..Ibadah qurban itu berarti perlu disiapkan dengan beternak yg baik !

Senin, 21 Mei 2012

Bosowa Investasi 30 Mesin Penanam Padi Terkecil di Indonesia

mesin-padi.jpg 
30 unit mesin tanam padi berukuran kecil pertama di Indonesia produk Taiwan milik PT Galung Loanna Bosowa yang akan diresmikan CEO Bosowa Aksa Mahmud pada hari ini di Desa Mattirowalie, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo, Jumat (20/5/2011)
Bosowa Investasi 30 Mesin Penanam Padi Terkecil di Indonesia





MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM -- 
Bertepatan dengan peringhatan Hari Kebangkitan nasional (Harkitnas), pendiri sekaligus Komisaris Utama Bosowa Group, HM Aksa Mahmud, Jumat (20/5/2011) meresmikan pabrik pembenihan dan pengoperasian 30 unit menit penanam benih padi di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Seremoni peresmian pabrik ini digelar di Desa Mattirowalie, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo, Investasi sektor pertanian Bosowa ini dikembangkan melalui anak perusahaan baru Bosowa yang bergerak di sektir pangan hulunya, PT Galung Loanna Bosowa.  Sekadar diketahui, Galung berarti sawah. Sedangkan "loanna" berarti luas. 
Persemian itu ditandai dengan pengoperasian 30 unit mesin tanam padi berukuran kecil pertama di Indonesia produk Taiwan milik PT Galung Loanna Bosowa. "Ini wujud kepedulian Bosowa ke petani," kata Aksa.

Sumber :  http://makassar.tribunnews.com/2011/05/20/mesin-padi-terkecil-di-indonesia

Rice Transplanter Tingkatkan Produktivitas Petani

Rice Transplanter Tingkatkan Produktivitas Petani

Oleh: Toni





Seorang petugas tengah memeragakan penggunaan Rice Transplanter. Mesin semacam hand tractor ini mempermudah pekerjaan petani dalam mengolah sawahnya.

Untuk mempermudah pekerjaan dan produktivitas petani, PT Bina Pertiwi sebagai distributor Rice Transplanter menyosialisasikan penggunaan alat tersebut di hadapan para petani di Tasikmadu, Karang Ploso, Kabupaten Malang, Sabtu (4/2/2012). Rice Transplanter sendiri merupakan alat tanam padi dengan cara mendorong seperti hand tractor. Alat tersebut memudahkan petani menanam padi karena dapat menghemat waktu, mempercepat proses penanaman bibit padi serta menyiasati kurangnya tenaga kerja dalam proses penanaman padi.

 Adhi Sumarsono, Bussiness Consultant PT Bina Pertiwi, mengatakan Kota Malang mendapatkan bantuan satu unit rice transplanter tipe SPW 48 C seharga 75 juta rupiah. Di sela-sela demo memeragakan penggunaan mesin pertanian tersebut, Adhi menjelaskan untuk benih padi yang akan dijadikan bibit, terlebih dahulu menggunakan media tanam (baki) berukuran 30 X 60 cm dengan jumlah bibit sekitar 200 gram dan ketebalan tanahnya 2 cm. Benih yang ditanam dalam media tanam ini harus mendapatkan perlakuan khusus, di antaranya dipupuk. Sedang lama pembibitan 15 hari untuk siap tanam dengan menggunakan rice transplanter.

Sementara itu, direktur alat mesin pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc, mengungkapkan mekanisasi menjadi solusi bagi petani di masa depan dalam meningkatkan produktivitasnya. Adanya bantuan rice transplanter ini diharapkan mampu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja dalam mengolah dan menanam padi.
 Pernyataan Bambang ini diamini Rahmat, ketua kelompok tani Sri Setia Kawan, salah satu kelompok tani yang hadir dalam demo penggunaan rice transplanter. Ia menyambut baik adanya mesin ini karena akan memudahkan dan mempercepat proses tanam padi sehingga dalam satu tahun bisa menanam padi sebanyak 3 kali. 

 “Karena bibitnya kan di tempat lain dan benih bisa ditanam sesuai kebutuhan. Jadi setelah panen, kita bisa langsung tanam bibit lagi,” pungkasnya.

 Sumber : http://www.tanimaju.com/berita/1.php?id_post=12

Selasa, 15 Mei 2012

CARA MUDAH MEMBUAT PEREKAT PESTISIDA

CARA MUDAH MEMBUAT PEREKAT PESTISIDA


Salam Pertanian !! 

Sebelum maspary membahas tentang cara mudah membuat perekat pestisida, sebaiknya rekan-rekan  Gerbang Pertanian mengetahui dulu apa sebenarnya fungsi penambahan perekat pestisida pada larutan pestisida atau pupuk daun yang akan kita aplikasikan ke tanaman. Sebenarnya beberapa waktu lalu hal tersebut telah maspary tulis di blog Gerbang Pertanian, tetapi nggak ada salahnya kalau kita ulas lagi.
Secara umum fungsi dari perekat pestisida adalah untuk membantu menyebarkan, menempelkan dan meratakan larutan pestisida yang kita aplikasi pada tanaman. Tetapi fungsi dari perekat secara lebih rinci atau spesifik dapat dilihat dibawah ini :

Fungsi perekat pestisida yang utama menurut maspary adalah:
  1. Untuk meningkatkan kinerja pestisida ataupun pupuk daun pada tanaman yang memiliki daun berbulu seperti tanaman padi dan jagung. Adanya bulu-bulu yang terdapat pada daun akan menghalangi menempelnya butir-butir larutan pestisida pada permukaan daun. Tentu hal tersebut akan menghambat penyerapan pestisida sistemik dan pupuk daun. Demikian juga dalam aplikasi herbisida, pemberian perekat juga sangat membantu menempelkan herbisida tersebut pada rumput sehingga akan meningkatkan kinerja herbisida tersebut.
  2. Untuk meningkatkan kinerja pestisida ataupun pupuk daun yang kita semprotkan pada tanaman yang memiliki daun berlilin seperti daun talas dan daun pisang. Daun-daun yang memiliki lapisan lilin akan sangat sulit diaplikasi pestisida karena air tidak mau menempel dan larutan langsung menggelinding jatuh. Hal tersebut juga terjadi pada saat kita aplikasi pestisida pada hama yang pada kulitnya dilapisi lilin.
  3. Untuk meningkatkan kinerja pestisida pada hama yang dilapisi lilin dan hama berbulu seperti kutu kebul dan ulat bulu. Secara alamiah memang setiap mahkluk hidup diberi oleh Allah perlindungan diri dari ancaman alam. Lapisan lilin dan bulu pada hama sebenarnya adalah alat perlindungan alami dari serangan musuh. Tapi hal tersebut pula yang kadang kala membuat kita kelabakan karena hama tersebut tidak mempan pestisida. Inilah fungsi yang disebut sebagai penembus oleh para penjual pestisida.
  4. Untuk meningkatkan kinerja pestisida pada hama yang mempunyai pelindung keras seperti kepik dan belalang besar dan golongan lembing. Jika pada penyemprotan kita menggunakan perekat tentu pestisida akan lebih lama menempel pada  daun. Hal ini akan membantu penetrasi pestisida melalui abdomem atau perut serangga yang biasanya lebih lemah daripada punggung. Dengan pestisida menempel pada daun akan lebih meningkatkan efikasi jika diaplikasi bersamaan dengan pestisida racun lambung karena akan mudah termakan bersama daun.
  5. Untuk meningkatkan kinerja pestisida dan pupuk daun ketika hari akan hujan. Pestisida dan pupuk daun yang diaplikasi kemudian selang 1 - 2 jam turun hujan pastinya akan sia-sia karena pestisida dan pupuk daun tersebut akan tercuci oleh air hujan. Dengan perekat pestisida dan pupuk daun tersebut akan cepat terserap oleh daun sehingga walaupun setelah itu hujan akan tetap berfungsi. Dan larutan yang sudah menempel ke daun tentunya akan lebih sulit tercuci oleh air hujan.
  6. Untuk meningkatkan kinerja pestisida dan pupuk daun ketika hari panas. Seringkali kita mengaplikasi pestisida disaat siang hari diatas jam 10 sehingga matahari sudah terik dan angin sudah kencang. Hal tersebut akan mempercepat penguapan larutan pestisida yang kita aplikasi pada tanaman.  Dengan perekat pestisida ketika kita mengaplikasi pupuk daun dan pestisida sistemik akan lebih cepat terserap oleh daun sebelum larutan tersebut kering.
  7. Untuk meningkatkan emulsi (kelarutan/ pencampuran) pada larutan pestisida yang akan kita aplikasikan pada tanaman. Dengan penambahan perekat pada larutan pestisida atau pupuk daun akan membantu meningkatkan homogenitas larutan tersebut, sehingga akan menghambat pengendapan larutan pestisida dalam tangki sprayer atau dalam drum pengoplosan.

Setelah kita ketahui manfaat dari perekat pestisida tersebut tentunya kita sadari betapa pentingnya penambahan perekat pada larutan Insektisida, Fungisida, Bakterisida, Herbisida atau pupuk daun yang akan kita aplikasi. Kendalanya adalah tidak di semua daerah pertanian ada yang jual perekat pestisida selain itu kita juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli perekat tersebut.  Kendala lainnya adalah tidak sedikit para produsen pestisida yang membandrol perekat mereka dengan harga yang tidak murah.
 
Bahan utama pembuatan perekat pestisida :
  1. 1 Kg bahan Aktif (bahan utama) bisa kita beli di toko kimia dengan harga yang murah.
  2. 10 Liter bahan pencampur bisa kita dapatkan dengan mudah dan gatis disekitar rumah kita
  3. 1 Kg bahan penguat bisa kita beli di warung kelontong/ sayuran dengan harga yang sangat murah.
Cara Membuat Perekat Pestisida:
  1. Campurkan 1 Kg bahan aktif dengan 10 liter bahan pencampur hingga benar-benar larut. Proses pencampuran ini butuh pengadukan secara kontinyu selama kurang lebih 1 jam. Tanda-tanda pencampuran berhasil adalah sudah tidak ada gumpalan dalam campuran tersebut, semua telah menjadi larutan bening yang agak kental (seperti minyak goreng).
  2. Setelah tercampur merata lalu masukkan 1 Kg bahan penguat  pada larutan tersebut.
  3. Aduk-aduk terus larutan tersebut sampai benar-benar rata. Dalam pencampuran kali ini butuh waktu sekitar 1 jam untuk benar-benar homogen. Jika larutan tersebut sudah tercampur sempurna akan membentuk larutan kental berwarna putih.
  4. Diamkan selama 24 jam (satu hari satu malam) agar perekat tersebut siap digunakan. Setelah didiamkan selama 24 jam larutan kental yang berwarna putih akan berubah menjadi larutan kental yang bening.
  5. Perekat tersebut siap diaplikasi dengan konsentrasi 0,75 ml/ liter – 1,25 ml/ liter. Pengalaman dari maspary dengan konsentrasi tersebut biasanya sudah mampu melekatkan larutan pestisida pada daun talas. Kalau di daun talas sudah bisa menempel berarti pada daun yang lain akan lebih mudah menempelnya.


Inilah daun talas yang maspary semprot tanpa perekat, airnya akan menggelinding tidak bisa menempel sama sekali. Apa yang terjadi jika tanaman/ hama yang kita semprot seperti ini,  sia-sia bukan ?
daun-talas-tanpa-perekat


Kemudian salah satu daun talas tersebut (sebelah bawah/ kiri) maspary semprot dengan air yang mengandung perekat buatan maspary. Daun talas yang maspary semprot pakai pelekat terlihat mengkilap dan basah.
daun-talas-pakai-perekat


Ini daun bawang yang maspary celupkan dalam air bersih tanpa pelekat, airnya tidak bisa menempel sama sekali karena daun bawang mengandung lilin
daun-bawang-tanpa-perekat


Kemudian ujung daun bawang tersebut maspary celupkan dalam air yang telah maspary kasih pelekat buatan maspary, terlihat ujungnya mengkilap karena basah.
daun-bawang-pakai-perekat   


Mudah sekali bukan membuat perekat pestisida sendiri ? Kalau begitu ayo segera praktekkan, mulai sekarang nggak usah beli perekat lagi !!

Kalau bisa bikin sendiri  kenapa harus beli ???

Maaf,……  maspary belum sempat menuliskan nama masing-masing bahannya ya ?

Jadi begini,
Maspary saat ini sedang membutuhkan donatur untuk mensuport Gerbang Pertanian, jika anda bersedia menjadi donatur maka kami  akan meng SMS kan nama ketiga bahan perekat pestisida tersebut ke HP anda. Biasanya maspary memberikan segala informasi tentang pertanian secara cuma-cuma alias gratis, bahkan SMS pun kami balas walau terkadang agak lama. Tetapi mohon maaf yang sebesar-besarnya kali ini maspary tidak bisa memberikan nama masing-masing bahan tersebut secara gratis. Jika anda mengetahui bahan-bahan perekat pestisida tersebut, maka anda dengan mudah akan bisa membuat perekat pestisida dengan harga yang sangat murah. Menghemat biaya usaha tani anda selamanya. Bahkan kalau anda mempunyai jiwa bisnis anda juga bisa menjual lagi perekat hasil karya anda tersebut dengan harga murah ke teman-teman petani.

Cara Menjadi Donatur/ Mendapatkan Nama Bahan Perekat Pestisida :
  1. Silahkan transfer pulsa ke HP maspary (0812 2630 297) nggak usah banyak-banyak minimal Rp.20.000 aja, tetapi kalau rekan-rekan merasa ilmu tersebut sangat penting  (mahal harganya) dan sekalian ingin beramal dan memutuskan untuk transfer pulsa Rp50.000 atau  Rp.100.000 maspary mengucapkan banyak terimakasih. Pulsa tersebut akan maspary gunakan untuk membalas ratusan SMS  pertanyaan dari rekan-rekan Gerbang Pertanian dan maspary gunakan untuk koneksi internet dalam mengelola Gerbang Pertanian.
  2. Setelah itu konfirmasi via SMS ke nomor maspary tersebut (0812 2630 297) bahwa anda telah transfer pulsa sejumlah ……… untuk mendapatkan informasi nama bahan-bahan dalam pembuatan perekat pestisida. Contoh : Maspary tolong kasih informasi bahan pembuat perekat pestisida, saya telah transfer pulsa Rp.50.000.
  3. Setelah pulsa masuk dan anda memberi konfirmasi, maka maspary sesegera mungkin akan mengirimkan nama ke 3 bahan perekat pestisida tersebut melalui SMS.

Bagi rekan-rekan Gerbang Pertanian yang merasa malas untuk membuat perekat pestisida tersebut maspary juga menyediakan perekat yang siap pakai dengan harga yang murah  Rp.10.000/ 600 ml.
Jika minat silahkan SMS ke 0812 2630 297, minimal pembelian 4 botol.
Ingin beli curah/ mau dijual lagi juga bisa cuma 10.000/ liter.
Minimal pembelian 25 liter

Salam Pertanian !!

Maspary
 
 
Sumber : http://www.gerbangpertanian.com/2012/01/cara-mudah-membuat-perekat-pestisida.html

Kurangi Impor Sapi, Dahlan Iskan Minta BUMN Pelihara 100.000 Ekor


Kurangi Impor Sapi, Dahlan Iskan Minta BUMN Pelihara 100.000 Ekor 
 
Angling Adhitya Purbaya - detikFinance




Hal tersebut diungkapkan Menteri BUMN, Dahlan Iskan di hadapan petani-petani dalam acara talkshow di Jalan Jafar Shodiq, Kalibening, Tingkir, Salatiga, Selasa (15/5/2012).

"Kenapa begitu? Karena tahun lalu kita impor sapi 350 ribu ekor. Itu kan enggak boleh," katanya dalam acara talkshow "Seminar Nasional Biogasdigester Rumah Solusi Alternatif atas Energi Nasional Pro Rakyat dan Ramah Lingkungan."

Impor sapi sebanyak ratusan ribu ekor tersebut dianggap Dahlan tidak menyelesaikan masalah pertanian bahkan justru menambah beban kehidupan petani.

"Untuk tahun ini 100 ribu, tahun depan kita ingin 300 ribu sapi bisa dipelihara," imbuh Dahlan.

Program pemeliharaan sapi oleh BUMN tersebut hingga kini masih dalam tahap persiapan pengadaan anak sapi. Oleh sebab itu Dahlan berharap pihaknya bisa bekerjasama dengan para petani salah satunya dari Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) agar programnya bisa segera terealisasi.

"Nanti kita kerjasama dengan SPPQT dengan memelihara sapi lalu anak sapinya kita beli. Jangan takut pasti ada yang beli," katanya.

Sementara itu ketua SPPQT, Khidziq Faisol berharap dengan program dari BUMN tersebut nantinya bisa meningkatkan hasil biogasdigester yang saat ini masih terus ia kembangkan.

"Dengan kotoran 3 ekor sapi saja bisa menghasilkan 6 kubik biogasdisgester yang bisa dimanfaatkan untuk masak dan penerangan. Apalagi dengan 300 ribu ekor," ungkap Faisol.

Selama ini banyak peternak sapi dirugikan oleh impor sapi yang kebanyakan datang dari Australia. Harga dari sapi tersebut jauh lebih rendah dari sapi lokal bahkan hingga 50%. Hal tersebut memaksa peternak menekan harga sapi mereka.

(alg/ang)

Sumber : http://finance.detik.com/read/2012/05/15/171847/1917752/4/kurangi-impor-sapi-dahlan-iskan-minta-bumn-pelihara-100000-ekor

MEMBUNGAKAN DAN MEMBUAHKAN TANAMAN DURIAN

MEMBUNGAKAN DAN MEMBUAHKAN TANAMAN DURIAN


membungakan -durian Salam Pertanian!! Rekan-rekan Gerbang Pertanian Semua, durian termasuk buah yang selalu ngetrend sampai sekarang. Kalau boleh saya mengatakan durian merupakan tanaman buah eksklusif karena harga buahnya yang selalu mahal dan tidak pernah mengenal kata harga anjlog. Setiap saat ada durian harganya selalu mahal. Karena hal tersebut maka banyak petani maupun hobiis mencoba membudidayakan tanaman durian baik di areal perkebunan maupun skala dalam pot (tabulapot).
Salah satu kendala yang sering dialami dalam budidaya durian adalah sulitnya membuahkan tanaman durian tersebut. Banyak kasus petani telah memelihara tanaman durian lebih dari 3 tahun akan tetapi tanaman durian mereka tidak kunjung berbunga apalagi berbuah. Oleh karena itu Gerbang Pertanian kali ini akan sedikit membagikan tips bagaimana cara bukan hanya membuahkan durian tetapi bagaimana melebatkan buah durian. Apa yang akan maspary tulis hanyalah hasil dari kesimpulan beberapa petani durian daerah sekitar banyumas.
Untuk membungakan dan membuahkan tanaman durian bukan hanya terpengaruh oleh faktor iklim akan tetapi juga harus memperhatikan faktor tanah, hama penyakit dan bibit itu sendiri. Mari kita ulas sedikit pengaruh dari masing-masing faktor diatas:
  1. Bibit merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan dan pembuahan tanaman durian. Lakukan pembelian bibit tanaman durian ke penjual bibit yang benar-benar bisa kita percaya. Kalau perlu penjual bibit tanaman durian yang berani memberikan garansi. Kita perlu hati-hati dalam memilih bibit karena saat ini tidak sedikit penjual bibit tanaman durian yang nakal demi untuk memperoleh keuntungan sesaat.
  2. Semenjak tanaman durian kita tanam kita harus memberikan pupuk organik (baik padat maupun cair) dan unsur hara yang cukup melalui tanah bagi pertumbuhan vegetatif tanaman durian . Hal ini bertujuan agar tanaman durian memiliki pertumbuhan vegetatif yang bagus sebelum memasuki masa pembuahan atau vase generatif.
  3. Dalam pemeliharaan sebaiknya mengikuti iklim. Maksudnya jika musim hujan kita genjot pertumbuhan vegetatifnya untuk persiapan pembungaan dan pembuahan di musim kemarau (musim berbuah).
  4. Kita harus memahami benar tentang hama dan penyakit tanaman durian dan bagaimana cara mengatasinya. Karena ada hama dan penyakit tanaman durian yang tidak bisa kita obati akan tetapi harus kita cegah.
  5. Setelah kita melakukan semua dari nomor 1 sampai nomor 4 dan ternyata tanaman durian kita belum berbunga dan berbuah juga maka diperlukan zat perangsang untuk mempercepat pembungaan. Yang saya tahu ada dua jenis perangsang pembungaan pada tanaman durian. Yang pertama adalah Paklobutrazol dan yang kedua adalah NF.Durian.
Cuma sayangnya jika menggunakan paklobutrazol menurut beberapa kesaksian para petani banyak yang mengeluh kurang manjur dan ada juga yang mengeluh kalo menggunakan Paklobutrazol bisa merusak tanaman duian.
Adapun beberapa pengalaman petani daerah sekitar Banyumas yang telah menggunakan NF.Durian adalah sebagai berikut:
  1. Pak Gun. Desa Tambak Sari Kec Sumbang. Beliau menanam 30 batang tanaman durian didaerah Gandatapa. Setelah 3 - 5 tahun dipelihara tanaman durian beliau ternyata belum berbunga juga. Akhirnya beliau mencoba untuk mengocorkan NF.Durian 1 botol kepada 9 tanaman durian ( 4 durian lokal tanam dari biji berumur 4-5 tahun dan 5 durian montong yang berumur 3 tahun). Setelah 3 bulan aplikasi tanaman durian lokal beliau telah berbunga dan yang montong 1 - 2 bulan keluar bunga. Sebelumnya beliau telah mencoba Paklobutrazol tapi belum membuahkan hasil.
  2. Pak Yanto. Desa Kecepit Kec Punggelan Banjarnegara. Beliau mencoba pada tanaman durian yang berumur baru 2 tahun. Beliau mengaplikasikan NF.Durian pada 5 tanaman durian montong dan akhirnya berbunga semua.
  3. Pak Wahidin. Desa Karang Sari Kebasen. Beliau menanam 10 batang tanaman durian cani disekitar pekarangan rumahnya. Sebelum memakai NF.Durian tanaman tersebut berbuah hanya sekitar 14 buah perpohon. Kemudian beliau mencoba NF.Durian untuk 2 tanaman durian (pake 25 ml/ batang), dan luar biasa dua tanaman tersebut mampu berbuah hingga 80 butir perpohon ( sekitar 30 buah yang mempunyai berat 5 Kg dan bentuknya bagus, sisanya memiliki berat sekitar 3 kg). Hal tersebut terjadi kemungkinan karena tidak dilakukan perempelan sehingga berbuah terlalu banyak dan tidak seragam.
Adapun dosis penggunaan NF.Durian untuk membungakan dan membuahkan tanaman durian adalah sebagai berikut:

UMUR TANAMAN DURIAN
DOSIS NF.DURIAN
AIR
KETERANGAN
2 - 3 Tahun 5 - 10 ml/ tanaman 2 liter dikocor sekitar
4 - 5 Tahun 10 - 15 ml/ tanaman 2 liter perakaran dengan
6 - 9 Tahun 15 - 20 ml/ tanaman 3 liter diameter
10 - 24 Tahun 20 - 25 ml/ tanaman 3 liter 40- 60 cm
25 Tahun atau lebih 30 ml/ tanaman 3 liter

NF.Durian juga bisa digunakan untuk membuahkan durian diluar musim, tinggal kita kocorkan sekitar 4 bulan sebelum waktu pembungaan yang kita kehendaki.

Anda menanam durian dan mengalami kendala dalam membungakan dan membuahkannya silahkan coba NF.Durian. Harganya cuma Rp.160.000 per botol isi 50 ml. Jika anda berminat silahkan hubungi Maspary di 081 226 302 97 (SMS ONLY). Untuk lebih jelas tentang produk Gerbang Pertanian silahkan baca menu order, produk dan pengiriman pada pojok kanan atas blog ini.
 
 
Sumber : http://www.gerbangpertanian.com/2011/08/membungakan-dan-membuahkan-tanaman.html

BENIH PADI UNGGUL B3 (BERANAK DAN BERBULIR BANYAK)

BENIH PADI UNGGUL B3 (BERANAK DAN BERBULIR BANYAK)



Gerbang Pertanian kini telah menyediakan benih padi unggul B3 yang mampu beranak dan memproduksi bulir banyak . Benih ini bukanlah benih padi hibrida yang hasil panennya tidak boleh ditanam ulang. Jika anda menyukainya anda boleh menanamnya lagi tentunnya dengan tehnik cara memproduksi benih padi unggul seperti yang telah saya tuliskan beberapa waktu yang lalu.
Benih unggul B3 (beranak dan berbulir banyak) ini telah melalui berbagai demplot di beberapa lokasi (daerah) :
  1. Bapak Kasman (Cindaga, Kab. Banyumas), Pada demplot ditempat Bapak Kasman benih padi ini mampu berproduksi 10,15 ton/ ha. Sedangkan rata-rata produksi padi didaerah tersebut (varietas IR 64, Ciherang, situbagendit, cilamaya dll) adalah 8,05 ton/ ha.
  2. Bapak Wirdal (Adipala, Kab. Cilacap), Ditangan Bapak Wirdal padi ini mampu berproduksi 9,52 ton/ ha. Rata-rata produksi padi di daerah tersebut sekitar 8,4 ton/ ha.
  3. Bapak Marjo (Gambarsari, Kab, Banyumas), Dengan cara penanaman semi organik (tanpa pestisida kimia dan hanya menggunakan pupuk urea sangat sedikit)padi ini mampu berproduksi 10 ton/ ha, biasanya beliau hanya mampu panen sekitar 8 ton/ ha.
  4. Bapak sansuhidi (Sawangan, Kab. Banyumas), dengan pengelolaan sederhana padi ini mampu berproduksi 9,52 ton/ ha dengan rata-rata produksi hanya 5,6 ton/ ha.
Dari hasil pengamatan ke empat demplot tersebut kami bisa mencatat beberapa spesifikasi benih padi unggul B3 (beranak dan berbulir banyak). Adapun spesifikasi benih padi tersebut adalah:
  1. Umur panen lebih cepat sekitar 5 hari dibanding IR 6 4 (kira-kira 85 hst dimusim kemarau dan 95 hst dimusim hujan).
  2. Potensi jumlah anakan sekitar 15-35/ rumpun (dengan jarak tanam 20 cm X 30 cm)
  3. Jumlah bulir sekitar 460-550/ malai
  4. Tanaman tahan terhadap kresek
  5. Tanaman tahan terhadap penyakit busuk leher
  6. Kurang tahan terhadap penyakit busuk pelepah
  7. Batang kokoh dan tahan roboh
  8. Lebar daun kurang lebih 2 cm
  9. Tinggi tanaman 120 cm
  10. Panjang malai 32-36 cm
  11. Daun tumbuh tegak sehingga tidak saling menutupi
  12. Nasi agak pulen
Jika kita lihat foto diatas, Coba bandingkan antara malai padi B3 (kiri) dan Malai padi Ciherang (kanan), jauh lebih banyak dan panjang malai padi B3 bukan?

Dari foto diatas malai padi B3 (atas dan bawah) jauh lebih banyak bulirnya dan lebih panjang malainya daripada malai padi ciherang (tengah)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan benih padi unggul B3 (beranak dan berbulir banyak) ini adalah:
  1. Usahakan tanam bibit muda sekitar 15 - 18 hss
  2. Gunakan jarak tanam 20 cm X 30 cm atau tergantung kesuburan (semakin subur semakin jarang)
  3. Gunakan sistem tanam legowo 4 : 1
  4. Jangan gunakan pupuk urea terlalu banyak, alihkan ke NPK
  5. Perbanyak pupuk organik baik yang padat maupun pupuk organik cair.
Untuk meningkatkan suatu produksi tanaman padi benih memegang peranan sangat penting bahkan bisa saya bilang benih adalah faktor utama. Faktor yang lain seperti pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit dan tehnik budidaya yang lain hanyalah faktor pemaksimalan potensi benih. Bagaimanapun baiknya cara berbudidaya (pemupukan, pengendalian hama penyakit, pengairan dll) namun jika benih yang kita tanam jelek saya yakin hasilnya juga kurang memuaskan.
Ada beberapa faktor yang perlu kita lihat sebagai indikator bahwa benih tersebut layak untuk kita kembangkan:
  1. Daya adaptasi terhadap lingkungan.
  2. Kemampuan membentuk anakan.
  3. Kemampuan memproduksi bulir.
  4. Daya tahan terhadap hama penyakit.
Trimakasih atas kesediannya untuk membaca artikel tentang benih padi unggul B3 (beranak dan berbulir banyak) dari Gerbang Pertanian
Jika anda berminat untuk mencoba silahkan klik disini atau pada menu order.
NB: Mohon maaf bagi rekan-rekan Gerbang Pertanian yang berminat dengan B3 ada sedikit salah informasi terhadap ketahanan terhadap busuk leher, ternyata benih padi B3 kurang tahan terhadap penyakit busuk malai atau patah leher. Sehingga petani yang mau tanam B3 bisa melakukan pencegahan secara dini.
 
 
Sumber : http://www.gerbangpertanian.com/2011/03/benih-padi-unggul-b3-beranak-dan.html
 

TRICHODERMA SP SEBAGAI PUPUK BIOLOGIS DAN BIOFUNGISIDA

TRICHODERMA SP SEBAGAI PUPUK BIOLOGIS DAN BIOFUNGISIDA


trichoderma sp



Salam Pertanian!!

Ketergantungan kita terhadap bahan-bahan kimia (pupuk kimia) apalagi bahan yang bersifat sebagai racun (insektisida, fungisida dan bakterisida) harus segera kita tinggalkan. Kita harus menggali bahan-bahan disekitar kita yang bisa kita manfaatkan untuk mengganti bahan-bahan kimia tersebut. Sudah saatnya kita kembali ke alam. Banyak mikroorganisme yang dapat kita manfaatkan untuk proses kelestarian lingkungan kita.

Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan biofungisida adalah jamur Trichoderma sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah dilaporkan sebagai agensia hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae, dan T.

Konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida. Trichoderma sp dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dll.
Sifat antagonis Trichoderma meliputi tiga tipe :
  1. Trichoderma menghasilkan sejumlah enzim ekstraseluler beta (1,3) glukonase dan kitinase yang dapat melarutkan dinding sel patogen
  2. Beberapa anggota trichoderma sp menghasilkan toksin trichodermin. Toksin tersebut dapat menyerang dan menghancurkan propagul yang berisi spora-spora patogen disekitarnya
  3. Jenis Trichoderma viridae menghasilkan antibiotik gliotoksin dan viridin yang dapat melindungi bibit tanaman dari serangan penyakit rebah kecambah
Pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma sp dapat dibuat dengan inokulasi biakan murni pada media aplikatif, misalnya dedak. Sedangkan biakan murni dapat dibuat melalui isolasi dari perakaran tanaman, serta dapat diperbanyak dan diremajakan kembali pada media PDA (Potato Dextrose Agar).

Isolasi banyak dilakukan oleh kalangan peneliti maupun produsen pupuk, tetapi masih terlalu merepotkan untuk diadopsi oleh petani. Sebagai petani, untuk lebih efisiennya dapat memproduksi pupuk biologis yang siap aplikasi saja, sehingga hanya perlu membeli dan memperbanyak sendiri biakan murninya dan diinokulasikan pada media aplikatif. Atau jika menginginkan kepraktisan dapat membeli pupuk yang siap tebar untuk setiap kali aplikasi.

Dari beberapa literatur yang pernah saya baca dengan penambahan pupuk biologis Trichoderma sp akan meningkatkan efisiensi pemupupukan. Pada tanah yang tandus pemberian pupuk organik Trichoderma sp dan pupuk kimia secara bersamaan akan memberikan hasil yang maksimal daripada pemberian pupuk organik atau pupuk kimia secara terpisah walaupun dengan jumlah yang banyak.

Dengan pemberian pupuk organik akan menghemat penggunaan pupuk kimia.
Biasanya penyakit layu dan busuk pangkal batang pada tanaman disebabkan oleh jamur fusarium sangat sulit dikendalikan dengan fungisida kimia. Oleh karena itu tidak ada salahnya kita mencoba mengaplikasikan pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma sp pada tanaman kita untuk mencegah penyakit akar dan busuk pangkal batang yang dapat menyebabkan layu tanaman.

Sekilas info,
Gerbang Pertanian menyediakan trichoderma cair yang siap pakai dengan harga sangat murah yaitu 12.500/ 600 ml. Harga untuk partai besar 325.000/ 25 liter.

-maspary-

Sumber : http://www.gerbangpertanian.com/2011/02/trichoderma-sp-sebagai-pupuk-biologis.html