Teknologi Fermentasi Kulit Kakao Untuk Pakan Ternak
Sumber Gambar: http://www.google.co.id |
Kulit buah kakao dapat dijadikan sumber pakan ternak, namun pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan ternak belum banyak dilakukan karena kualitasnya relatif kurang baik. Untuk meningkatkan kualitas kulit kakao sebagai pakan ternak, maka dapat dilakukan fermentasi sebelum diberikan pada ternak.
Kandungan protein pada kulit kakao segar hanya sekitar 8%, namun melalui fermentasi kandungan protein dapat meningkat menjadi sekitar 13-15% atau setara dengan pakan konsentrat berkualitias baik. Kulit buah kakao fermentasi dapat digunakan sebagai pakan substitusi sebesar 5-15% pada ransum ternak dan dapat meningkatkan kenaikan berat badan sapi potong sampai 1,3 kg/ekor/hari. Kulit buah kakao fermentasi dapat diberikan dalam bentuk segar setelah proses fermentasi (5-6 hari) atau dalam bentuk tepung setelah dikeringkan.
Teknologi fermentasi kulit kakao untuk pakan ternak telah dilakukan di Sumatera Barat untuk pemberian kulit kakao fermentasi (KKF) segar pada sapi potong sebanyak 5 kg/ekor/hari. Pada sapi Simental yang memiliki berat badan yang lebih besar, konsumsi KKF mencapai 8 kg/ekor/hari dengan tingkat pertambahan bobot badan sebesar 1,3 kg/ekor/hari. Teknologi fermentasi ini secara signifikan mampu mengurangi penggunaaan konsentrat. Namun demikian, sebaiknya pemberian KKF dicampur dengan dedak padi sekitar 1 kg/ekor/hari. Tingginya tingkat kemanfaatan inovasi ini, membuka peluang untuk dikembangkan secara luas.
Kandungan protein pada kulit kakao segar hanya sekitar 8%, namun melalui fermentasi kandungan protein dapat meningkat menjadi sekitar 13-15% atau setara dengan pakan konsentrat berkualitias baik. Kulit buah kakao fermentasi dapat digunakan sebagai pakan substitusi sebesar 5-15% pada ransum ternak dan dapat meningkatkan kenaikan berat badan sapi potong sampai 1,3 kg/ekor/hari. Kulit buah kakao fermentasi dapat diberikan dalam bentuk segar setelah proses fermentasi (5-6 hari) atau dalam bentuk tepung setelah dikeringkan.
Teknologi fermentasi kulit kakao untuk pakan ternak telah dilakukan di Sumatera Barat untuk pemberian kulit kakao fermentasi (KKF) segar pada sapi potong sebanyak 5 kg/ekor/hari. Pada sapi Simental yang memiliki berat badan yang lebih besar, konsumsi KKF mencapai 8 kg/ekor/hari dengan tingkat pertambahan bobot badan sebesar 1,3 kg/ekor/hari. Teknologi fermentasi ini secara signifikan mampu mengurangi penggunaaan konsentrat. Namun demikian, sebaiknya pemberian KKF dicampur dengan dedak padi sekitar 1 kg/ekor/hari. Tingginya tingkat kemanfaatan inovasi ini, membuka peluang untuk dikembangkan secara luas.
Sumber: Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian,2011
Yanovi Hendri Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat
Sumber : http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/teknologi-fermentasi-kulit-kakao-untuk-pakan-ternak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar