Tongkol Jagung Langka
Kreatifitas dan teknologi yang dimiliki orang-orang di era digital, membuat jagung tidak hanya dapat dimakan dengan cara merebus seperti zaman nenek buyut kita. Jagung disulap menjadi snack yang dipajang bersama makanan ringan lain yang bergengsi dalam supermarket-supermarket di kota besar. Sebut saja untuk semisal: popcorn.
Makanan yang dalam bahasa ilmiah disebut Zea May ini, merupakan salah satu tanaman pangan yang penting di dunia. Madura dan Nusa Tenggara adalah contoh dua daerah di Indonesia, yang menjadikan jagung sebagai sumber makanan pokok. Peribahasa yang mengatakan "seumur jagung" mengandung arti suatu masa yang pendek oleh karena siklus hidup jagung hanya memerlukan sekitar 80-150 hari untuk siap dipanen. Jagung juga merupakan tanaman semusim.
Sekedar informasi, beberapa hari yang lalu saya menemukan satu tongkol jagung yang lain dari biasanya. Tongkol pada jagung tersebut terlihat lebih besar daripada tongkol jagung pada umumnya. Setelah dilakukan pengelupasan pada daun jagung (baca: kulit) ternyata dalam satu tongkol besar juga tumbuh beberapa tongkol-tongkol kecil yang melekat di sekeliling tongkol utama.
Unik. Sebab, pada satu batang jagung varietas unggul saja, yang dalam satu batang jagung bisa menghasilkan beberapa tongkol produktif ; tetap saja tongkol-tongkol tumbuh secara terpisah. Pada kasus ini, satu tongkol jagung terdapat tongkol-tongkol kecil yang tumbuh di sekeliling tongkol utama. Adakah kemungkinan bibit jagung tersebut dapat dikembangkan, sehingga lahir varietas unggul lain? Mungkin ada pembaca yang tahu/bisa menjelaskan tentang jagung ini.
Sumber : http://pengetahuan-oemum.blogspot.com/2010/12/tongkol-jagung-langka.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar