Menteri Pertanian RI, Suswono, mengingatkan ketahanan pangan menjadi masalah prioritas yang harus dipikirkan pemda termasuk di Kaltim.
Pasalnya, saat ini masalah pangan tidak hanya dihadapi Indonesia saja, melainkan semua negara di belahan dunia. Bahkan, ia menilai kebutuhan pangan pokok akan menjadi problem besar di masa mendatang, mengingat harga pangan dunia juga semakin meningkat.
“Saya sudah pernah ketemu dengan Bupati Nunukan dan juga Bupati Bulungan. Saya sampaikan bahwa masalah pangan ini harus menjadi prioritas. Makanya jangan semuanya lahan dikembangkan ke sawit. Bagiamana pun kebutuhan pangan pokok akan menjadi problem besar di masa yang akan datang,” ujar Suswono saat tiba di Bandara Juwata Tarakan, Minggu (25/9/2011).
Menurut menteri dari PKS ini, untuk menyokong ketahanan pangan Pemerintah telah mencanangkan program food estate (kawasan khusus pertanian skala luas) yang dikembangkan di beberapa wilayah termasuk di Kaltim.
Program tersebut sebagai kompensasi atas berkurangnya lahan pertanian di Pulau Jawa. Dimana saat ini, lahan-lahan pertanian di Pulau Jawa terus menyusut akibat alih fungsi lahan menjadi bangunan atau fungsi lain seperti perumahan, gedung perkantoran, dan sarana umum lainnya. “Bagaimanapun juga food estate ini harus kita kembangkan, bandingkan dengan lahan-lahan sempit di Jawa, yang luasnya tinggal berkisar 0,2-0,3 Ha,” terangnya.
Terkait dengan bantuan anggaran, Suswono mengaku pihaknya telah mendorong sepenuhnya kepada Kementrian BUMN untuk menggandeng pihak swasta dalam mengelola food estate di Kaltim. “Bantuan tentu saja ada, justeru melalui kemitraan dengan BUMN dan swasta diharapkan ada dana CSR. Ya itu BUMN yang akan mengkoordinir, jadi setiap daerah bisa membangun kemitraan,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar