Apakah tanaman membutuhkan pupuk?
Jawabannya ya!
Namun bila pertanyaannya diubah, apakah kita perlu memberikan atau menambah pupuk pada media tanam tempat tanaman kita tumbuh? Jawabannya adalah tergantung kondisi media dan jenis tanaman. Bila media tempat kita menanam misalnya tanah sudah mengandung cukup nutrisi yang diperlukan oleh suatu tanaman untuk tumbuh dan berkembang, kita tidak harus menambah pupuk. Karena itu pohon mangga atau pohon lain di halaman kita seringkali tidak pernah diberi pupuk seumur hidupnya, namun tetap memberikan buah pada kita pada musimnya, rumput di pinggir jalan selalu terlihat hijau tanpa perlu dipupuk, dan anggrek yang menempel di pohon kita juga dapat berbunga dengan indah meskipun pupuk tidak pernah diberikan.
Jenis tanaman tertentu seperti pohon- pohonan memiliki sistem perakaran yang sangat luas dan dalam, sehingga mampu mengambil makanan dan air dari wilayah yang sangat luas, dan kerja tanaman tersebut juga dibantu oleh berbagai mikroba yang bersimbiosis pada wilayah perakaran tanaman.
Pada media yang tidak memenuhi jumlah hara atau nutrisi yang dibutuhkan tanaman akan menyebabkan beberapa masalah fisiologis pada tanaman tersebut, untuk itu penambahan pupuk mutlak ditambahkan. Secara umum, kekurangan hara akan ditunjukkan dalam wujud:
- Discoloritation/ kehilangan warna daun
- Death tissue/ kematian jaringan
- Stunted growth/ pertumbuhan kerdil (source)
Contoh perubahan warna pada tanaman jagung akibat kekurangan suatu jenis hara/ nutrisi (link)
Contoh kekurangan hara selain memnghambat pertumbuhan juga akan mengurangi kualitas dan kuantitas buah, tampak jagung yang kekeurangan N atau P akan menghasilkan tongkol yang kecil dan tidak sempurna (link)
Contoh kekurangan N (nitrogen), daun menalami klorotis (warna menguning), daun tua/ paling bawah mati (link)
Contoh kekurangan P (fosfat) pada gandum, tanaman sebelah kiri terlihat kerdil dibandingkan pembanding dengan umur sama di kanan (link).
Penambahan pupuk juga sangat diperlukan pada budidaya yang intensif, seperti misalnya penanaman benih unggul seperti benih hibrida. Tanaman- tanaman ini telah didesain sedemikian rupa untuk tumbuh optimal dengan jumlah asupan makanan tertentu, kekurangan hara akan menimbulkan permasalahan yang disebutkan di atas. Misalnya sebagai contoh jagung hibrida yang beredar di Indonesia, rata- rata akan memerlukan N sebanyak sekitar 120 kg selama masa hidupnya yang rata- rata 100 hari.
Oleh produsen biasanya disarankan untuk menggunakan pupuk majemuk NPK 15-15-15 (15% Nitrogen, 15%Phospat, dan 15% Kalium) sebanyak 300 kg, dan pemupukan lanjutan sebanyak dua kali dengan menggunakan urea masing- masing 100 kg, yang sebanding dengan sekitar 40 kg N lebih setiap pemupukan. Bila nutrisi/ hara/ makanan tersebut tidak tersedia pada media kita entah karena kita kurang menambahkannya atau hal yang lain, tanaman jagung hibrida tersebut tidak akan tumbuh dengan baik.
Bila kita ingin menggantikan dosis yang disarankan oleh pabrikan benih, perlu diperhitungkan apakah jumlah hara yang dibutuhkan tersebut dapat dipenuhi oleh alternatif yang kita gunakan. Misalnya kita ingin melakukan pertanian organik, pupuk organik yang kita berikan harus sanggup memenuhi kebutuhan pupuk sebanding dengan yang disarankan. Seandainya kita menggunakan kompos dengan kandungan N sebanyak 3%, untuk memenuhi 120 kg N kita akan membutuhkan 4 ton kompos tersebut, dan tetap perlu diperhatian sumber P dan K juga.
Posted by Adi Widjaja, M.Sc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar