Kamis, 31 Oktober 2013

Pengendali Penyakit Blas, Hawar Daun Bakteri, dan Hawar Pelepah Padi untuk Penanaman Padi Organik dan Semiorganik


Pasukan Mikroba Penggempur Jamur

Fungi Crusher Microbes Troopers

Formula Konsorsium Mikrob Ramah Lingkungan untuk Pengendali Penyakit Blas, Hawar Daun Bakteri, dan Hawar Pelepah Padi untuk Penanaman Padi Organik dan Semiorganik

Deskripsi Singkat:
Serangan penyakit Blas, Hawar Daun Bakteri (HDB), dan Hawar Pelepah Daun (HPD) menyebabkan turunnya produktivitas padi. Pengendalian umumnya menggunakan fungisida atau varietas padi yang tahan terhadap penyakit tersebut. Sayangnya, penggunaan fungisida tidak ramah lingkungan, sedangkan varietas padi tahan penyakit terpatahkan karena patogen membentuk galur baru.
Saat ini hadir solusi baru, yaitu formulasi konsorsium bakteri B.firmus E65, S. marcescens E31, Pseudomonas aeruginosa C3 2b, dan B. cereus II.14. Selain ramah lingkungan, penggunaannya mampu mengurangi risiko penyakit HPD hingga 35%, dan penyakit blas hingga 66-83%. Memakai media pembawa berupa bentonit dan talk, penggunaan formulasi ini sangat mudah, murah, dan efisien.
Leaf blast disease, bacterial blight disease (HDB), and shealth blight disease (HPD) attack the rice paddy. By using a consortium formulation of bacteria such as E65, S.marcescens E31, Pseudomonas aerugiosa C32b, and B.cereus II.14; the HDB and HPD risk is reduced by 35%, and leaf blast disease risk reduced by 83%. This solution using bentonite and talk is environmentally friendly, easy to implement, inexpensive, and efficient.
Perspektif:
Pengendalian penyakit dengan pestisida kimiawi dan penemuan varietas tahan penyakit adalah peningkatan produktivitas padi yang kita miliki saat ini. Pengendalian penyakit padi dengan pendekatan biokontrol yang ramah lingkungan, bisa mengakhiri perlombaan dengan penyakit padi secara lemah.

Keunggulan Inovasi:
  • Ramah lingkungan.
  • Mudah, murah, dan efisien.
  • Dapat mengurangi risiko penyakit HDB dan HPD hingga sekitar 35%.
  • Dapat mengurangi risiko penyakit blas hingga 83%/
Potensi Aplikasi:
Inovasi di dalam pengendalian hama padi ini khususnya diterapkan untuk memerangi penyakit Blas, HDB dan HPD menggantikan pestisida kimiawi. Namun, pendekatan biokontrol bisa terus dikembangkan untuk pengendalian berbagai hama tanaman selain padi, yang lebih ramah lingkungan.


Inovator
Nama : Dr. Nisa Rachmania Mubarik, M.Si; Ir. Yadi Suryadi, M.Si
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Departemen Biologi, FMIPA, IPB, Jalan Agatis, IPB Darmaga, Bogor 16680
Status Paten: Dalam Proses Pengajuan
Kesiapan Inovasi: * Prototype
Kerjasama Bisnis: * Terbatas
Peringkat Inovasi: ** Sangat Prospektif
Pasukan Mikroba Penggempur Jamur 
 
 
 
 


Suplemen Kesehatan : Minuman Fungsional dengan Berbagai Jenis Moluska



Yang Bertenaga dari Yang Lunak

The Power from The Weak

Minuman Fungsional dengan Berbagai Jenis Moluska

Deskripsi Singkat:
Kesibukan masyarakat yang tinggi memerlukan kondisi kesehatan yang optimal. Secara tradisional banyak ditemui minuman penambah stamina menggunakan bahan dari hewan laut moluska seperti Lintah laut, Keong Mata Lembu, Kerang Pokea dan Ipong-Ipong. Penelitian menunjukkan adanya komponen aktif penambah stamina seperti taurin dan antioksidan pada Lintah Laut, juga vitamin B12 pada Kerang Pokea.
Formulasi inovatif yang ditawarkan antara lain membuat serbuk minuman penambah stamina dengan bahan baku hewan moluska yang lebih terjamin, karena jeroannya telah dibersihkan terlebih dahulu sehingga tidak membahayakan ginjal. Kandungannya pun berkualitas dengan standar tertentu. Serbuk minuman ini bisa dicampur dengan bhan herbal lainnya untuk menambah khasiatnya.
Modern lifestyle demands us to always be healthy and in good stamina. Traditional stamina drink uses sea molluscas like sea leech and research has proven that it contains taurin and antioxidant like in modern stamina drinks
Processing the sea molluscas into powder form, in a more hygenic and modern way provides ingredient for modern-herbal stamina drinks. It can be combined with other natural herbs for more benefits.
Perspektif:
Minuman penambah stamina umumnya mengandalkan gula dan kafein yang bisa berakibat buruk bagi manusia namun terus dikonsumsi. Menggunakan bahan alami seperti taurin dari hewan moluska ditambah bahan ain sebagai penambah cita rasa cukup menjanjikan.

Keunggulan Inovasi:
  • Bersifat alami
  • Mengandung Taurin Asam lemak yang cukup tinggi dan antioksidan
  • Kerang merupakan sumber vitamin B12 dan nutrisi penting bagi kesehatan
  • Berbentuk serbuk, sehingga praktis dalam penyajian
Potensi Aplikasi:
Industri minuman penambah stamina


Inovator
Nama : Dr. Ir. Nurjanah, M.S
Institusi : Institut Pertanian Bogor
Alamat : Kantor Direktorat Riset dan Kajian Strategis IPB Gedung Rektorat Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Darmaga – Bogor 16680
Status Paten: Dalam Proses Pengajuan
Kesiapan Inovasi: ** Siap Dikomersialkan
Kerjasama Bisnis: * Terbatas
Peringkat Inovasi: * Prospektif
 
Sumber : http://www.bic.web.id/login/inovasi-indonesia-unggulan/688-yang-bertenaga-dari-yang-lunak


Optimalisasi Metabolisme Pencernaan Ayam Broiler Dengan Biotetes SOZO3





Sumber : http://www.bic.web.id/login/inovasi-indonesia-unggulan/872-jamu-sehat-untuk-unggas

Jamu Sehat Untuk Unggas

Healthy Herbs for the Fowls

Optimalisasi Metabolisme Pencernaan Ayam Broiler Dengan Biotetes SOZO3

Deskripsi Singkat:
Suplemen jamu bagi unggas (ayam ternak broiler) ini dibuat dari kombinasi buah-buahan tropis alami, squalene dan sari umbi manggata (rumput teki) dan difermentasi selama 6 bulan.
Kandungan nutrisi alami mampu diserap dengan baik oleh unggas dan meningkatkan mutu sistem pencernaan unggas ketika dewasa, sehingga daya serap makanan meningkat, perbandingan berat pakan dengan berat hewan (feed conversion ratio) menurun, begitu pula dengan tingkat kematian unggas.
Suplemen jamu ini cukup ekonomis dan diasupkan melalui minuman unggas dengan perbandingan 1 tetes per liter air minum per hari dengan hasil yang menjanjikan.
The innovative natural herbal supplements is absorbed very well thus increasing the stamina and metabolism of the fowls during their growth, and help develop better digestion system.
The economical usage of the supplement (1 drop / liter drink water /day) will result healthier and heavier fowls, reduced mortality rate and also the feed conversion ratio (FCR).
Perspektif:
Memecahkan permasalahan langsung pada sumber masalah, meningkatkan berat badan hewan ternak bukan dengan mengubah makanan, tetapi dengan meningkatkan stamina dan metabolisme sehingga daya serap makanannya juga meningkat.

Keunggulan Inovasi:
  • Sumber daya alam yang digunakan 100% lokal dan tersedia sepanjang tahun
  • Kandungan nutrisinya mudah diserap dalam sistem metabolisme unggas
  • Kotoran lebih kering, lebih sedikit dan tidak berbau, sehingga rama lingkungan. Kesehatan ayam pun meningkat karena kandang tidak sumpek ammonia dari kotoran
  • Pakan lebih efisien (500 kg/1000 ekor ayam)
Potensi Aplikasi:
Dapat digunakan oleh semua peternak ayam broiler untuk menurunkan kematian ternaknya sekaligus meningkatkan kualitas daging yang dihasilkan.


Inovator
Nama : David Andi Purnama
Institusi : Klinik Agropolitan
Alamat : Jl. Limbroto Raya No. 88 Pantungo Kec. Telaga Kab./Propinsi Gorontalo
Status Paten: Dalam Proses Pengajuan
 
Kesiapan Inovasi: *** Telah Dikomersialkan
Kerjasama Bisnis: * Terbatas
Peringkat Inovasi: ** Sangat Prospektif
Jamu Sehat Untuk UnggasJamu Sehat Untuk Unggas
 
 
 





Jumat, 18 Oktober 2013

Volume dan Nilai Impor 10 Bahan Pangan Indonesia Tahun 2012

Volume dan Nilai Impor 10 Bahan Pangan Indonesia Tahun 2012




Volume dan Nilai Delapan Buah-buahan Impor Indonesia

Volume dan Nilai Delapan Buah-buahan Impor Indonesia


Sabtu, 28 September 2013

Kedelai Raksasa dengan Bio P200Z

Mikroba Bio P2000Z dan Kedelai Raksasa
 
16 Tahun lalu petani kedelai kita makmur. Waktu itu produksi kedelai surplus hingga 1,8 juta ton. Namun kejayaan itu tak lama, maklum kran impor dibuka tahun 1998. Gelontoran kedelai dari luar negeri pun terus mengucur, akibatnya petani enggan menanam kedelai. Lahan kedelai terus menyempit. Tiba-tiba kedelai hilang dan harganya melambung, Indonesia pun kelimpungan. Negeri ini sudah sangat bergantung pada kedelai Amerika. Kelangkaan kedelai, seharusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah tak mengacuhkan temuan-temuan kedelai plus para peneliti. Pupuk temuan mikroba Bio P2000Z bisa membuat kedelai biasa tumbuh menjadi kedelai raksasa setinggi empat meter.

Menyuburkan
Pabrik pupuk organik Bio P2000Z berada di Cileungsi, Jawa Barat. Pupuk ini mampu menyuburkan kedelai hingga berukuran raksasa, dengan tinggi hampir empat meter. Jumlah polongnya pun mencapai sekitar 3000 buah. Biasanya, tanaman kedelai paling-paling hanya setinggi 70 cm, dengan jumlah polong rata-rata 50 buah.
Penemu pupuk ini adalah Ali Zum Mashar. Belakangan dia begitu sibuk diundang ke berbagai tempat gara-gara kisruh kedelai. Ia diminta memaparkan temuan kedelai supernya. Memang berkat pupuk ciptaannya, kedelai mampu menghasilkan kacang berlipat ganda.
Ali Zum Mashar: “Benih ini setaraf dengan lima kedelai lokal yang dulu. Kalau mau kedelai-kedelai yang bagus, kita sumber benihnya ada semua”

Mahluk super mini jenis mikroba, itulah yang berperan penting menghasilkan kedelai produktif ini. Keistimewaan mikroba, menurut Ali, mampu menghasilkan zat hara dan nutrisi penyubur tanah. Alumnus Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto itu selama sekitar 10 tahun berkutat meneliti mikroba apa saja yang bisa menyuburkan tanaman, sekaligus ramah bagi manusia mau pun lingkungan.
Ali Zum Mashar: “Saya mencari dan memburu mikroba-mikroba yang bagus di daerah gambut yang sangat masam. Itu ada semacam danau yang air gambutnya hitam sekali yang di situ sangat masam dan kehidupan di situ relatif kecil. Tetapi ternyata di situ ada mikroba-mikroba spesial yang hidup dengan baik. Setelah kita ambil, kita kultur itu adalah mikroba-mikroba bermanfaat dan bukan patogen”
Dari hasil perburuan itu, terkumpul 18 jenis mikroba. Dengan formula tertentu, jazad renik itu diadon menjadi pupuk hayati baru, yang oleh Ali diberi nama Bio P2000Z. Bio artinya bahan hidup, P untuk perforation technology, 2000 sebagai tahun pembuatan. Tak lupa ia mengabadikan inisial namanya Z.


Memanfaatkan mikroba
Lalu bagaimana pupuk ini menyuburkan tanah?
Ali Zum Mashar: “Di alam ini kan banyak sekali mikroba ya, ada wah, ratusan juta jenis mikroba. Manakala dia sudah kita rubah, dimutankan sesuai kebutuhan kita, maka dia kita taburkan di tanah-tanah yang gersang itu, maka dengan sendirinya dia akan hidup di tanah itu, menggunakan bahan-bahan racunnya tanah itu menjadi berguna, menjadi organik. Nah bahan-bahan organik yang diciptakan oleh mikroba itu sebetulnya adalah pupuk organik. Kemudian enzym, hormon, kemudian unsur makro dan mikro yang tercipta dari aktivitas mikroba itu sendiri. Jadi kenapa kita pusing dengan kelangkaan pupuk atau tidak ada pabrik pupuk, kalau memang alam ini juga kita buat menjadi bio reaktor pabrik pupuk?”
Pupuk ini juga ramah lingkungan, itulah kelebihan lainnya. Para petani tak perlu lagi menggunakan macam-macam pupuk kimia yang mengancam kelangsungan tanah. Bahkan tanah yang tak lagi subur akibat terus-terusan ditabur pupuk kimia buatan pabrik, dapat subur kembali.
Ali Zum Mashar: “Sering kita jumpai tanah itu disebut tanah yang sakit, tanah yang kurus, tanah yang padat, tanah yang terlapisi plastik karena dampak urea. Nah, kalau mikroba-mikroba itu cukup dan jumlahnya banyak, maka racun seberapa pun bisa diserap. Asal gak melebihi daya dukung lingkungan, daya dukung kemampuan mikroba mendegradasi. Kuncinya kan sederhana, bertani secara organik, kan? Atau secara ramah lingkungan kan?”

Akrab lingkungan
Tak hanya itu, di lahan gambut yang merupakan proyek gagal era Soeharto, kedelai mampu berbuah banyak.
Ali Zum Mashar: “Teknologi untuk menyuburkan lahan ada. Kita sudah banyak bukti. Contohnya kedelai di lahan gambut itu bisa punya potensi 4,5 ton per hektar, di lahan gambut Kalimantan tengah. Itu kita sudah pernah coba. Rata-rata kalau hanya mencari 2,5 ton itu gampang di sana”
Pupuk itu kini telah dipatenkan secara internasional. Pabrik Ali yang seluas lapangan sepakbola mempekerjakan enam orang, dengan kapasitas produksi hingga dua juta liter sel mikroba. Hasilnya dipasarkan dengan harga per liter maksimal Rp. 100 ribu.
Ali Zum Mashar: “Ada 60 unit bioreactor. 40 yang besar, berkapasitas sekitar 4000 liter, per bio reaktor dan ini setiap hari keluar barang, berproduksi. Memang ini kita disain satu harinya itu dihasilkan 11 ribu liter konsentrat mikroba. Nah kalau kita kembangkan, berarti sekitar dua juta liter sel mikroba yang bisa langsung ditebar”

Tak butuh lahan besar
Bekerja di laboratorium tidak butuh peralatan canggih. Cukup di atas satu petak pekarangan, Ali Zum mengembangkan tanaman kedelai hasil rekayasa.
Ali Zum Mashar: “Di sini saya taman sekitar 20 jenis kedelai hasil persilangan-persilangan. Jadi di tempat yang sempit ini mungkin sekitar dari lahan 1500 saya tanam kedelai kita paling sekitar 2500 meterlah untuk penyelamatan temuan, atau pembuatan bibit-bibit jalur kedelai baru. Ya di lahan pekarangan ini. Jadi kalau kita berniat meneliti atau mengawinkan kedelai, kenapa harus kita pakai laboratorium yang canggih? Di lahan-lahan yang kosong bisa, ini buktinya”
Sudah tujuh tahun pupuk buatan Ali dimanfaatkan sejumlah petani. Namun pemerintah hingga kini belum melirik, padahal kehebatan pupuk ini telah teruji.
Tak butuh waktu lama untuk melihat hasil panen kedelai melimpah, ketika Wardi beralih menggunakan pupuk bio P2000Z. Ia telah panen tiga kali dengan hasil memuaskan. Untuk lahan seluas satu hektar, Ketua Kelompok Tani Sadatani, di Serang Banten itu mampu menuai kedelai minimal tiga ton.

Hasilnya dua kali lipat
Wardi: “Sebelum ada pupuk bio P, kedelai kurang dari satu ton per hektar. Tapi setelah menggunakan pupuk-pupuk bio P, di sini bisa mencapai tiga sampai tiga setengah ton. Jadi peningkatannya ya dua kali lipatlah, dua kali lipat lebih”
Padahal, menurut Wardi, lahan di Serang sebenarnya tak cocok ditanami kedelai karena tanah tandus bercampur pasir.
Wardi : “Di sini pegunungan, sehingga jenis tanah berbatu dan bercampur pasirlah. Di sisi lain itu seperti merah-merah tanahnya, sehingga kalau ditanami kedelai kurang bagus. Tapi alhamdullilah sejak ada bio P tanah berubah menjadi bagus. Jadi ditanami nanti untuk kelanjutannya bisa lebih baik”

Keberhasilan di Toba
Tanah di dataran tinggi gunung Toba Samosir, Sumatera Utara juga tak kalah gersang dan keringnya. Para petani, menurut Dian Ketua kelompok Tani Toba Samosir, sampai putus asa, ketika mencoba bercocok taman. Apalagi untuk kedelai, pada lahan tak berhumus itu mustahil kedelai bisa tumbuh.
Dian: “Susah payah sekali kalau untuk kedelai, karena dataran tinggi Toba tanahnya sangat asam dan gersang. Jadi memang untuk tanaman itu tidak bisa bertahan kalau tanpa bantuan teknologi yang benar. Sehingga kalau ditanami akan kerdil dan tidak tumbuh dan tidak ada humusnya sama sekali”
Dengan teknologi pupuk Bio P, lahan yang tadinya mustahil ditanami, bisa menghasikan berton-ton kedelai, berkualitas tinggi lagi!
Dian: “Jagung saja paling tinggi empat ton per hektar. Nah, kemudian dikenalkan bio P, sehingga untuk pembukaan lahan baru saja, yang tanahnya sangat merah itu, langsung hasilnya berlipat, bisa sembilan ton per hektar untuk jagung. Nah untuk kedelai juga meningkat. Jadi, biasanya misalnya satu ton itu sudah berusaha sekali, sekarang bisa meningkat dua setengah sampai tiga ton per hektar.
Ketika harga kedelai meroket, Imron mengantongi keuntungan berlimpah. Di lahan satu hektar ia mampu membawa pulang keuntungan bersih sekitar Rp. 11 juta. Padahal dulu, ketika masih menggunakan pupuk kimia, Imron kadang tekor alias rugi.
Imron: “Hasilnya sangat memuaskan. Dari satu setengah ton, meningkat menjadi minimal dua setengah ton, sampai tiga ton. Itu kalau satu setengah ton hasilnya, sebelum menggunakan Bio P, petani mengalami kerugian, karena hasilnya paling banter hanya Rp. 4 juta, tapi ongkos produksinya mencapai dua juta. Setelah kami menggunakan Bio P, apalagi diangkat dengan harga kedelai saat ini sekitar Rp. 6000 sampai Rp. 7000, satu hektarnya bisa mencapai hasil kira-kira Rp. 12-15 juta, sementara ongkos produksi paling-paling cuma Rp. 4 juta”

Mudah
Untuk mendapatkan kedelai super, gampang caranya. Kembali Ali Zum Mashar
Ali Zum Mashar: “Petunjuk pemakaian sederhana. Kalau punya lahan satu hektar, misalnya untuk kedelai, penyemprotannya bisa empat sampai enam kali. Misalkan umur 14, umur 21, umur 30, umur 35 umur 45, atau maksimal sampai umur 50 hari”
Waktu penyemprotan pun harus dilakukan sesuai aturan.
Ali Zum Mashar: “Pagi-pagi jam enam sampai sembilan. Kalau sore antara jam tiga sampai tujuh. Nah, kalau nyemprot siang-siang bolong kan nanti banyak kena sinar. Begitu cepat kering atau kepanasan, bisa jadi banyak yang mati mikrobanya”
Tak hanya untuk kedelai, pupuk ini juga cocok untuk semua jenis tanaman dan buah-buahan.
Ali Zum Mashar: “Ini bukan hanya kedelai, semua jenis tanaman. Ada padi, kita dah terbukti waktu panen menteri. Lalu jagung di Sumut juga petaninya fanatik menggunakan ini”
Dengan begini, pemerintah, kata Ali Zum, tidak perlu repot mencari lahan berjuta juta hektar untuk menggenjot swasembada kedelai. Namun yang juga tak kalah penting, menurut staf Ahli Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja ini, jika petani mendapatkan hasil panen melimpah, pemerintah harus tetap melindungi mereka. Saat ini, petani susah tersenyum meraup untung hasil panen. Pasalnya, harga jual hasil panen sering digoyang, sehingga hanya menguntungkan pedagang.

Kebijakan hati
Ali Zum Mashar: “Buatlah kebijakan dengan hati, dengan kesadaran, dan dengan melihat kenyataan agar masyarakat ini bisa makmur. Artinya apa? Jangan hanya karena kepentingan-kepentingan tertentu itu menjadi kebijakan yang membunuh petani. Sekarang ini dengan gonjang-ganjing kedelai, masak pedagang jadi pahlawan, masak kalau mereka bisa impor dikasih hadiah Rp. 1000 perkilogram dan dapat bebas bea masuk impor. Bukannya petani yang susah payah yang menjadi pahlawan. Kalau hadiah itu diberikan ke petani, mereka akan ramé-ramé menanam. Kalau hadiah itu diberikan pada importir mereka akan rame-rame impor, nah siapa yang dirugikan petani lagi kan?”
Kata Ali, pemerintah tak perlu mencanangkan berbagai target muluk-muluk untuk menggenjot produksi kedelai. Kuncinya cuma satu.
Ali Zum Mashar: “Kenapa kita itu gak optimis? Ini permasalahannya kita ini mau serius gak, kalau serius ayo kita gerakkan”

Cara pemakaian youtobe klik:
http://www.youtube.com/watch?v=TxPFAkgwK0A&amp%3Bnoredirect=1

Perbedaan pupuk kimia vs Bio P2000Z klik:
http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU&amp%3Bfeature=relmfu

Penemuan Luar Biasa dimuat di Iptek Talk TVRI :
1. http://www.youtube.com/watch?v=X2D8bcogP3M
2. http://www.youtube.com/watch?v=uizjjmhfq_Y
3. http://www.youtube.com/watch?v=A5ODLdWZGqI

Anugerah Presiden : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Padi Hibrida : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Hibrida Anyer : http://www.youtube.com/watch?v=iBqjnbrTjpI
Hasil yang Berbeda Nyata : http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU
Proyek Mikroba Google Qatar : http://www.youtube.com/watch?v=hgwJOjt7t9A

Brosur+perijinan+budidaya download klik : https://www.facebook.com/groups/173851086038054/files/

minimal order 1siklus tanam sampe panen perlu 6liter bio p 2000z + 6liter phosmit ( 1dus/12 liter ).
Harga khusus dari pabrik tuk agen / distributor.
order hub. Bimanuar email : konsultanpks99@gmail.com 085378877277

Artikel Bio P2000Z : https://www.facebook.com/biop2000z
 

Jumat, 27 September 2013

Tarmisol ‘Pecat’ Petani Miskin di Kabupaten Nunukan

Tarmisol ‘Pecat’ Petani Miskin di Kabupaten Nunukan

Tarmisol ‘Pecat’ Petani Miskin di Kabupaten Nunukan

Senin, 23 September 2013 18:26 WIB
 
Didampingi peneliti dan penyuluh dari Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Kalimantan Timur Tarmisol, PPL Sungai Fatimah Andika Dwi Purwanto menyelenggarakan Sosialisasi Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) langsung di tengah-tengah hamparan sawah Dusun Sungai Fatimah, Desa Binusan, Kecamatan Nunukan.
Dalam SLPTT tersebut penyuluh memperkenalkan teknik jajar legowo yaitu cara menanam padi dengan berjajar tetapi secara berselang.
 
“Teknik jajar legowo telah dibuktikan dan diakui di berbagai tempat di Kalimantan Timur memberi pengaruh peningkatan produksi padi hingga 50 bahkan sampai 120 persen,” ujar Nurbani, peneliti dari BPTP Kalimantan Timur yang turut membantu penyelenggaraan sosialisasi pendampingan SLPTT di Sungai Fatimah.
 
 
 
 
Tarmisol yakin, pada saatnya nanti petani-petani dimaksud akan berhasil dengan penghasilan yang besar. “Saya akan memecat petani-petani miskin di Nunukan untuk saya ubah menjadi petani-petani yang berpenghasilan besar dengan teknik-teknik bertani yang menguntungkan. Salah satunya dengan teknik menanam padi jajar legowo,” ujarnya.
 
SLPTT dan teknik jajar legowo dilaksanakan untuk mendukung suksesnya Program Peningkatan Beras Nasional di Nunukan dengan harapan di seluruh hamparan sawah petani tidak ada yang produksinya tidak meningkat.
 
Heru Wihartopo, salah seorang penyuluh mengatakan, seluruh penyuluh khususnya PPL Pertanian mulai saat ini tidak akan ada yang bisa santai. Semua harus pro aktif dengan tiap hari langsung turun ke lahan sawah petani.
 
“Walaupun hari minggu hari libur.  Hal ini untuk memastikan bahwa petani yang turut berpartisipasi menanam padi punya harapan berhasil dan meningkat produksinya. Saya tidak mau mendengar lagi komentar dari siapa saja bahwa PPL masih ada yang tidak siap melayani masyarakat petani,” ujarnya.
 
Pada tahun ini secara nasional Presiden RI  Susilo Bambang Yudoyono mencanangkan program swasembada beras 10 juta ton. Sedangkan Kabupaten Nunukan punya target 40.000 ton gabah kering panen pada tahun ini.
 
Heru mengatakan, bagi para penyuluh program ini tidak gampang diraih pada masa-masa sekarang. Paradigma dalam penyuluhan  saat ini sudah tak seperti pada masa orde baru. Pada masa orde baru penyuluhan lebih bersifat instruktif didukung program Bimbingan Massal (Bimas) berbeda dengan saat ini penyuluhan lebih bersifat konsultatif. Para petani diberikan kelonggaran atau haknya untuk memilih sendiri dalam menetapkan komoditas yang akan diusahakan.
 
“Sepi ing pamrih rame ing gawe” atau jauh dari berharap pujian, ramai dalam kegiatan, begitu falsafahnya PPL yang mau berhasil dalam membina dan mendampingi petani sekaligus menggerakkan para petani untuk turut serta berpartisipasi menyukseskan Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) tahun ini dan seterusnya,” ujarnya.
 
Pihaknya ingin target P2BN di Nunukan bisa tercapai dengan sukses. Karena itu, semua pihak terutama yang telah termasuk dalam Tim Pelaksana P2BN Kabupaten Nunukan maupun Tim Pelaksana P2BN Kecamatan mau turun ramai-ramai ke lapangan.
 
“Bantu PPL gerakkan masyarakat petani, dampingi masyarakat petani,  bimbing masyarakat petani. Kalau petani diperhatikan, pasti mereka akan respon untuk turut mensukseskan program peningkatan swasembada beras nasional,” kata Anthonia Tangdi Kamma, Koordinator Penyuluh Kecamatan Nunukan.
 
Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2013/09/23/tarmisol-pecat-petani-miskin-di-kabupaten-nunukan
 
 

Minggu, 11 Agustus 2013

Harga Daging dan Bawang Merah di Nunukan Melonjak


Harga Daging dan Bawang Merah di Nunukan Melonjak

Selasa, 6 Agustus 2013 10:27 WIB
 



Harga daging sapi segar dan bawang merah melonjak naik, menjelang Idul Fitri. Disaat yang bersamaan, daging sapi beku murah asal Malaysia, sudah tidak ditemui lagi sejak Tim Pemerintah Kabupaten Nunukan gencar melakukan razia terhadap daging merk Allana asal India tersebut.

Amat salah seorang pedagang daging sapi segar mengatakan, saat ini setiap kilogram daging dijual seharga Rp110.000. Biasanya, daging sapi segar dijual antara Rp 90.000-Rp 95.000 perkilogramnya.

Padahal daging yang dijual Amat itu, berasal dari sapi ternaknya sendiri. Untuk kebutuhan Idul Fitri tahun ini, ia menyiapkan enam ekor sapi yang siap dipotong dan dijual kepada masyarakat.

“Sehari kalau satu ekor dipotong tidak habis dijual,” ujarnya. Sebenarnya, kata dia, masih banyak warga yang mencari daging illegal asal Malaysia. Daging beku itu harganya jauh lebih murah. Saat masih menguasai pasar di Nunukan, Allana dijual antara Rp 50.000-Rp 55.000 perkilogramnya.

“Banyak yang masih tanya-tanya, itu memang harganya murah. Tetapi sekarang barangnya tidak ada. Kosong sudah,” ujarnya.

Selain menjual daging, di kiosnya Amat juga menjual bawang merah dan bawang putih. Barang itu diperolehnya dari Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan, stok bawang putih masih lumayan cukup sehingga harganya tak bergeser Rp 25.000 perkilogramnya. Berbeda dengan stok bawang merah yang mulai menipis sehingga jika biasanya dijual Rp 30.000 perkilogram, menjelang Idul Fitri justru melonjak hingga Rp 80.000 perkilogram.

“Sekarang barang kosong, ini kosong barang. Orang banyak tanya tapi tidak ada barang,” ujarnya. Amat mengatakan, pihaknya kesulitan mencari stok bawang merah saat ini.
 
Penulis: Niko RuruEditor: Reza Rasyid Umar
Sumber: Tribun Kaltim
http://kaltim.tribunnews.com/2013/08/06/harga-daging-dan-bawang-merah-di-nunukan-melonjak
 
 

Senin, 05 Agustus 2013

MEMBUAT AGROBIO

http://www.karawanginfo.com/wp-content/uploads/2011/10/Alat-Fermentasi-Pupuk-Organik-Cair-Bale-Pare.jpg

MEMBUAT AGROBIO

Penulis : Nurman Ihsan, SP (THL TBPP DEPTAN Di BANTEN) )
Untuk membuat Agrobio, saya mendapatkan caranya dari Mas Avi yang sudah teruji di lapangan. Hasil panennya luar biasa, bisa menghasilkan hasil panen yang tinggi.
Salah satu media yang digunakan adalah AGROBIO.

Timbul pertanyaan, bagimana cara membuat agrobio tsb ?

Berikut ini, cara membuatnya :

A. SIAPKAN ALAT DAN BAHAN-BAHAN
1.jerigen dan ember
2.katul halus 0,5 kg
3.dedak/kulit biji kopi 0,5 kg
4.terasi 100 g
5.molase 1 liter
6.kapur(lebih bagus calcium carbonat) 100 gram
7.biang agrobio(hasil pembiakan dari isolat agrobio) 1 liter
8.buah nanas yg sudah diblender 1 kg
9.air cucian beras 10 liter
10.aerator

B. CARA MEMBUATNYA

Pertama, campur semua bahan diatas  ( poin 2-9) di ember. Hal ini untuk memudahkan proses pengadukan. Setelah itu,  diaduk sampai merata.

Kedua, masukkan bahan-bahan yang telah tercampur ke dalam jerigen. Kemudian, fermentasikan secara aerobik menggunakan aerator selama 14 hari.

Mungkin, ada yang belum mengenal aerator. Aerator bisa menggunakan botol bekas minuman.

http://www.karawanginfo.com/wp-content/uploads/2011/10/Alat-Fermentasi-Pupuk-Organik-Cair-Bale-Pare.jpg
Contoh aerator (bekas botol  minuman). Gambar diambil dari internet

Skema fermentasi sama dengan pembiakan bakteri coryne

Kandungan Mikroba dalam Agrobio

Ada pun kandungan mikroba dalam agrobio adalah sbb : ( setelah mendapatkan kandungan mikroba dari email Mas Avi, saya istighfar sekaligus takbir) sebab kandungannya luar biasa banyak.
Coba saja, bandingkan dengan pupuk hayati manapun, paling banyak kandungan mikroba 5-6. Kalau kandungan mikroba agrobio sekitar 13 mkkroba, antara lain :
-azotobacter sp.
-azospillum sp.
-bacillus sp.
-pseudomonas sp.
-cytophaga sp.
-streptomyces sp.
-sacharomyces sp.
-aspergillus niger
-penicillium sp.
-pantoea sp.
-trichoderma pseudokoningii
-trichoderma harzianum
-gliocladium sp.’

Bila di sawah kita terdapat kandungan mikroba seperti di atas, dijamin, sawah kita pasti subur.
Oh ya, mas avi. Alangkan indahnya, bila tiap-tiap mikroba tsb dijelaskan masing-masing fungsinya. Terima kasih

Saya usul Mas Avi, bagaimana kalau isolat yang berkaitan dengan budidaya padi diperbanyak. Kemudian dijual dengan harga yang terjangkau.

Sumber : https://ceritanurmanadi.wordpress.com/page/7/

Kamis, 01 Agustus 2013

Penyimpanan Pakan Ternak


Penyimpanan Pakan Ternak

Oleh : Anis Mei Munazaroh

Penyimpanan adalah salah satu bentuk tindakan pengamanan yang selalu terkait dengan waktu yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga komoditi yang disimpan dengan cara menghindari, menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi tersebut. Dalam dunia peternakan pakan merupakan faktor penentu keberhasilan usaha, dimana ketersediannya sangat terkait dengan waktu, sehingga perlu dilakukan penyimpanan. Penyimpanan pakan yang terlalu lama akan menurunkan kualitas dari pakan tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan pakan adalah tipe atau jenis pakan, periode atau lama penyimpanan, metode penyimpanan, temperatur, kandungan air, kelembaban udara, (Williams, 1991), serangga, bakteri, kapang, binatang pengerat dan komposisi zat-zat makanan (Hall, 1970). Waktu penyimpanan cenderung untuk meningkatkan kadar air bahan, yang akan menunjang pertumbuhan jamur yang pada gilirannya akan lebih mempercepat kerusakan bahan tersebut (Wijandi, 1977). Daya simpan tiap jenis bahan pakan yang disimpan berbeda tergantung kandungan air bahan.
Bahan dengan kandungan air yang lebih rendah akan lebih tinggi daya simpannya dibandingkan dengan bahan dengan kadar air yang lebih tinggi (Hall, 1980).
 

Ada empat tipe kerusakan bahan pakan yang disimpan pada kondisi yang buruk yaitu : a) kerusakan fisik dan mekanik, yaitu kerusakan yang terjadi jika bahan tidak ditangani secara hati-hati waktu kegiatan panen, transportasi, pengolahan dan penyimpanan; b) kerusakan kimiawi, yaitu meliputi kerusakan bahan akibat reaksi kimia atau reaksi pencoklatan non enzimatik yang merusak partikel karbohidrat, penurunan kandungan vitamin dan asam nukleat ; c) kerusakan enzimatik, yaitu terjadi akibat kerja beberapa enzim seperti protease, amilase dan lipase, misalnya pemecahan molekul lemak menjadi asam lemak bebas dan glyserol oleh enzim lipolitik dan aktivitas enzim proteolitik memecah protein menjadi polipeptida dan asam amino (Syarief dan Haryadi, 1984), dan d) kerusakan biologis, terjadi akibat serangan serangga, binatang pengerat, burung, mikroorganisme selama penyimpanan (Williams, 1991).

ASPEK KIMIAWI DALAM PENYIMPANAN PAKAN

Proses kimiawi yang dapat terjadi dalam penyimpanan pakan adalah terjadi perubahan atau kerusakan kandungan lemak dari pakan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mempercepat kerusakan lemak dari pakan adalah kandungan minyak, kontak dengan udara, cahaya, temperatur ruangan, kadar air bahan dan adanya katalis (Patterson, 1989). Kerusakan bijian dan bahan makanan pada penyimpanan dengan kondisi temperatur dan kadar air tinggi, terutama disebabkan oleh meningkatnya aktivitas enzim lipase dalam hidrolisis lemak (Pomeranz, 1974) dimana lemak dipecah menjadi asam lemak bebas dan glycerol (Kaced, et al., 1984). Ketengikan yang terjadi pada bahan yang mengandung minyak dan lemak yaitu ketengikan hidrolisis dan ketengikan oksidasi yang berbeda dalam mekanismenya (Gunawan dan Tangendjaja, 1986).

Ketengikan hidrolisis merupakan akibat reaksi antara bahan pakan dengan air. Pada penyimpanan terlalu lama dimana terjadi kenaikan kandungan air biasanya terjadi ketengikan hidrolisis, akan tetapi ketengikan ini tidak selamanya terjadi bersamaan dengan ketengikan yang lain (Hattab, 1977). Pada reaksi hidrolisis akan dihasilkan gliserida dan asam lemak bebas dengan rantai pendek (C4 – C12). Akibat yang ditimbulkan dari reaksi ini adalah terjadinya perubahan bau dan rasa dari minyak atau lemak, yaitu timbulnya rasa tengik (Djatmiko dan Pandjiwidjaja, 1984).

Sebagai illustrasi, dedak padi yang mempunyai kandungan minyak yang tinggi mudah terhidrolisis oleh enzim lipase bebas. Hidrolisis diakibatkan oleh reaksi antara lipase dan minyak di dalam dedak padi yang menghasilkan asam lemak bebas (Gunawan dan Tangendjaja, 1986). Kadar asam lemak bebas semakin meningkat seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan yaitu sebelum penyimpanan 16.5 % dan setelah dua bulan penyimpanan 80.7 % . Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas enzim lipase sangat tinggi sehingga hampir seluruh minyak dapat terhidrolisa dalam waktu dua bulan penyimpanan.

Ketengikan oksidasi yang umum dijumpai yaitu reaksi oksidasi pada ikatan rangkap dari asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh mempunyai ikatan rangkap yang mempengaruhi reaksi ini menyebabkan lemak menjadi keras dan kental. Peroksida merupakan hasil antara yang biasanya dipakai sebagai ukuran tingkat ketengikan (Kaced, et al., 1984). Ketengikan oksidatif merupakan reaksi autocatalytic dimana laju reaksi meningkat sejalan dengan meningkatnya waktu penyimpanan. Hal ini disebabkan karena adanya hasil oksidasi awal yang dapat mempercepat reaksi oksidasi selanjutnya, dan reaksi ini dikenal sebagai reaksi berantai (Schultz, et.al., 1962).

Pemecahan unsur lemak oleh ion-ion hidrogen menyebabkan terjadinya reaksi awal terbentuknya lemak radikal bebas dan hidrogen radikal bebas yang merupakan awal kerusakan lemak. Kondisi oksigen atmosfir bereaksi dengan lemak radikal bebas membentuk molekul lemak radikal bebas peroksida, yang berlanjut membentuk molekul hidroperoksida yang stabil dan lemak radikal bebas lain. Tahap akhir oksidasi lemak terjadi reaksi antar lemak radikal bebas, antara lemak radikal bebas dengan lemak radikal bebas peroksida, dan antar lemak radikal bebas peroksida sehingga membentuk senyawa peroksida (Patterson,1989). Lama penyimpanan akan meningkatkan oksidasi lemak dedak padi yang ditunjukkan dengan bertambahnya bilangan peroksida (Syamsu, 2000a).
ASPEK MIKROBIOLOGI DALAM PENYIMPANAN PAKAN
Selama penyimpanan, pakan dapat mengalami kerusakan akibat adanya aktifitas mikroba seperti tumbuhnya jamur. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur pada pakan adalah : 1) aktivitas air, yang dinyatakan dengan aw yaitu jumlah air bebas yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme, 2) konsentrasi ion hidrogen, 3) temperatur, 4) konsistensi ; cair dan padat, 5) status nutrien, dan 6) adanya bahan pengawet (Pitt dan Hocking, 1991). Kerusakan pakan bentuk biji-bijian terjadi karena adanya kontaminasi jasad renik dapat menyebabkan penurunan mutu karena kemungkinan mengandung racun. Sering dijumpai kerusakan bahan yang disimpan lama karena ditumbuhi kapang Aspergillus sp dan Penicillium sp yang tumbuh dominan selama penyimpanan (Syarief, 1985). Kapang Aspergillus flavus tumbuh dimana-mana, baik di udara, air, tanah, bahan pangan maupun pakan seperti jagung, beras dan biji kapas (Moreau dan Moss, 1979).

Kadar air dalam bahan pakan serta kelembaban relatif sangat berpengaruh pada pertumbuhan A.flavus penghasil aflatoksin. Kenaikan kadar air selama penyimpanan akibat pakan menyerap uap air dari udara menyebabkan pertumbuhan jamur semakin meningkat karena bertambah banyak spora jamur dari udara terbawa masuk (Goldblatt, 1969). Kadar aflatoksin dalam dedak padi meningkat seiring dengan meningkatnya kadar air dedak padi selama penyimpanan (Syamsu, 2000b ). Species Aspergillus dan Penicillium sangat cepat tumbuh pada biji-bijian, kacang- kacangan dan produk lainnya selama proses penyimpanan terutama jika kandungan air bahan cukup tinggi (Wyllie dan Morehouse,
1978).
A.flavus dan A.parasiticus memerlukan kelembaban relatif untuk pertumbuhan dengan batas optimum 82 – 85 % dan suhu 30 – 32°C, sedangkan kondisi optimum untuk menghasilkan aflatoksin adalah pada suhu 25 – 30°C dengan kelembaban relatif 85 % dan pertumbuhan jamur tersebut optimum pada kandungan air 15 – 30 % (Indian Council of Agricultural Research, 1987). Aflatoksin adalah racun hasil metabolisme sekunder dari kapang A. flavus dan A. parasiticus yang banyak dijumpai pada berbagai pakan yang berasal dari komoditi pertanian maupun hasil sampingannya. Adanya pengaruh lingkungan yang mendukung pertumbuhan kapang tersebut dan penyimpanan bahan yang kurang memadai menyebabkan kontaminasi aflatoksin dapat terjadi setiap saat dan disetiap tempat (Sutikno, et al., 1993). Aflatoksin diberi nama sesuai penampakan pada kromatografi lapis tipis (TLC) yaitu B1 dan B2 untuk fluoresensi biru dan G1 dan G2 untuk fluoresensi hijau (Muhilal, et al., 1985). Kadar toksisitas dari tiap jenis aflatoksin berdeda, yang paling toksik adalah aflatoksin B1 dengan urutan kadar toksisitas adalah B1 > G1 > B2 > G2 (Giambrone, et al., 1985).

Di daerah tropis dengan kelembaban relatif tinggi, praktis tidak ada bahan yang tidak terkontaminasi oleh aflatoksin (Bilgrami dan Sinha, 1986). Kontaminasi aflatoksin pada pakan ternak dapat dikurangi dengan mengendalikan fungi penghasil aflatoksin dan detoksifikasi (Quitco, 1991). Beberapa bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan A.flavus adalah etilen oksida, sulfur oksida, theobromine, etil alkohol, metil alkohol, asam asetat, asam propionat, sodium bisulfat dan amonium polipropionat (Siriacha, et al., 1991).

Pengaruh aflatoksin terhadap kesehatan ternak terutama ternak unggas telah banyak dipublikasikan. Tergantung pada tinggi rendahnya level aflatoksin dalam bahan pakan,jenis dan umur ternak, maka pengaruh negatif aflatoksin dapat bervariasi mulai dari tingkat aflatoksikosis ringan sampai dengan kematian, dan aflatoksin dapat menjadi penyebab kerugian dalam usaha peternakan melalui makanan ternak (Sutikno, et al., 1993).

Kerugian di bidang peternakan yang disebabkan oleh aflatoksin meliputi beberapa hal, yaitu dapat menurunkan kuantitas dan kualitas produksi (telur dan daging),terganggunya fungsi metabolisme dan absorbsi lemak, tembaga, besi, kalsium, fosfor, betakaroten serta memperlemah sistem kekebalan. Selain itu dengan adanya aflatoksin dalam pakan perlu diimbangi dengan kebutuhan energi, protein, vitamin yang lebih tinggi yang menyebabkan biaya produksi menjadi lebih mahal (Hamilton, 1987).
Aflatoksin dapat menurunkan pertambahan berat badan pada itik, kalkun, angsa, burung (Muller, et al., 1970), dan pada ayam menyebabkan pertumbuhan menurun, konversi makanan tidak efisien, pembesaran hati, jantung dan pankreas, serta pucatnya warna jengger, kaki dan sumsum tulang (Smith dan Hamilton, 1970).
PENUTUP
Penyimpanan pakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tipe atau jenis pakan, periode atau lama penyimpanan, metode penyimpanan, temperatur, kandungan air, kelembaban udara, serangga, bakteri, kapang, binatang pengerat dan komposisi zat-zat makanan. Kerusakan bahan pakan yang dapat terjadi dalam penyimpanan pakan yaitu : kerusakan fisik dan mekanik, kerusakan kimiawi, kerusakan enzimatik,dan kerusakan biologis dan mikrobiologi. Untuk kerusakan kimiawi, biologis dan mikrobiologi dapat terjadi karena adanya aktifitas kimiawi, seperti terjadinya ketengikan yaitu ketengikan oksidatif dan hidrolisis serta aktifitas biologis dan mikrobiologis, seperti tumbuhnya jamur selama penyimpanan yang dapat menghasilkan toksin sehingga pada akhirnya akan menurunkan kualitas pakan.
DAFTAR PUSTAKA
Bilgrami, K.S and S.K.K. Sinha. 1986. Aflatoxin in India. Proc. Workshop Aflatoxin in
Maize. El Batan, Mexico
Djatmiko, B dan A. Pandjiwidjaja. 1984. Tehnologi Minyak dan Lemak I. Jurusan
Tehnologi Industri Fateta IPB, Bogor
Francis, B.J and J.F. Wood. 1982. Changes in the Nutritive Content and Value of Feed
Concentrates During Storage. In : Rechcigl, M. Jr. (ed.). Handbook of Nutritive
Value of Processed Food. Vol. II Animal Feedstuff. CRC Press, Inc. Boca Raton,
Florida Giambrone,
J.J., U.L. Diener., N.D. Davis., V.S. Panangola and F.J. Hoerr. 1985. Effect of aflatoxin on young turkey and broiler chickens. Poultry Sci. 64 : 1678 – 1684
Goldblatt, L.A. 1969. Introduction of Aflatoxin. In : L.A. Goldblatt (ed.). Aflatoxin
Scientitic Background, Control and Implication. Academic Press, New York
Gunawan dan B. Tangendjaja. 1986. Pengaruh kadar asam lemak bebas dalam ransum
terhadap pertumbuhan ayam pedaging. Ilmu dan Peternakan 2 (4) : 159 – 162
Hall, C.W. 1970. Handling and Storage of Food Grains in Tropical and Subtropical Areas. FAO, Rome
Hall, C.W. 1980. Drying and Storage of Agricultural Crops. The AVI Publishing Co, Inc. Westport, Connecticut
Hamilton, P.B. 1987. Why the Animal Industry Worries about Mycotoxin. Proc.
Symposium on Recent Development in the Study of Mycotoxin, Illinois
Hattab, S. 1977. Ketengikan (rancidity) ransum makanan ternak dan akibatnya. Warta
Pertanian 7 (41)Indian Council of Agricultural Research. 1987. Aflatoxin in Groundnut, Technologies for Better Crops. Krishi Anusandhan Bhavan, New Delhi
Kaced., Hoseney. R.C and E. Varrino-Marston. 1984. Factors affecting rancidity in
ground pearl millet (Pennisetum americanum L. Leeke). Cereal Chem. 61 (2) : 187
- 192
Moreau, C and M. Moss. 1979. Mold, Toxins and Food. John Wiley & Sons. Chichester,
New York, Brisbane
Muhilal., Shinta., R. Syarief., dan S. Saidin. 1985. Cemaran Aflatoksin pada Bahan
Makanan serta Bahayanya untuk Manusia dan Hewan. Lokakarya Nasional Pasca
Panen, Cisarua Bogor
Sumber :  http://thismilk.wordpress.com/

Susu Putih

Susu putih

Oleh : Harista W 
 
Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia.Susu binatang (biasanya sapi) juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yoghurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia. Air susu yang banyak menyebar dan dikenal dipasaran adalah air susu sapi. Sebenarnya air susu kambing dan kerbau tidak kalah nilai gizinya dibandingkan dengan air susu sapi. Hanya karena faktor kebiasaan dan ketersediaannya maka air susu sapi lebih menonjol dipasaran.
Kalsium merupakan zat utama yang diperlukan dalam pembentukan tulang, dan zat gizi ini antara lain dapat diperoleh dari susu. Pada susu juga terkandung zat-zat gizi yang berperan dalam pembentukan tulang seperti protein, fosfor, vitamin D, vitamin C dan besi. Selain zat-zat gizi tersebut, susu juga masih mengandung zat-zat gizi penting lainnya yang dapat meningkatkan status gizi. Pada perkembangan selanjutnya, dengan tujuan meningkatkan kualitas susu (dan juga untuk lebih menarik minat konsumen), bentuk olahan susu banyak yang diperkaya dengan zat gizi tambahan, misalnya dengan zat gizi kalsium (yang dikenal sebagai susu high calcium). Selain itu ada juga dengan cara mengurangi kadar lemak susu (low fat) sehingga secara proporsional kandungan gizi lainnya termasuk kalsium menjadi lebih tinggi (high calcium). Jenis susu ini biasanya terdapat dalam bentuk susu bubuk yang pada pengolahannya memerlukan suhu sangat tinggi, sehingga dapat menurunkan kandungan gizi susu. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas dan untuk mempertahankan kandungan gizi pada susu bubuk, seringkali dilakukan melalui proses pengayaan (enrichment) zat gizi.
Air Susu Sebagai Bahan Makanan
Air susu merupakan bahan makanan utama bagi makhluk yang baru lahir, baik bagi hewan maupun manusia. Sebagai bahan makanan/minuman air susu sapi mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tubuh seperti Calsium, Phosphor, Vitamin A, Vitamin B dan Riboflavin yang tinggi. Komposisinya yang mudah dicerna dengan kandungan protein, mineral dan vitamin yang tinggi, menjadikan susu sebagai sumber bahan makanan yang fleksibel yang dapat diatur kadar lemaknya, sehingga dapat memenuhi keinginan dan selera konsumen.
Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, S., 1983). Pada saat ini di Sumatera Utara susu dihasilkan di Kabupaten Deli Serdang, Simalungun, Binjai dan Medan. Untuk pulau Jawa, susu dihasilkan dan diproses antara lain di daerah Jawa Barat yaitu Lembang dan ujung berung, Jawa Tengah yaitu di Semarang, Ungaran dan Boyolali serta di Jawa Timur yaitu di Pujon, Nongko jajar, Batu dan Grati.
Di Amerika Serikat, wilayah-wilayah utama penghasil susu terletak didekat kawasan urban atau perkotaan yang padat penduduk. Negara bagian Amerika Serikat yang merupakan pengahasil susu utama adalah Wisconsin, California, New York, Minnesota, Pensylvania, Michican, Ohio dan Iowa. Produksi susu total di Amerika Serikat senantiasa mengikuti perkembangan jumlah penduduk. Hal ini dimungkinkan karena meningkatnya produksi susu tiap ekor serta menurunnya konsumsi susu dan produk susu (dari 325 kg/kapita pada tahun 1950 menjadi 250 kg pada saat sekarang). Sejak tahun 1950, produksi susu tiap ekor sapi telah berlipat dua, yaitu antara 4500 sampai 5400 kg susu per ekor/tahun sebagai tingkat produksi yang umum. Banyak sapi yang istimewa yang dapat menghasilkan 13.500 kg susu/tahun
SIFAT FISIK AIR SUSU :
1. Warna air susu :
Warna air susu dapat berubah dari satu warna kewarna yang lain, tergantung dari bangsa ternak, jenis pakan, jumlah lemak, bahan padat dan bahan pembentuk warna. Warna air susu berkisar dari putih kebiruan hingga kuning keemasan. Warna putih dari susu merupakan hasil dispersi dari refleksi cahaya oleh globula lemak dan partikel koloidal dari casein dan calsium phosphat. Warna kuning adalah karena lemak dan caroten yang dapat larut. Bila lemak diambil dari susu maka susu akan menunjukkan warna kebiruan.
2. Rasa dan bau air susu :
Kedua komponen ini erat sekali hubungannya dalam menentukan kualitas air susu. Air susu terasa sedikit manis, yang disebabkan oleh laktosa, sedangkan rasa asin berasal dari klorida, sitrat dan garam-garam mineral lainnya. Buckle et al., (1987) menyatakan bahwa cita rasa yang kurang normal mudah sekali berkembang di dalam susu dan hal ini mungkin merupakan akibat dari:
  1. Sebab-sebab fisiologis seperti cita rasa pakan sapi misalnya alfalfa, bawang merah, bawang putih, dan cita rasa algae yang akan masuk ke dalam susu jika bahan-bahan itu mencemari pakan dan air minum sapi.
  2. Sebab-sebabdari enzim yang menghasilkan cita rasa tengikkarena kegiatan lipase pada lemak susu.
  3. Sebab-sebab kimiawi, yang disebabkan oleh oksidasi lemak.
  4. Sebab-sebab dari bakteri yang timbul sebagai akibat pencemaran dan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan peragian laktosa menjadi asam laktat dan hasil samping metabolik lainnya yang mudah menguap.
  5. Sebab-sebab mekanis, bila susu mungkin menyerap cita rasa cat yang ada disekitarnya, sabun dan dari larutan chlor. Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau yang tidak sedap. Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat merubah bau air susu.
3. Berat jenis air susu :
Air susu mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada air. BJ air susu = 1.027-1.035 dengan rata-rata 1.031. Akan tetapi menurut codex susu, BJ air susu adalah 1.028. Codex susu adalah suatu daftar satuan yang harus dipenuhi air susu sebagai bahan makanan. Daftar ini telah disepakati para ahli gizi dan kesehatan sedunia, walaupun disetiap negara atau daerah mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Berat jenis harus ditetapkan 3 jam setelah air susu diperah. Penetapan lebih awal akan menunjukkan hasil BJ yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh :
  1. perubahan kondisi lemak
  2. Adanya gas yang timbul didalam air susu
4. Kekentalan air susu (viskositas)
Seperti BJ maka viskositas air susu lebih tinggi daripada air. Viskositas air susu biasanya berkisar 1,5 – 2,0 cP. Pada suhu 20°C viskositas whey 1,2 cP, viskositas susu skim 1,5 cP dan susu segar 2,0 cP. Bahan padat dan lemak air susu mempengaruhi viskositas. Temperatur ikut juga menentukan viskositas air susu. Sifat ini sangat menguntungkan dalam pembuatan mentega.
5. Titik beku dan titik cair dari air susu :
Pada codex air susu dicantumkan bahwa titik beku air susu adalah –0.500°C Akan tetapi untuk Indonesia telah berubah menjadi –0.520°C. Titik beku air adalah 0°C. Apabila terdapat pemalsuan air susu dengan penambahan air, maka dengan mudah dapat dilakukan pengujian dengan uji penentuan titik beku. Karena campuran air susu dengan air akan memperlihatkan titik beku yang lebih besar dari air dan lebih kecil dari air susu. Titik didih air adalah 100°C dan air susu 100.16°C. Titik didih juga akan mengalami perubahan pada pemalsuan air susu dengan air.
6. Daya cerna air susu :
Air susu mengandung bahan/zat makanan yang secara totalitas dapat dicerna, diserap dan dimanfaatkan tubuh dengan sempurna atau 100%. Oleh karena itu air susu dinyatakan sangat baik sebagai bahan makanan. Tidak ada lagi bahan makanan baik dari hewani terlebih-lebih nabati yang sama daya cernanya denagn air susu.
SIFAT KIMIA SUSU :
Keasaman dan pH Susu : susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus. Jika diberi kertas lakmus biru, maka warnanya akan menjadi merah, sebaliknya jika diberi kertas lakmus merah warnanya akan berubah menjadi biru. Potensial ion hydrogen (pH) susu segar terletak antara 6.5 – 6.7. Jika dititrasi dengan alkali dan kataliasator penolptalin, total asam dalam susu diketahui hanya 0.10 – 0.26 % saja. Sebagian besar asam yang ada dalam susu adalah asam laktat. Meskipun demikian keasaman susu dapat disebabkan oleh berbagai senyawa yang bersifat asam seperti senyawa-senyawa pospat komplek, asam sitrat, asam-asam amino dan karbondioksida yang larut dalam susu. Bila nilai pH air susu lebih tinggi dari 6,7 biasanya diartikan terkena mastitis dan bila pH dibawah 6,5 menunjukkan adanya kolostrum ataupun pemburukan bakteri.
KOMPOSISI AIR SUSU
Secara alamiah yang dimaksud dengan susu adalah hasil pemerahan sapi atau hewan menyusui lainnya, yang dapat dimakan atau dapat digunakan sebagai bahan makanan, yang aman dan sehat serta tidak dikurangi komponen-komponennya atau ditambah bahan-bahan lain. Hewan hewan yang susunya digunakan sebagai bahan makanan adalah sapi perah, kerbau unta, kambing perah (kambing etawah) dan domba. Berbagai sapi diternakkan untuk diperah susunya antara lain Ayrshire, Brown Swiss, Guernsey, Zebu, Sapi Grati, Fries Holand dan turunannya.
Susu yang baik apabila mengandung jumlah bakteri sedikit, tidak mengandung spora mikrobia pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau kotoran lainnya, mempunyai cita rasa (flavour) yang baik, dan tidak dipalsukan.
Komponen-komponen susu yang terpenting adalah protein dan lemak. Kandungan protein susu berkisar antara 3 – 5 persen sedangkan kandungan lemak berkisar antara 3 – 8 persen. Kandungan energi adalah 65 kkal, dan pH susu adalah 6,7. Komposisi air susu rata-rata adalah sebagai berikut :
komposisi air susu
komposisi air susu
Komposisi air susu dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya :
  1. Jenis ternak dan keturunannya (hereditas).
  2. Tingkat laktasi.
  3. Umur ternak.
  4. Infeksi/peradangan pada ambing.
  5. Nutrisi/pakan ternak.
  6. Lingkungan dan
  7. Prosedur pemerahan susu.
Keseluruhan faktor-faktor ini dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu faktor-faktor yang ditimbulkan oleh lingkungan, genetik dan management.
DAFTAR PUSTAKA
Saleh Eniza. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. http://library.usu.ac.id/download/fp/ ternak-eniza2.pdf. 

Sumber : http://thismilk.wordpress.com/

Rabu, 31 Juli 2013

4,69 juta ton Pupuk Bersubsidi Sudah Disalurkan

4,69 juta ton Pupuk Bersubsidi Sudah Disalurkan

Kementerian Pertanian mencatat penyaluran pupuk bersubsidi sepanjang semester pertama 2013 telah mencapai 4,69 juta ton. Ini berarti, pupuk bersubsidi yang disalurkan telah mencapai 50,73 persen dari alokasi pupuk bersubsidi tahun ini sebanyak 9,25 juta ton.

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Suprapti mengungkapkan, meski secara umum penyaluran sesuai target, pada beberapa jenis pupuk, penyaluran melampaui alokasi semester pertama. Penyaluran berlebih ini terjadi pada jenis pupuk SP-36 yang kelebihan penyaluran 2,37 persen dan pupuk ZA yang kelebihan penyaluran 8,79 persen.

"Sekarang petani membeli apa yang mampu dia beli. Banyak petani yang mengganti penggunaan urea dengan ZA karena harga ZA rendah. Padahal ada sulfur dalam ZA, dan tidak semua daerah cocok dengan sulfur," kata Suprapti ketika ditemui di Kementerian Pertanian, Rabu, 31 Juli 2013.

Selain perbedaan kandungan, Suprapti juga mengatakan dosis penggunaan kedua jenis pupuk ini berbeda. Suprapti menjelaskan untuk pupuk ZA hanya 50 kilogram sampai 75 kilogram per hektare. Sementara penggunaan urea mencapai 200 kilogram per hektare.

"Kami khawatir karena mengganti urea dengan ZA, petani juga menggunakan takaran 200 kilogram ZA per hektare," kata Suprapti.

Untuk itu, Suprapti mengingatkan pentingnya pendampingan penggunaan pupuk yang intensif oleh para penyuluh lapangan. Hal ini agar rekomendasi pemupukan sesuai kondisi masing-masing lokasi dapat diterapkan.

Untuk mengurangi kebocoran pupuk bersubsidi, Suprapti mengatakan sejak Mei 2013 pemerintah telah mewarnai ZA bersubsidi dengan warna oranye. Sebelumnya pupuk ZA hanya berwarna putih.

BERNADETTE CHRISTINA
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/4-69-juta-ton-pupuk-bersubsidi-sudah-disalurkan-230229217.html

Kamis, 25 Juli 2013

PUPUK ORGANIK URINE SAPI

PUPUK ORGANIK URINE SAPI


Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Dapat dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
 
Salah satu hasil pemikiran mengenai peningkatan kemampuan tanah adalah revolusi hijau yang dikembangkan di Indonesia pada awal 1970-an atau tepatnya pada tahun 1968 dengan dikenal dengan program BIMAS yang telah mampu mengubah sikap petani dari anti teknologi menjadi sikap mau memanfaatkan teknologi pertanian modern, seperti pupuk kimia, obat-obatan perlindungan dari hama dan bibit unggul. Pada dasarnya penggunaan teknologi tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktivitas tanah
 
Dari berbagai akibat penggunaan pupuk kimia tersebut masalah yang timbul antara lain :
  1. Tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, meskipun produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki ketahanan terhadap hama,
  2. Penurunan daya kreasi terhadap petani yang diindikasikan dengan hilangnya pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan ketergantungan petani terhadap paket  teknologi pertanian produk industri.
Macam Sumber Urine :
  • Urine Manusia
  • Urine Kelinci
  • Urine kambing
  • Urine Sapi dll
Potensi Urine Sapi
  • Urine sapi  = 15 – 20 ltr/hari
  • Mengandung unsur mikro dan makro lengkap
Perbedaan Pupuk
  • Pupuk anorganik memiliki jumlah hara yang tinggi (namun hanya memiliki jenis unsur hara yang terbatas )
  • Pupuk organik sangat kaya jenis unsur hara (Makro dan Mikro) (namun dalam jumlah yang sedikit.)    
Pupuk Organik Cair urin sapi  : 
Merupakan pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah.
 
Tujuan yang ingin dicapai :
  1. Menjelaskan kelebihan urin sapi sebagai bahan baku pupuk organik cair
  2. Menjelaskan kelemahan urin sapi jika langsung dijadikan  pupuk organik cair
  3. Menjelaskan  bagaimana peningkatan kualitas pupuk organik cair yang dihasilkan jika urin sapi diproses melalui fermentasi
  4. Menjelaskan bagaimana optimalisasi fermentasi  urine sapi dengan penambahan agent hayati  untuk menghasilkan pupuk organik cair yang berkualitas tinggi  
Bahan dan Alat :
  1. Urine sapi                 8,00 ltr
  2. Tetes/molase            0,50 ltr
  3. Air tebu                    0,50 ltr
  4. Dekomposer             0,25 ltr
  5. Urea                        10 butir
 
Bahan penunjang/pelengkap:
  1. Trichoderma, Spp          100 ml
  2. PGPR                             100 ml
  3. Verticillium                    100 ml
  4. Coryne bacterium          100 ml
 
Alat-alat :
  1. Fermentor
  2. Saringan
  3. Corong
  4. Gelas ukur
  Cara Pembuatan :
  1. Saring urine sapi (baik bila urine masih baru) dan masukan dalam fermentor
  2. Masukan bahan no. 2, no. 3, no. 4 dan no, 5
  3. Tutup rapat fermentor dan diamkan selama 7 hari
  4. Selama fermentor ditutup,  amati secara rutin, apabila fermentor mengembang maka buka tutup dan setelah gas terbuang tutup kembali.
  5. Setelah 7 hari, masukkan bahan no. 7, no. 8, no. 9 dan no. 10 kemudian pasang aerator pada fermentor dan hubungkan dengan listrik
  6. Aerator dinyalakan sampai bau menyengat (bau ureum) berkurang/hilang (kurang lebih 7 hari) 
 
Aplikasi kocor:  Campur pupuk organik cair tersebut 250 cc/10 ltr air dan dikocorkan pada pangkal batang dengan ukuran 100 cc/batang
 
Aplikasi semprot :  Campur pupuk organik cair tersebut 250 cc/tangki dan semprotkan merata pada bagian daun dan batang tanaman
 
Cara penyimpanan : Simpan pupuk organik cair tersebut pada tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.
 
Sumber : http://epetani.deptan.go.id/pupuk/pupuk-organik-urine-sapi-2576

Rabu, 24 Juli 2013

Menteri Pertanian ingin optimalisasi penggunaan pupuk organik

Minimalkan konsumsi urea, harga pupuk dinaikkanMinimalkan konsumsi urea, harga pupuk dinaikkan


JAKARTA. Pemerintah memutuskan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk urea bersubsidi. Tujuannya adalah meminimalkan penggunaan urea yang dinilai justru mengurangi kesuburan tanah.

"Kami ingin optimalisasi penggunaan pupuk organik," ujar Menteri Pertanian Suswono, Kamis (5/01). Terlebih, kebijakan pengurangan penggunaan pupuk urea ini dinilai tidak membebani petani. Apalagi, penggunaan pupuk organik juga bisa menekan biaya pertanian karena bahan bakunya tak sulit didapatkan.

Sejauh ini, konsumsi pupuk urea dinilai sangat berlebih. Petani sering menggunakan pupuk urea sebanyak 2,5 kuintal sampai 3 kuintal per hektarenya. "Bahkan ada yang sampai 4 kuintal per hektare. Harusnya secukupnya 2 kuintal per hektare. Boros tapi tidak akan meningkatkan produksi," ucapnya.

Sebagai informasi, kenaikan HET untuk pupuk urea bersubsidi sebesar 12,5% akan dimulai 1 Januari 2012 dari sebelumnya Rp 1.600 per kilogram (kg) menjadi Rp 1.800 per kg. Kenaikan ini diprediksi bakal memberatkan petani.

Sebab peningkatan nilai tukar petani (NTP) di berbagai daerah selama ini tidak bisa disamaratakan. Bahkan, tren NTP belum mencerminkan kesejahteraan petani karena peningkatan NTP belum mampu mengimbangi lonjakan harga barang.

Sumber :  http://nasional.kontan.co.id/news/minimalkan-konsumsi-urea-harga-pupuk-dinaikkan

Susu Koro Pedang dari Temanggung

Menikmati Susu Koro Pedang

Wakil Bupati Kabupaten Temanggung Ir. Budiarto, MT 
sedang menikmati susu cangkordang 
(Kacang Koro Pedang).
Banyak yang suka dengan susu cangkordang ini.

 
 
Sumber : http://koropedangonline.blogspot.com/2011/11/menikmati-susu-koro-pedang.html