Ubi Kayu Potensial Dikembangkan di Kaltim
Sumber : http://www.poskotakaltim.com/berita/read/10575-Ubi%20Kayu%20Potensial%20Dikembangkan%20di%20Kaltim
Teknik penerapan memunculkan buah durian di luar musim perlu menggunakan beberapa bahan aktif zat pengatur tumbuhan (ZPT). Zat tersebut berperan aktif untuk mengubah alur pertumbuhan pada sel tanaman dengan cara menghambat pada waktu fase pertumbuhan vegetatif agar dapat merubah secepatnya muncul fase generatif (cepat berbunga dan berbuah).
Pengaturan
Tanaman yang ingin dibuahkan di luar musim harus memenuhi beberapa kriteria antara lain:
Teknologi Pembuahan buah durian di luar musim sudah banyak dilakukan pada jaman nenek moyang kita dulu dengan cara mekanis antara lain:
Kelima teknologi pengamatan konvensional ini, pada prinsipnya adalah merubah perbandingan unsur carbon (C) dan nitrogen (N) dalam tanaman.
Cara konvensional ini mempunyai kelemahan yaitu tak terukur. Kalau aplikasinya kebetulan pas, ya berhasil tapi kalau tidak pas ya gagal. Dalam berbudidaya cara konvensional tersebut tidak direkomendasikan, karena selain tidak bisa memberikan kepastian, juga dapat mengakibatkan kerusakan pohon secara fisik dan fisiologis.
Cara terkini untuk membuahkan buah di luar musim yang terukur dan paling banyak dipilih adalah dengan menggunakan agro-chemica (kimia pertanian), berupa bahan aktif zat pengatur tumbuh (ZPT). Teknologi agro-chemical ini merubah fisiologis tanaman dengan cara menghambat rase pertumbuhan vegetatif dengan peran hormon atau senyawa kimia tertentu, agar muncul rase generatif - bunga dan buah.
Bahan aktif ZPT yang dapat dibeli dan dipergunakan untuk membuahkan durian di luar musim diantaranya adalah kimia pertanian (NAA, Auxin, dan Paklobutrazol). ZPT tersebut bisa dibeli di taka pertanian/toko kimia, Hortimart AgroCenter Bawen-Semarang dan Trubus-Ungaran. IndoBel hasil ekstraksi bahan-bahan hayati dan organik bermutu tinggi yang sangat berguna untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil tanaman. Produk Indobel bisa didapat melalui sistem Penjualan Berjenjang (Multi Level Marketing), tidak dijual melalui toko-toko.
Cara kerja dari ZPT kimia pertanian
Natrium NAA (Naphthyl Acetic Acid/Asam Naftali Asetat), adalah jenis ZPT yang mempunyai kegunaan mendorong pembungaan serempak pada tanaman. Dengan konsentrasi 5-10 ppm/dibaca petunjuk pemakaian pada label kemasan, dengan cara disemprotkan pada pangkal/cabang batang yang telah diperiksa akan kemunculan bunga dan ke seluruh bagian bawah daun terutama tepat pada stomata daun. Sebaiknya penyemprotan dilakukan pada waktu pagi hari (jam 06.00 - 10.00).
Auxin secara khusus jarang diperdagangkan dengan merk dagang tertentu, karena harganya per miligramnya yang sangat mahal. Tergolong dalam bahan laboratorium yang bisa didapatkan di toko bahan kimia. Auxin digunakan dalam dosis kecil, part per million (ppm), berfungsi untuk merangsang perpanjangan sel, pembentukan bunga dan buah, pertumbuhan akar pada stek batang, memperpanjang titik tumbuh serta mencegah gugur daun dan buah.
Paklobutrazol di pasaran memiliki nama dagang diantaranya Patrol. Cultar. Goldstar. ZPT ini berfungsi menghentikan fase vegetatif dan memacu fase generatif. Penggunaan secara berlebihan dapat mengakibatkan. batang dan dahan getas daun mengeriting dan pertumbuhan vegetatif dapat terhenti (stagnan) hingga kurun waktu 3 tahun. Terbukti efektif dipergunakan pada tanaman keras seperti mangga, apel, jambu air, jeruk dan durian.
Pada dasarnya penggunaan ZPT ini dilakukan pada saat tanaman dibuahkan di luar musim dengan memastikan kondisi tidak akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkan.
Cara kerja Zat Perangsang Tumbuh IndoBel yaitu jika menginginkan panen durian bulan Agustus - November, maka sekitar bulan Maret tanaman pada blok disemprotkan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA I tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali + dipupuk NPK. Selain itu kira-kira 3 bulan sebelumnya tanah areal penanaman harus dikeringkan. Jika waktu pengeringan turun hujan. tanah di sekeliling tanaman dalam radius 5-7 meter diberi mulsa dan dibuatkan saluran pembuangan air. Setelah bunga mekar dan menjadi buah atau 2 bulan setelah bunga mekar + dipupuk NPK, usahakan tanaman tidak mengeluarkan tunas daun karena dapat menyebabkan terjadinya perebutan unsur hara antara buah dan daun. sehingga perlu disiram/disemprot POWER NUTRITION lagi (I botol untuk 30-50 pohon).
Penyerbukan
Tidak semua bunga bisa menjadi buah karena bunga durian mekar pada sore sampai malam hari sehingga tidak banyak serangga penyerbuk. Selain itu juga tidak semua bunga durian muncul secara bersamaan. padahal penyerbukan berhasil jika serbuk sari dan kepala putik harus matang secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyerbukan buatan. Caranya sapukan kuas halus pada bunga mekar pada malam hari. Untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas. sebaiknya dalam. satu areal penanaman tidak hanya satu jenis varietas tertentu. tetapi dicampur dengan varietas yang lain.
Penjarangan buah
Penyeleksian buah perlu dilakukan bila buahnya terlalu lebat atau terkena hama penyakit, dilakukan setelah musim gugur bunga. berdiameter 5 cm. Pelihara buah yang bentuknya. baik dan bebas dari hama dan penyakit serta menyisakan 1-2 buah. jarak ideal buah satu dengan yang lain sekitar 30 cm. Catat setiap kegiatan penjarangan buah pada kartu kendali. Untuk mencegah kerontokan buah setelah buah berumur 10 hari sejak terbentuk. lebih bagus jika diberikan pupuk makro NPK (0.5-1 kg/pohon) ditambah POWER NUTRION (I botol untuk 30-50 pohon).
Penyiangan
Bersihkan tanaman dari tanaman/rumput lain yang mengganggu dengan cara mencabut atau memotong serta mencangkul (diameter I m dari pohon durian). Pada musim kemarau biarkan gulma tumbuh di luar kanopi untuk mengurangi penguapan air. Catat dalam kartu kendali semua kegiatan penyiangan.
Pengairan
Penyiraman dapat dilakukan pada sore hari agar tidak terjadi penguapan. Penyiraman secara semi manual dilakukan dengan menggunakan pipa lateral/selang plastic yang dapat dipindahkan. Air dialirkan melalui parit-parit di setiap sisi pada alur tanaman sesuai dengan kebutuhan. Pada waktu berbunga dan berbuah, penyiraman harus ditangani lebih intensif misalnya 1-2 kali sehari karena pada masa ini jumlah air yang dibutuhkan 100-300 liter per pohon dan dalam perawatan biasa dilakukan 2-3 kali seminggu dan jangan sampai air menggenang pada lahan kebun. Setelah panen, pohon perlu banyak air untuk memulihkan diri dari keadaan stress ke keadaan normal. Pelaksanaan segera diikuti dengan pemupukan. Catat setiap kegiatan penyiraman pada kartu kendali.
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Pengendalian hama/penyakit dan gulma dilakukan secara berkala dengan cara: mengamati OPT seminggu sekali, mengidentifikasi gejala serangan, jenis OPT dan musuh alaminya. Tentukan ambang batas pengendalian dengan cara membuat ambang batas yang masih ditolerir. Tetapkan alternatif pengendalian untuk hama dan penyakit dengan tara hayati/biologis, perbaikan tekhik budidaya, membuang bagian tanaman yang terserang kemudian memusnahkannya dan membuat perangkap untuk hama lalat buah. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir. Bila melewati ambang batas ekonomi, maka pestisida dapat digunakan secara berkala. Penggunakan Bio pestisida atau pestisida sebaiknya terdaftar dan diizinkan, sesuai dengan Daftar Pestisida untuk Pertanian dan Kehutanan tahun 2003. Catat kegiatan pengendalian hama penyakit pada kartu kendali.
Hama dan Penyakit yang menyerang pada tanaman durian
Lalat buah (dacus dorsalis)
Gejala buah menjadi busuk berulat dan akhirnya rontok. lalat betina yang ujung perutnya runcing mirip lebah. Menaruh telur dengan cara menyuntikkan ke bagian dalam buah, telur menetas menjadi ulat dan menyantap daging buah.
Pengendalian cara kultur teknis yaitu sanitasi lingkungan yaitu pengumpulan buah yang terserang, baik yang jatuh maupun yang masih di pohon. Kemudian dimusnahkan. Pengendalian dengan tanaman perangkap yaitu menanam selasih di sekeliling kebun. Bisa juga dilakukan dengan pengasapan tidak sampai terbakar ke seluruh bagian tanaman.
Pengendalian mekanik: Menggunakan perangkap atraktan (metil eugenol. protein hidrolisa. atau selasih) dalam alat perangkap yang terbuat dari botol bekas air minum yang diberi lubang untuk masuknya lalat buah.
Ulat penggerek batang (Xyleutes leucantus don Zeuzera caffiae)
Gejala ; Serangan ditandai dengan menumpuknya kotoran dibawah batang (keluar air dan kotoran berwarna merah) tanaman yang terserang akan layu dan mati.
Pengendalian dengan cara mekanis/ kultur teknis yaitu dengan memotong 5 cm bagian lubang gerek batang tanaman yang terserang kemudian dimusnahkan, bisa juga dilakukan dengan memasukkan kawat ke dalam lubang dengan harapan ulat terkena dan mati.
Pengendalian dengan cara kimiawi dilakukan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif Tamaron 0,3 % dan Diazinon 0,5 % yang disemprotkan sesuai dosis. Dan banyak lagi hama pada tanaman durian yang perlu diwaspadai.
Penyakit tanaman durian
Penyakit Busuk Akar (Pythium vxans.)
Gejala; Bercak nekrotik pada akar lateral. dimulai dari ujung akar, tanaman akan layu dan mati. Jika dibelah, pada bagian korteks akan tampak warna coklat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak coklat. Pengendalian Tanaman yang terserang dimusnahkan dan dibakar.
Penyakit Jamur Upas (pink disease)
Gejala munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Pengendalian; Potong bagian terserang, kurangi kelembaban.
Panen
Waktu panen durian berbeda tergantung jenis varietas. jenis montong sekitar 125 - 135 hari setelah bunga mekar. jenis chanee sekitar 110 - 116 hari setelah bunga mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar. Waktu petik berdasar tanda-tanda fisik, misal ujung duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi ksar dan bergema jika buah dipukul. Panen dilakukan dengan cara memetik atau memotong tangkai buah sejauh mungkin di atas buku-buku di pohon dengan pisau. Usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena akan mengurangi kualitas buah. Buah dipetik ketika tingkat kematangannya sekitar 80-85%.
Dalmadi BBP2TP, Badan Litbang Pertanian (Sumber : Sinar Tani)
Sumber : http://distan.kalselprov.go.id/2010/03/kiat-membuat-durian-berbuah-di-luar-musim/
Sumber Gambar: Agus Priyono ( Edit, Alfiansyah BKPP ) |
Buah-buahan merupakan salah satu bahan pangan sumber gizi, mineral, dan vitamin bagi manusia. Permintaan terhadap buah-buahan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan masyarakat serta meningkatnya pemahaman akan pentingnya nilai gizi.
Selain sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral buah-buahan juga mengandung bahan antioksidan yang mampu menunda atau mencegah penuaan sel dan jaringan, dan serangan kanker (Rai dan Poerwanto, 2008).
Buah Lai merupakan salah satu buah-buahan tropis yang saat ini telah populer sebagai sumber pangan bergizi dan buah eksotik khas Kabupaten Kutai Kartanegara. Selama ini buah lai dikenal sebagai buah musiman yang dihasilkan setahun sekali. Musim buah lai berlangsung selama 2-3 bulan setiap musimnya. Musim buah lai normal di Desa Batuah berlangsung antara akhir Desember sampai awal Maret.
Sebagai bahan pangan permintaan buah lai terjadi sepanjang tahun, sedangkan suplai secara alamiah hanya selama musimnya (on season) saja. Untuk mengurangai ketergantungan terhadap musim alamiahnya atau setidak-tidaknya memperpanjang musim atau perentangan periode pembuahan dapat dilakukan rekayasa dengan teknik budidaya atau dikenal dengan produksi buah di luar musim (off season).
Upaya mencoba produksi buah lai di luar musim telah dilakukan di Desa Batuah baik maju atau mundur dari musim normal bahkan dilakukan secara ektrim 5-6 bulan lebih awal. Pembuahan ekstrim di luar musim berhasil dilakukan di Desa Batuah Kecamatan
Loa Janan Kabuapaten Kutai Kartanegara pada tanaman lai kultivar Mahakam dan Kutai. Perlakuan pengaturan unsur hara dan pemangkasan (tanpa ZPT), suplai unsur hara memperhatikan cara rilis pupuk, cara aplikasi, dan keadaan cuaca. Perlakukan akhir November 2010 berhasil di panen tanggal 16 Juni 2011 kemudian dipamerkan pada Penas XIII Tanggal 18-23 Juni 2011 di Tenggarong. Perlakukan plus ZPT (paclobutrazol) dilakukan pada 14 pohon kultivar Lai Mahakam dan 3 pohon kultivar Lai Kutai berumur 4-5 tahun yang belum pernah berbuah. Perlakukan ZPT pada tanggal 9 Januari 2011 dan bunga mulai mekar awal April 2011 dan siap dipanen pada bulan Agustus 2011.
Varietas Unggul
Buah lai varietas unggul belum banyak konsumen yang mengenalnya, karena memang baru dirilis dan dikembangkan. Kebun hasil pengembangan dengan Teknologi Top Working panen perdananya Agustus 2011. Berikut adalah lai varietas unggul nasional yang berasal dari Desa Batuah, yaitu:
1. Lai Batuah
Merupakan lai pertama asal Desa Batuah yang dirilis sebagai varietas unggul nasional pada tahun 2006 melalui Kepmentan Nomor: 548/Kpts/SR.120/9/2006. Buahnya
berwarna kuning, berat buah 1,5-1,6 kg. Daging buahnya kuning kemerahan, tekstur halus; aromanya tidak tajam; dan rasa daging buah manis, kandungan gula 22,48%. Bagian yang dapat dimakan 39,2%. Daya simpan buah 7-9 hari setelah panen. Hasil 300-400 buah per pohon. Beradaptasi dengan baik didataran rendah 10-100 m dpl.
2. Lai Kutai
Rilis tahun 2007 melalui Kepmentan Nomor: 482/Kpts/SR.120/9/2007. Buahnya berwarna kuning, berat buah 1,4-1,9 kg. Daging buahnya kuning cerah (orange), tekstur halus tidak berserat; aromanya tidak tajam; dan rasa daging buah manis, kandungan gula 12,86%. Bagian yang dapat dimakan 31-35%. Daya simpan buah 7-8 hari setelah panen. Hasil 140-285 kg/pohon/ tahun. Beradaptasi dengan baik didataran rendah 10-100 m dpl.
3. Lai Mahakam
Rilis tahun 2009 melalui Kepmentan Nomor: 3507/Kpts/SR.120/10/2009. Buahnya berwarna kuning tua. Warna daging buah kuning dengan semburat jingga (marker), tekstur agak keras, rasa daging buah manis agak berlemak, kandungan gula 17o brix. Bagian yang dapat dimakan 31-35%. Daya simpan buah 7-8 hari setelah panen. Hasil 140-285 kg/pohon/ tahun. Beradaptasi dengan baik didataran rendah 10-100 m dpl.
Mudah dibuahkan di Luar Musim
Pembuahan di luar musim pada lai kultivar Mahakam dan Kutai dilakukan sejak tahun 2007 sampai sekarang pada tanaman lai umur ± 17 tahun dan menunjukkan bahwa kedua kultivar lai tersebut sangat respon terhadap perlakuan pembuahan di luar musim walaupun tanpa perlakukan ZPT (zat pengatur tumbuh). Perlakuan yang utama adalah pengaturan unsur hara, stres air, dan menyesuaikan dengan radiasi surya.
Sebelum panen pada Januari 2007 telah dilakukan perlakuan pada Oktober 2006 dan panen pada Mei 2007 dan sampai Juni 2011 telah dipanen enam kali buah lai kultivar Mahakam dan tujuh kali buah lai kultivar Kutai dan jika tidak ada halangan sampai Desember 2011 akan dipanen sekali lagi buah lai kultivar Kutai dari pohon yang sama.
Pemupukan Faktor Utama
Unsur hara menjadi faktor pembatas produksi tanaman lai, untuk mendapatkan produksi maksimal diperlukan pemupukan berimbang sesuai kebutuhan tanaman. Masalahnya kemampuan untuk mengidentifikasi keadaan masing-masing pohon secara cepat dan ekonomis belum banyak yang menguasai.
Tanaman menghasilkan (TM) diberikan pupuk tiga kali setahun. Pemupukan pertama (P-I) diberikan setelah panen berupa pupuk kompos/organik, dolomit, dan pupuk majemuk (NPK) dengan kadar unsur hara yang seimbang tujuannya untuk memacu pertumbuhan tunas.
Pemupukan kedua (P-II) diberikan 2-3 bulan setelah P-I, menggunakan pupuk majemuk yang kadar P2O5 yang lebih tinggi, tujuannya untuk persiapan dan memacu pembungaan. Pemupukan ketiga (P-III) diberikan dua bulan setelah persarian menggunakan pupuk yang kadar K2O-nya lebih tinggi, tujuannya agar kualitas buah lebih baik dan lebih tahan terhadap serangan hama/ penyakit Pemangkasan bentuk diperlukan untuk membentuk kerangka tanaman agar berproduksi maksimal. Pemangkasan pemeliharaan untuk membuang cabang sakit dan cabang yang tidak efektif untuk fotosintesis. Pengairan diberikan untuk tanaman lai dimusim kemarau, kebutuhan air ± 40-60 liter air per hari.
Pengendalian hama dan penyakit dengan teknik pengendalian hama terpadu. Hama yang sering ditemukan adalah penggerek cabang, kutu putih dan bajing. Penggerek buah jarang ditemukan, serangannya ringan dan tidak setiap musim ditemukan. Penyakit yang sering menyerang adalah hawar daun, busuk buah, dan busuk akar. Tanaman yang terpelihara dengan baik mulai menghasilkan pada umur lima tahun dengan produksi yang terus meningkat sesuai umur tanaman.
Sumber : http://cybex.deptan.go.id/lokalita/pembuahan-lai-diluar-musim
oleh: Jay |
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Kabupaten Tanggamus mengimbau agar para petani dapat memanfaatkan pupuk hijau azolla dan jerami. Karena kedua pupuk ini dinilai cukup potensial untuk dikembangkan di lahan persawahan. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanggamus, Prof. Soni Isnaini mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai sosialisasi tentang pemanfaatan jerami kepada para petani. “Namun, memang hingga kini masih cukup banyak petani yang enggan memanfaatkannya, justru membakar jeraminya,” paparnya. Sepertinya petani masih berpikir secara pragmatis. Sehingga pemanfaatan jerami dianggap memakan proses yang cukup lama dan kurang praktis. Dengan demikian jerami-pun akhirnya dibakar. Sedangkan, untuk pemanfaatan azolla memang sangat tergantung dengan wilayahnya, karena tidak semua wilayah menjadi tempat endemik azolla,” katanya kepada Radar Tanggamus, usai menghadiri kegiatan panen raya manggis di Pekon Mulangmaya, Kecamatan Kotaagung Timur, Kamis (9/6). Padahal, lanjutnya, pupuk azolla dan jerami ini manfaatnya banyak sekali, salah satunya untuk budidaya padi sawah non hibrida yang dinilai mampu memasok 20 sampai 40 kg N per hektare ke dalam tanah. Selain itu mampu meningkatkan hasil panen padi sebanyak 19,23 persen atau 0,5 ton per hektar. “Apabila penggunaan pupuk azolla ini diberikan dua kali yaitu, sebelum dan sesudah tanam maka peningkatan hasil padi bisa mencapai 38,46 persen atau 1 ton per hektar,” jelasnya. Selain itu, pemanfaatan pupuk alami ini dinilai lebih efektif untuk meminimalkan penggunaan pupuk berbahan kimia yang dinilai kurang bagus untuk perkembangan padi. “Sebenarnya sumber bahan organik yang ada cukup banyak. Namun terkadang belum tahu atau tidak biasanya petani menggunakan pupuk azolla,” ungkapnya. Kemudian, tambahnya, khusus untuk jerami bisa menjadi pilihan alternatif pupuk organik yang bisa diolah secara mandiri oleh petani. Jerami diketahui, memiliki kandungan kalsium dan phosphor yang tinggi, dan sangat baik bagi pertumbuhan batang maupun buah. “Dengan demikian, kami menghimbau kepada para petani dapat memanfaatkan pupuk azolla dan jerami dengan baik,” pungkasnya. (arf) |