Senin, 30 April 2012

Food Estate Barometer Keberhasilan Pertanian Kaltim




Food Estate Barometer Keberhasilan Pertanian Kaltim

 Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menegaskan kesuksesan program food rice estate di seluruh kabupaten Kaltim akan menjadi barometer atas keberhasilan pembangunan pertanian di Kaltim


“Kita semua akan melihat dengan etrwujudnya program rice food estate di Kaltim akan menjadi dasar kesuksesan pembangunan pertanian di daerah. Bahkan, keberhasilan ini akan mampu mengangkat Kita serta nasional untuk ketahanan pangan dalam jangka panjang, keberhasilan pembangunan program ketahanan pangan ini haruslah menjadi pekerjaan kita bersama baik pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten dan kota serta masyarakat terlabih pihak swasta,” tegas Awang Faroek pada Forum Petani di UPTD Bapeltan Sempaja Samarinda, beberapa hari lalu.
 
Menurut Awang, lahan yang tersedia hingga saat yang potensial untuk pengembangan program food rice estate di seluruh wilayah kabupaten sudah melebihi 343 ribu hektar. Bahkan,  sudah ada sekitar 21 investor yang ingin berinvestasi di sektor pertanian ini dengan luasan lahan diperlukan mencapai 535 ribu hektare.
 
"Sedangkan yang sudah dipastikan untuk digarap guna keperluan pembangunan food rice estate ini sekitar 100 ribu hektare untuk tahap awal yang ditangani BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Diantaranya PT Sang Hyang Sri, PT Pertani, PT Pupuk Kaltim dan Pusri Holdings," ujarnya.
 
Apalagi lanjut Awang, pertanian dalam arti luas telah menjadi program prioritas Pemprov Kaltim dan sejak 2009 lalu telah digadang sebagai program pembangunan pro rakyat. Melalui program ini akan dapat terciptanya peluang usaha yang berimbas pada pengentasan kemiskinan.
 
"Selain itu, program pro rakyat ini mampu membuka kesempatan kerja bagi masyarakat yang berarti akan dapat mengurangi pengangguran. Sehingga program pro rakyat ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandas Awang.
 
Awang menjelaskan, berbagai program telah disiapkan pemerintah dalam pembangunan pertanian dalam arti luas. Misalnya, perikanan dan kelautan, kehutanan melalui program HTI (Hutan Tanaman Industri)  dan perkebunan serta peternakan maupun pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
 
“Kaltim dengan segala potensi kewilayahannya merupakan peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha dan perekonomiannya. Kondisi ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan, selama masyarakat mau untuk berusaha dan memberdayakan dirinya,” ujarnya.
 
Karenanya, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait dapat menyusun rencana kerja yang benar-benar menyentuh pada rakyat. Sehingga, kegiatan yang laksanakan selain untuk peningkatan pembangunan daerah juga berdampak pada peningkatan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat.
 
“Seperti yang kita lakukan saat ini dengan adanya Forum Petani yang terdiri dari KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan), Ikamaja (Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang) dan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya) hendaknya menjadi motor penggerak kegiatan  pertanian di daerahnya, sehingga apa yang menjadi keinginan kita yaitu Kaltim sebagai lumbung pangan bisa tercapai,” kata Awang. (mar)


Sumber : http://www.poskotakaltim.com/berita/read/15455-Food%20Estate%20Barometer%20Keberhasilan%20Pertanian%20Kaltim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar