Kamis, 26 April 2012

Produksi Padi di Nunukan Mencapai 40 Ribu Ton



 
 
Produksi Padi di Nunukan Mencapai 
40 Ribu Ton


NUNUKAN,tribunkaltim.co.id
- Produksi pertanian di Kabupaten Nunukan hingga April ini sudah melampui target dari Pemprov Kaltim. Bahkan, produksi padi di Nunukan perhaktarnya, sudah berada diatas target nasional.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Nunukan Yopy F Wowor mengatakan, tahun 2012 produksi padi di Kabupaten Nunukan ditargetkan mencapai 43.000 ton.

"Dari bulan ini sudah tercapai sekitar 40 ribu-an, sehingga saya optimistis target 40 ribuan ton tercapai. Itu dari sisi produksi padi," ujarnya.

Nunukan selama ini juga dikenal dengan padi unggulannya, yakni padi organik Adan yang tumbuh di Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan. Tahun 2010 produksi padi Adan mencapai 13.960 ton gabah kering giling. Adapun hingga November 2011, produksi padi Adan sebesar 8.906 ton GKG.

Untuk melindungi harga padi dimaksud, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah memberikan sertifikat indikasi geografis (IG) atas salah satu jenis padi adan.

Yopy mengakui, selama ini produksi padi di Nunukan lebih banyak dipasarkan di Malaysia. Termasuk padi organik dari Krayan dan Krayan Selatan.

"Untuk padi Adan sedikit sekali yang kita bawa ke Nunukan karena terkendala ongkos angkut. Kalau Sebatik sebagai daerah lumbung padi, juga keluar. Untuk Nunukan, Sembakung, Lumbis juga," ujarnya.

Namun belakangan ini permintaan beras lokal juga ikut meningkat. Banyak pegawai di Nunukan yang sudah mulai menyenangi produksi padi lokal. "Karena makin tinggi pendidikan, makin tinggi pengetahuan, makin mendekati padi-padi yang baru, padi yang kurang menggunakan bahan kimia," ujarnya.

Dari ketahanan, padi lokal memang lebih cepat rusak dibandingkan padi-padi yang berasal dari Surabaya dan Sulawesi. Hal ini disebabkan, padi-padi lokal tidak menggunakan pengawet.
"Sempai detik ini sudah lumayan. Ini sudah musim panen bahkan ditingkat petani mereka menjual harga terendah Rp7 ribu sampai Rp7500. Kalau dikemas belum bisa, karena daya tahannya. Karena itu petani menggiling sesuai permintaan," ujarnya.

Selain padi, Dispertanak Nunukan pada tahun ini mulai melakukan penanaman jeruk seluas
120 hektare. Saat ini program tersebut sudah mulai terlaksana dan diperkirakan telah mencapai 30 persen dari rencana.

Lahan pertanian di Nunukan diperkirakan mendekati 10 ribu hektare. Luasan tersebut didasarkan pengukuran yang dilakukan di lapangan. Dari luasan tersebut sebagian sudah dimanfaatkan sesuai harapan yakni menuju intensifikasi. Ada juga lahan yang hanya sekali garap.

"Nah kita upayakan pada tahun ini kita tingkatkan kembali. Dalam arti pemanfaatannya yang semula setahun sekali garap, menjadi dua kali. Kita akan menuju mekanisasi ke intensifikasi," ujarnya.

Ketua LSM Pancasila Jiwaku Mansyur Rincing mengatakan, Kabupatan Nunukan membutuhkan pusat kegiatan pertanian yang luasan lahannya harus lebih dari 20 ribu hektare. Nantinya di atas lahan tersebut harus dilengkapi berbagai sarana dan prasarana seperti mess, aula, tempat praktik dan tempat penelitian.

"Dengan begitu, pengembangan di sektor pertanian itu bisa lebih cepat," ujarnya.

Penulis : Niko Ruru
Editor : Adhinata Kusuma
Sumber : Tribun Kaltim
Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2012/04/25/produksi-padi-di-nunukan-mencapai-40-ribu-ton

Tidak ada komentar:

Posting Komentar