahan organik yang berasal dari sampah kota atau limbah industri sering mengandung mikrobia patogen dan logam berat yang berpengaruh buruk bagi tanaman, hewan dan manusia.
Cara Pembuatan POC Limbah Buah
Pupuk Organik Cair (POC) adalah sejenis pupuk organic yang diekstrak dari berbagai unsur organic menjadi bentuk cair sehingga mudah diaplikasikan. Dikemas dalam wadah botol menjadikan pupuk ini lebih praktis dibawa kemanapun. Beberapa keuntungan dari POC limbah buah ini adalah : menekan penyebaran hama/penyakit tanaman, memanfaatkan residu unsur hara yang masih terdapat dalam buah yang busuk (seperti unsur N, P dan K serta beberapa unsur mikro yang masih bisa menguntungkan bagi tanaman), lingkungan lahan/kebun lebih bersih, mudah diaplikasikan terhadap tanaman, dan lebih praktis serta efesien dalam pemanfaatannya.
Buah yang busuk akibat dekomposisi dari buah yang jatuh maupun akibat serangan hama penyakit pada pohonnya merupakan salah satu bahan pembuatan pupuk yang masih kurang memasyarakat. Pada umumnya buah yang busuk ini dibuang, sebab dianggap sebagai vektor dari penyebaran penyakit kepada tanaman/buah yang sehat. Padahal jika ditilik secara seksama, buah busuk meski penampakannya tidak lagi eksotik namun masih memiliki kandungan unsur hara yang bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organic cair (POC).
a) Alat dan Bahan :
1) Alat : botol aqua lengkap dengan tutupnya, selang kecil (selang timbangan air), ember/ jergen yang tertutup, isolasi, dan lesung/blinder.
2) Bahan : satu buah busuk, air cucuain beras yang pertama 1 liter dan gula merah/molasses sekitar ¼ kg.
b) Cara Pembuatan :
1) Semua bahan ditumbuk/dihaluskan
2) Bahan dicampur dan diaduk dengan air beras
3) Ditambahkan dengan gula aren/gula pasir atau air tebu (molases)
4) Masukkan campuran kedalam wadah yang kedap udara
5) Buat lubang pada tutup wadah dan botol aqua
6) Botol aqua diisi air bersih, jangan terlalu penuh agar ada ruang untuk udara
7) Selang dipasang pada kedua tutup yang telah dilubangi
8) Setelah 15 hari mol siap digunakan sebagai starter membuat kompos dan sebagai POC.
Posted 23rd December 2010 by Asbudi Salam
Sumber : http://asbudisalamminds.blogspot.com/2011/06/ayam-nunukan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar