Kamis, 25 Juli 2013

PUPUK ORGANIK URINE SAPI

PUPUK ORGANIK URINE SAPI


Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Dapat dikatakan bahwa pupuk organik merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam upaya memperbaiki kesuburan tanah secara aman, dalam arti produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga aman dikonsumsi.
 
Salah satu hasil pemikiran mengenai peningkatan kemampuan tanah adalah revolusi hijau yang dikembangkan di Indonesia pada awal 1970-an atau tepatnya pada tahun 1968 dengan dikenal dengan program BIMAS yang telah mampu mengubah sikap petani dari anti teknologi menjadi sikap mau memanfaatkan teknologi pertanian modern, seperti pupuk kimia, obat-obatan perlindungan dari hama dan bibit unggul. Pada dasarnya penggunaan teknologi tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktivitas tanah
 
Dari berbagai akibat penggunaan pupuk kimia tersebut masalah yang timbul antara lain :
  1. Tanaman menjadi sangat rawan terhadap hama, meskipun produktivitasnya tinggi namun tidak memiliki ketahanan terhadap hama,
  2. Penurunan daya kreasi terhadap petani yang diindikasikan dengan hilangnya pengetahuan lokal dalam mengelola lahan pertanian dan ketergantungan petani terhadap paket  teknologi pertanian produk industri.
Macam Sumber Urine :
  • Urine Manusia
  • Urine Kelinci
  • Urine kambing
  • Urine Sapi dll
Potensi Urine Sapi
  • Urine sapi  = 15 – 20 ltr/hari
  • Mengandung unsur mikro dan makro lengkap
Perbedaan Pupuk
  • Pupuk anorganik memiliki jumlah hara yang tinggi (namun hanya memiliki jenis unsur hara yang terbatas )
  • Pupuk organik sangat kaya jenis unsur hara (Makro dan Mikro) (namun dalam jumlah yang sedikit.)    
Pupuk Organik Cair urin sapi  : 
Merupakan pupuk yang berbentuk cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting guna kesuburan tanah.
 
Tujuan yang ingin dicapai :
  1. Menjelaskan kelebihan urin sapi sebagai bahan baku pupuk organik cair
  2. Menjelaskan kelemahan urin sapi jika langsung dijadikan  pupuk organik cair
  3. Menjelaskan  bagaimana peningkatan kualitas pupuk organik cair yang dihasilkan jika urin sapi diproses melalui fermentasi
  4. Menjelaskan bagaimana optimalisasi fermentasi  urine sapi dengan penambahan agent hayati  untuk menghasilkan pupuk organik cair yang berkualitas tinggi  
Bahan dan Alat :
  1. Urine sapi                 8,00 ltr
  2. Tetes/molase            0,50 ltr
  3. Air tebu                    0,50 ltr
  4. Dekomposer             0,25 ltr
  5. Urea                        10 butir
 
Bahan penunjang/pelengkap:
  1. Trichoderma, Spp          100 ml
  2. PGPR                             100 ml
  3. Verticillium                    100 ml
  4. Coryne bacterium          100 ml
 
Alat-alat :
  1. Fermentor
  2. Saringan
  3. Corong
  4. Gelas ukur
  Cara Pembuatan :
  1. Saring urine sapi (baik bila urine masih baru) dan masukan dalam fermentor
  2. Masukan bahan no. 2, no. 3, no. 4 dan no, 5
  3. Tutup rapat fermentor dan diamkan selama 7 hari
  4. Selama fermentor ditutup,  amati secara rutin, apabila fermentor mengembang maka buka tutup dan setelah gas terbuang tutup kembali.
  5. Setelah 7 hari, masukkan bahan no. 7, no. 8, no. 9 dan no. 10 kemudian pasang aerator pada fermentor dan hubungkan dengan listrik
  6. Aerator dinyalakan sampai bau menyengat (bau ureum) berkurang/hilang (kurang lebih 7 hari) 
 
Aplikasi kocor:  Campur pupuk organik cair tersebut 250 cc/10 ltr air dan dikocorkan pada pangkal batang dengan ukuran 100 cc/batang
 
Aplikasi semprot :  Campur pupuk organik cair tersebut 250 cc/tangki dan semprotkan merata pada bagian daun dan batang tanaman
 
Cara penyimpanan : Simpan pupuk organik cair tersebut pada tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.
 
Sumber : http://epetani.deptan.go.id/pupuk/pupuk-organik-urine-sapi-2576

Tidak ada komentar:

Posting Komentar