Analisis Usaha Penggemukan Sapi Bali
Analisis usaha merupakan sebuah cara untuk mengetahui
tingkat kelayakan suatu jenis usaha yang akan kita lakukan, menilai
kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub
usaha atapun proyek. Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa tinggikah tingkat keuntungan yang dihasilkan dan
berapa lamakah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan biaya investasi
maupun titik impasnya. Dengan mengetahui hal tersebut diatas, berbagai
macam tindakan antisipasi dalam rangka untuk memperbaiki dan
meningkatkan keuntungan juga dapat dilakukan apabila Anda melakukan
tindakan analisa usaha ini. Proses analisa usaha dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode atau cara, nah seperti pada pembahasan artikel sebelumnya mengenai Metode Analisis Usaha, maka pada kesempatan ini saya akan mencoba belajar membuat sebuah analisis usaha penggemukan sapi bali.
KONSEP USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Konsep Usaha dalam Penggemukan sapi bali ini dilakukan dalam skup kelompok, dimana pengelolaan kegiatan usaha dilakukan oleh kelompok itu sendiri dengan diawasi dan di manage oleh pengurus kelompok, mulai dari pemberian pakan, pemeliharaan dan pengolahan limbah ternak.
Pola pembagian hasil dalam penggemukan sapi bali ini yakni dengan pola 70% : 30% dimana dari Keuntungan bersih 70% adalah Hak Petani sebagai pengelola dan 30% akan menjadi hak kelompok sebagai pemilik modal.
ASUMSI-ASUMSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Asumsi-Asumsi dalam Usaha Penggemukan Sapi Bali Adalah :
1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya.
2. Sapi bakalan yang dipelihara sebanyak 10 Ekor jenis Pejantan Sapi Bali dengan harga awal Rp. 5.000.000/ekor dan berat badan lebih dari 300 kg/ekor.
3. Sapi dipelihara selama 6 bulan atau 180 Hari dengan penambahan berat badan sekitar 0,8 kg/ekor/hari.
4. Biaya Pembangunan Kandang Sebesar Rp. 10.000.000,-
5. Penyusustan kandang 20% Per tahun dengan demikian penyusutan untuk satu periode 10% dengan taksiran usia ekonomis 5 tahun
6. Sapi membutuhkan Vitamin dan obat-obatan sebesar Rp. 5.000/ekor/bulan
7. Peralatan kandang dibutuhkan sebesar Rp 500.000/tahun, dengan demikian untuk satu periode Rp. 250.000
8. Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 20.917 kg kering dengan harga Rp. 1.000/kg
9. Bio Urine yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 27.000 Liter dengan harga Rp. 1.000/Liter
10. Pakan yang diperlukan untuk satu periode : HMT 40 kg x 30 x 180 x Rp.250 dan Konsentrat 3 kg x 30 x 180 x Rp. 4.000
ASPEK TEKSIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Asumsi-asumsi diatas maka dapat kita tuangkan kedalam aspek teknis dalam usaha penggemukan sapi bali dalam kurun waktu 1 periode penggemukan, yakni 6 bulan atau 180 hari sebagai dasar analisis usaha penggemukan sapi bali.
ANALISIS KEUANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Aspek teknis diatas maka dapat kami gambarkan aspek analisis keuangan dari penggemukan sapi bali dalam Periode I (6 Bulan) adalah sebagai berikut :
Keterangan :
Pada Periode Pertama Dengan Keuntungan yang sangat sedikit, mengingat adanya pembangunan aset kelompok yang cukup besar yakni pembangunan kandang koloni, namun untuk mengetahui cash flow analisi pada tahun selanjutnya dapat dilihat pada tabel cash flow dibawah
ANALISIS CASHFLOW PENGGEMUKAN SAPI BALI
Analisis Cashflow merupakan gambaran sebuah investasi yang berjalan selama periode penggemukan berlangsung.
Keterangan :
Mengingat Keterbatasan halaman maka kami bisa tampilkan Analisis Cashflow hanya pada periode yang ke IV pada tahun ke II, sedangkan pada tahun ke berikutnya hasilnya akan sama dengan tahun ke II, dan pada tahun ke IV maka kelompok sudah bisa melakukan pengembangan usaha berupa pembangunan kembali kandang koloni.
KONSEP USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Konsep Usaha dalam Penggemukan sapi bali ini dilakukan dalam skup kelompok, dimana pengelolaan kegiatan usaha dilakukan oleh kelompok itu sendiri dengan diawasi dan di manage oleh pengurus kelompok, mulai dari pemberian pakan, pemeliharaan dan pengolahan limbah ternak.
Pola pembagian hasil dalam penggemukan sapi bali ini yakni dengan pola 70% : 30% dimana dari Keuntungan bersih 70% adalah Hak Petani sebagai pengelola dan 30% akan menjadi hak kelompok sebagai pemilik modal.
ASUMSI-ASUMSI USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Asumsi-Asumsi dalam Usaha Penggemukan Sapi Bali Adalah :
1. Lahan yang digunakan merupakan tanah pekarangan yang belum dimanfaatkan dan tidak diperhitungkan untuk sewa lahannya.
2. Sapi bakalan yang dipelihara sebanyak 10 Ekor jenis Pejantan Sapi Bali dengan harga awal Rp. 5.000.000/ekor dan berat badan lebih dari 300 kg/ekor.
3. Sapi dipelihara selama 6 bulan atau 180 Hari dengan penambahan berat badan sekitar 0,8 kg/ekor/hari.
4. Biaya Pembangunan Kandang Sebesar Rp. 10.000.000,-
5. Penyusustan kandang 20% Per tahun dengan demikian penyusutan untuk satu periode 10% dengan taksiran usia ekonomis 5 tahun
6. Sapi membutuhkan Vitamin dan obat-obatan sebesar Rp. 5.000/ekor/bulan
7. Peralatan kandang dibutuhkan sebesar Rp 500.000/tahun, dengan demikian untuk satu periode Rp. 250.000
8. Kotoran yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 20.917 kg kering dengan harga Rp. 1.000/kg
9. Bio Urine yang dihasilkan selama 1 periode sebanyak 27.000 Liter dengan harga Rp. 1.000/Liter
10. Pakan yang diperlukan untuk satu periode : HMT 40 kg x 30 x 180 x Rp.250 dan Konsentrat 3 kg x 30 x 180 x Rp. 4.000
ASPEK TEKSIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Asumsi-asumsi diatas maka dapat kita tuangkan kedalam aspek teknis dalam usaha penggemukan sapi bali dalam kurun waktu 1 periode penggemukan, yakni 6 bulan atau 180 hari sebagai dasar analisis usaha penggemukan sapi bali.
ASPEK TEKNIS
USAHA PENGGEMUKAN SAPI
BALI
( DALAM 1 PERIODE
PENGGEMUKAN )
|
|||
NO
|
KETERANGAN
|
JUMLAH
|
SATUAN
|
1
|
Pengadaan Sapi Bakalan :
|
|
|
|
A. Populasi Awal Penggemukan
|
10
|
Ekor
|
|
B. Harga Sapi Bali Bakalan
|
5.000.000
|
Rp/Ekor
|
|
C. Taksiran Bobot Awal Bakalan
|
300
|
Kg/Ekor
|
2
|
Periode Penggemukan :
|
|
|
|
A. Jumlah Bulan Penggemukan
|
6
|
Bulan
|
|
B. Jumlah Hari Penggemukan
|
180
|
Hari
|
3
|
Produksi Sapi Penggemukan :
|
|
|
|
A. Penambahan Bobot Ternak
|
0,8
|
Kg/Ekor/Hari
|
|
B. Bobot Tercapai dalam 1 periode
|
144
|
kg/Ekor
|
|
D. Bobot Akhir Ternak
|
444
|
Kg/Ekor
|
|
E. Harga Jual Sapi Penggemukan
|
20.000
|
Rp/Kg/ST
|
4
|
Pakan :
|
|
|
|
A. HMT (10% X Bobot Sapi)
|
40
|
Kg/Ekor/Hari
|
|
B. Konsentrat (1% X Bobot Sapi)
|
3
|
Kg/Ekor/Hari
|
|
C. Harga HMT
|
250
|
Rp/Kg
|
|
D. Harga Konsentrat
|
4.000
|
Rp/Kg
|
5
|
Obat-Obatan & Vitamin :
|
|
|
|
A. Biaya Obat-obatan dan Vitamin
|
5.000
|
Rp/ST/Bln
|
6
|
Biaya Lain-Lain :
|
|
|
|
A. Kebutuhan Listrik
|
1
|
Kwh/Hari
|
|
B. Biaya Listrik
|
1.000
|
Rp/Kwh
|
|
C. Kebutuhan Air
|
15
|
M3/Bln
|
|
D. Biaya Air
|
2.500
|
Rp/M3
|
7
|
Biaya Tenaga Kerja
|
30.000
|
Rp/HOK
|
8
|
Peralatan Kandang
|
500.000
|
Rp/Th
|
|
Penyusutan Peralatan (50%)
|
250.000
|
Rp/Periode
|
9
|
Produksi Pupuk :
|
|
|
|
A. Kotoran Basah (60% Tercerna)
|
16
|
Kg/Ekor/Hari
|
|
B. Produksi Kompos (Kadar Air = 24,21%)
|
5
|
Kg/Ekor/Hari
|
|
C. Harga Pupuk Kompos
|
1.000
|
Rp/Kg
|
|
E. Produksi Bio Urine Sapi
|
5
|
Liter/Ekor/Hari
|
|
F. Harga Bio Urine Sapi
|
1.000
|
Rp/Liter
|
ANALISIS KEUANGAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI BALI
Dari Aspek teknis diatas maka dapat kami gambarkan aspek analisis keuangan dari penggemukan sapi bali dalam Periode I (6 Bulan) adalah sebagai berikut :
ANALISIS PENGGEMUKAN SAPI BALI
( Dalam 2 Periode)
|
|||||
NO
|
URAIAN
|
JML
|
SAT
|
HARGA (Rp)
|
JML. BIAYA (Rp)
|
A. BIAYA-BIAYA
|
|||||
1.
|
BIAYA INVESTASI
|
||||
|
1. Bangunan
Kandang (Kapasitas 10)
|
1
|
Unit
|
10.000.000
|
10.000.000
|
|
2. Bangunan
Gudang Pakan
|
1
|
Unit
|
0
|
0
|
|
3. Peralatan
Kandang
|
1
|
Paket
|
500.000
|
500.000
|
|
TOTAL BIAYA
INVESTASI
|
10.500.000
|
|||
2.
|
BIAYA VARIABEL
|
||||
|
1. Pembelian
Bibit Bakalan Sapi Bali
|
10
|
Ekor
|
5.000.000
|
50.000.000
|
|
2. Hijauan
Makanan Ternak (HMT)
|
72.000
|
Kg
|
250
|
18.000.000
|
|
3. Konsentrat
|
5.400
|
Kg
|
4.000
|
21.600.000
|
|
5. Vitamin dan
Obat-obatan
|
6
|
Bulan
|
300.000
|
1.800.000
|
|
6. Biaya Listrik
|
180
|
Kwh
|
1.000
|
180.000
|
|
7. Biaya Air
|
90
|
M3
|
2.500
|
225.000
|
|
TOTAL BIAYA
VARIABEL
|
91.805.000
|
|||
3.
|
BIAYA TETAP
|
||||
|
Ongkos Tenaga
kerja
|
24
|
HOK
|
30.000
|
720.000
|
|
Penyusutan
Kandang 10%
|
10
|
%
|
10.000.000
|
1.000.000
|
|
Penyusutan Gudang
Pakan 10%
|
10
|
%
|
0
|
0
|
|
Penyusutan
Peralatan Kandang 50%
|
50
|
%
|
500.000
|
250.000
|
|
TOTAL BIAYA TETAP
|
1.970.000
|
|||
TOTAL BIAYA-BIAYA
( B. VARIABEL+B. INVESTASI+B.TETAP)
|
104.275.000
|
||||
B. PENERIMAAN
|
|
|
|
|
|
|
1. Penjualan Sapi
(Target 400 Kg/Ekor)
|
4.440
|
Kg
|
20.000
|
88.800.000
|
|
2. Penjualan
Pupuk Kompos
|
9.000
|
Kg
|
1.000
|
9.000.000
|
|
3. Penjualan Bio
Urine
|
9.000
|
Liter
|
1.000
|
9.000.000
|
C. TOTAL
PENERIMAAN
|
106.800.000
|
||||
D. KEUNTUNGAN
|
2.525.000
|
||||
E. B/C RASIO
|
1,024214817
|
Pada Periode Pertama Dengan Keuntungan yang sangat sedikit, mengingat adanya pembangunan aset kelompok yang cukup besar yakni pembangunan kandang koloni, namun untuk mengetahui cash flow analisi pada tahun selanjutnya dapat dilihat pada tabel cash flow dibawah
ANALISIS CASHFLOW PENGGEMUKAN SAPI BALI
Analisis Cashflow merupakan gambaran sebuah investasi yang berjalan selama periode penggemukan berlangsung.
No
|
URAIAN
|
Tahun Ke
|
|||
I
|
II
|
||||
Periode I
|
Periode II
|
Periode I
|
Periode II
|
||
I
|
PENDAPATAN
|
|
|
|
|
1
|
Penjualan Sapi
Potong
|
88.800.000
|
88.800.000
|
88.800.000
|
88.800.000
|
2
|
Penjualan Pupuk Kompos
|
9.000.000
|
9.000.000
|
9.000.000
|
9.000.000
|
4
|
Penjualan
BIO-Urine
|
9.000.000
|
9.000.000
|
9.000.000
|
9.000.000
|
|
TOTAL PENDAPATAN
|
106.800.000
|
106.800.000
|
106.800.000
|
106.800.000
|
II
|
PENGELUARAN
|
|
|
|
|
A
|
BIAYA INVESTASI
|
|
|
|
|
1
|
Bangunan Kandang
Koloni
|
10.000.000
|
0
|
0
|
0
|
2
|
Bangunan Gudang
Pakan
|
0
|
0
|
0
|
0
|
3
|
Peralatan
Kandangan
|
500.000
|
0
|
0
|
0
|
B
|
BIAYA TETAP
|
|
|
|
|
1
|
Pembelian Bibit
Bakalan
|
50.000.000
|
50.000.000
|
50.000.000
|
50.000.000
|
2
|
Ongkos Tenaga
kerja
|
720.000
|
720.000
|
720.000
|
720.000
|
3
|
Penyusutan
Kandang (10%)
|
0
|
1.000.000
|
1.000.000
|
1.000.000
|
4
|
Penyusutan
Peralatan (50%)
|
250.000
|
250.000
|
250.000
|
250.000
|
C
|
BIAYA VARIABEL
|
|
|
|
|
1
|
Biaya HMT
|
18.000.000
|
18.000.000
|
18.000.000
|
18.000.000
|
2
|
Konsentrat
|
21.600.000
|
21.600.000
|
21.600.000
|
21.600.000
|
4
|
Vitamin dan
Obat-obatan
|
1.800.000
|
1.800.000
|
1.800.000
|
1.800.000
|
5
|
Biaya Listrik
|
180.000
|
180.000
|
180.000
|
180.000
|
6
|
Biaya Air
|
225.000
|
225.000
|
225.000
|
225.000
|
|
TOTAL PENGELUARAN
|
103.275.000
|
93.775.000
|
93.775.000
|
93.775.000
|
III
|
BENEFIT PER PERIODE
|
3.525.000
|
13.025.000
|
13.025.000
|
13.025.000
|
IV
|
BENEFIT PER TAHUN
|
16.550.000
|
26.050.000
|
||
V
|
ANALISIS-ANALISIS
|
||||
1
|
DF = (P/F,12%,5)
|
0,8928
|
0,7971
|
||
2
|
Nilai Sekarang
(PV)
|
14.775.840
|
20.764.455
|
||
3
|
(B/C) Ratio
|
1,08
|
1,14
|
||
4
|
NPV
|
85.422.277
|
Mengingat Keterbatasan halaman maka kami bisa tampilkan Analisis Cashflow hanya pada periode yang ke IV pada tahun ke II, sedangkan pada tahun ke berikutnya hasilnya akan sama dengan tahun ke II, dan pada tahun ke IV maka kelompok sudah bisa melakukan pengembangan usaha berupa pembangunan kembali kandang koloni.
Sumber : http://kelompokternakpucakmanik.blogspot.com/2012/06/analisis-usaha-penggemukan-sapi-bali.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar