Senin, 21 Mei 2012

Rice Transplanter Tingkatkan Produktivitas Petani

Rice Transplanter Tingkatkan Produktivitas Petani

Oleh: Toni





Seorang petugas tengah memeragakan penggunaan Rice Transplanter. Mesin semacam hand tractor ini mempermudah pekerjaan petani dalam mengolah sawahnya.

Untuk mempermudah pekerjaan dan produktivitas petani, PT Bina Pertiwi sebagai distributor Rice Transplanter menyosialisasikan penggunaan alat tersebut di hadapan para petani di Tasikmadu, Karang Ploso, Kabupaten Malang, Sabtu (4/2/2012). Rice Transplanter sendiri merupakan alat tanam padi dengan cara mendorong seperti hand tractor. Alat tersebut memudahkan petani menanam padi karena dapat menghemat waktu, mempercepat proses penanaman bibit padi serta menyiasati kurangnya tenaga kerja dalam proses penanaman padi.

 Adhi Sumarsono, Bussiness Consultant PT Bina Pertiwi, mengatakan Kota Malang mendapatkan bantuan satu unit rice transplanter tipe SPW 48 C seharga 75 juta rupiah. Di sela-sela demo memeragakan penggunaan mesin pertanian tersebut, Adhi menjelaskan untuk benih padi yang akan dijadikan bibit, terlebih dahulu menggunakan media tanam (baki) berukuran 30 X 60 cm dengan jumlah bibit sekitar 200 gram dan ketebalan tanahnya 2 cm. Benih yang ditanam dalam media tanam ini harus mendapatkan perlakuan khusus, di antaranya dipupuk. Sedang lama pembibitan 15 hari untuk siap tanam dengan menggunakan rice transplanter.

Sementara itu, direktur alat mesin pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc, mengungkapkan mekanisasi menjadi solusi bagi petani di masa depan dalam meningkatkan produktivitasnya. Adanya bantuan rice transplanter ini diharapkan mampu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja dalam mengolah dan menanam padi.
 Pernyataan Bambang ini diamini Rahmat, ketua kelompok tani Sri Setia Kawan, salah satu kelompok tani yang hadir dalam demo penggunaan rice transplanter. Ia menyambut baik adanya mesin ini karena akan memudahkan dan mempercepat proses tanam padi sehingga dalam satu tahun bisa menanam padi sebanyak 3 kali. 

 “Karena bibitnya kan di tempat lain dan benih bisa ditanam sesuai kebutuhan. Jadi setelah panen, kita bisa langsung tanam bibit lagi,” pungkasnya.

 Sumber : http://www.tanimaju.com/berita/1.php?id_post=12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar