Rabu, 25 Juli 2012

Makan telor : mentah, setengah matang atau rebus

 

BAIK MANA TELUR MENTAH , SETENGAH MATANG ATAU REBUS ?

Telur Ayam

Telur merupakan sumber protein, lemak, mineral, dan vitamin yang baik bagi tubuh. Namun masih anyak yang bertanya-tanya mana yang sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan mentah, setengah matang atau rebus dan bagaimana pengaruh pemasakan terhadap nilai gizinya.

Nilai gizi telur sangat lengkap, telur merupakan sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, sehingga dari tiap butir telur akan diperoleh sekitar 8 gram protein. Kandungan asam amino proteinnya sangat lengkap, sehingga protein telur (campuran putih dan kuning telur) seringkali dijadikan sebagai protein “referensi”.

Bila kita anggap nilai biologis telur sama dengan 100, maka nilai biologis daging (sapi) hanya mnecapai 84. Tetapi telur tidak mengandung karbohidrat sama sekali. Kadar lipidanya terdiri dari trigliserida (lemak) dan fosfolipid (termasuk kolesterol). Kadar airnya menyamai kadar air daging, yaitu sekitar 73%.

Telur kaya fosfor dan besi, tetapi kandungan kalsiumnya rendah. Keadaan sepeerti ini sama seperti yang dijumpai pada daging. Selain itu telur juga mengandung vitamin B kompleks, serta vitamin A dan D (dalam kuning telur). Telur sama sekali tidak mengandung vitaminC. Satu butir telur berukuran sedangakan memberikan energi sekitar 80 kilokalori.
Seringkali orang menganggap bahwa telur yang kuningnya berwarna (kecoklatan) lebih bergizi dibandingkan dengan yang kulinya keputih-putihan. Sesungguhnya hal ini tidak benar sama sekali.

Tidak ada hubungan antara warna kulit telur dengan nilai gizinya, artinya nilai gizi telur yang kulitnya berwarna kecoklatan atau keputih-putihan, sama saja. Demikian pula telur ayam kampung sama nilai gizinya dengan telur ayam ras, meskipun banyak orang yang lebih menyukai telur ayam kampung.

HINDARI PENCUCIAN TELUR

Di dalam putih telur terdapat suatu zat protein yang dapat memberikan pengaruh-pengaruh negatif bagi tubuh, karena kemampuannya untuk mengikat biotin (suatu vitamin). Biotin akan terikat kuat oleh avidin sehingga tidak dapat diserap oleh usus dan akhirnya dikeluarkan bersama feses.

Keracunan oleh avidin memberikan gejala sebagai berikut : dermatitis, kebotakan dan kelainan syaraf. Dosis keracunan selain dipengaruhi oleh aktivitas avidin dalam telur (dipengaruhi oleh proses pengolahan/pemanasan) dan jumlah telur yang dikonsumsi, juga sangat dipengaruhi oleh kadar biotin dari makanan lain yang dikonsumsi, serta status biotin dalam darah. Sehingga tidak setiap orang yang mengkonsumsi telur akan menderita keracunan.

Avidin dapat dihancurkan aktivitasnya dengan cara memanaskan pada suhu 18 o C selama 5 menit (pada suhu yang lebih tinggi diperlukan waktu pemanasan yang lebihn singkat), kecuali untuk telur yang telah mengalami fermentasi (misalnya telur “1000 tahun” dari Cina) yang memerlukan waktu pemanasan 18 kali lebih lama. Karena itu avidin seringkli disebut juga sebagai “ Chinese dried egg white injury factor”.

Ovomukoid juga merupakan protein yang terdapat dalam putih telur (mentah), karena kemampuannya untuk menginaktifkan enzim pencernaan protein (yaitu tripsin). Daya cerna yang rendah menunjukkan makin banyak bagian makanan yang terbuang ke feses.

Tidak seperti halnya dengan avidin, ovomukoid merupakan protein yang relatif lebih stabil terhadap pemanasan. Sekitar 90% aktivitasnyadapat dihancurkan dengan pemanasan pada suhu 80 o C selama 30 menit, dan seluruh aktivitasnya akan hilang dengan pemanasan pada suhu 90 o C selama 15 menit.

Penelitian-penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa enzim tripsin manusia tidak dipengaruhi aktivitasnya oleh ovomukoid.
Salmonella adalah suatu bakteri yang dapat menimbulkan keracunan ( Salmonella Food poisoning ), dengan gejala-gejala seperti mual-mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, kedinginan, demam, dan diare.

Bakteri ini dapat mengkontaminasi telur sewaktu masih dalam indung telur ayam, tetapi yang paling sering terjadia adalah setelah telur dikeluarkan, terutama apabila kebersihan kandang dan lingkungan kurang diperhatikan. Pencucian telur dapat mempertinggi resiko masuknya bakteri ke dalam telur, karena itu sebaiknya dipilih telur yang bersih (tidak terkena kotoran ayam).

Salmonella dapat diinaktifkan dengan pemanasan. Untuk menghindari terjadinya keracunan oleh Salmonella, Departemen Pertanian Amerika serikat (USDA) mengharuskan melakukan pemanasan (pasteurisasi) selama 3,5 menit pada suhu 56,70 o C atau 6,2 menit pada suhu 55,50 o C untuk putih telur, atau 6,2 menit pada suhu 60 o C untuk telur utuh (campuran putih telur dan kuning telur).

MANA YANG BAIK

Meskipun telah dibuktikan bahwa ovomukoid tidak berpengaruh pada tripsin manusia, namun nampaknya proses pencernaan bayi dan anak kecil lebih peka dibandingkan dengan orang dewasa. Jadi sebaiknya telur mentah tidak diberikan pada bayi dan anak-anak, bahkan bagi anak yang berumur kurang dari satu tahun sebaiknya diberikan telur rebus, bukan telur setengah matang.
Untuk menhindari terjadinya keracunan Salmonella, bila telur yang akan dikonsumsi dalam keadaan kotor lebih baik tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah, walaupun telur itu ditujukan untuk orang dewasa.

Tetapi bula Salmonella tidak merupakan masalah (misalnya keadaan telur bersih), maka nilai gizi telur mentah, setengah matang maupun rebus, bagi orang dewasa tidak berbeda.
Masalah lain yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi telur bagi orang dewasa (terutama yang berumur 40 tahun atau lebih, atau yang mempunyai kecenderungan mengidap penyakit jantung koroner)adalah kandungan kolesterol yang terdapat dalam kuning telur.

Kadar kolesterol yang terdapat dalam kuning telur sekitar 250 mg per butir (dalam daging sapi terdapat sekitar 75 mg per 3 ons, dalam hati sekitar 370 mg/3 ons dan dalam otak sekitar 1700 mg/3 ons). Para ahli gizi menganjurkan agar orang dewasa hanya mengkonsumsi telur paling banyak 4 butir per minggu.

Proses penggorengan akan menurunkan nilai gizi protein telur, meskipun relatif tidak banyak. Telur mata sapi nilai gizi proteinnya lebih rendah dari telur rebus, dan telur dadar lebih rendah lagi (apalagi yang berwarna kecoklatan). Dalam hubungan ini kita harus memilih apakah kita mengutamakan faktor rasa (telur yang digoreng kering lebih enak rasanya) atau faktor nilai gizi proteinnya.
Deddy Muchtadi

Sumber : http://yuari.wordpress.com/2011/02/27/baik-mana-telur-mentah-setengah-matang-atau-rebus/

Kedelai 4 meter tahu tempe bisa murah lagi…




Kedelai Raksasa Milik Pak Zum

Oleh: A. Bimo Wijoseno

Untuk menciptakan tanaman produktif para ahli tidak harus melakukan rekayasa genetika langsung pada tanaman itu. Buktinya, dengan pupuk yang diformulasikan secara khusus, tanaman kedelai bisa “dipaksa” menghasilkan kacang kedelai berlipat ganda.
====

Boleh percaya, boleh tidak. Tanaman kedelai yang biasanya memiliki tinggi tak lebih dari 70 cm, dengan jumlah polong antara 40 – 80, ternyata bisa “disulap” menjadi tanaman jangkung setinggi 4,5 m dengan jumlah polong 2.300 – 2.800 polong. Ruarrr biasa!

Namun, jangan membayangkan sosoknya menjadi besar seperti tanaman keras macam pohon nangka atau rambutan. Penampilannya masih tetap seperti dulu. “Hanya saja, batangnya sedikit lebih besar, lebih tinggi, dan berbuah lebih banyak,” ujar Ir. Ali Zum Mashar (32), pemelihara tanaman kedelai jangkung dan produktif ini.

Untuk membuat tanaman kedelai menjadi “raksasa”, Ali melakukan rekayasa pada pupuknya.

Tanamannya tidak diotak-atik sama sekali. Lingkungan penanamannya pun tidak diberi perlakuan khusus, meskipun sebenarnya kedelai merupakan tanaman subtropis. Yang dia sentuh cuma tanah tempat kedelai itu tumbuh dengan memberi pupuk yang diformulasikan secara spesial.

Logikanya, jika tanahnya subur, tentu akan dihasilkan tanaman yang bagus. Hanya saja, Ali tidak lantas latah menggunakan pupuk kimia yang banyak tersedia di pasaran. Ia menggunakan pupuk hayati yang ia rekayasa secara khusus.
Mikroba biangnya

“Secara alami ada ‘pabrik pupuk’ yang membuat subur tanaman dan tanah tempat tanaman bertumbuh. Namanya, mikroba,” ujar Zum. Jasad renik itu banyak jenisnya, di antaranya ada yang menghasilkan unsur natrium, fospat, kalium, dan zat kimia lain yang terdapat dalam pupuk kimia buatan. Mereka memproduksi zat hara dan nutrisi melalui proses bio-perforasi. Selain memberikan zat hara pada tanah, mereka juga bahu-mambahu menciptakan keseimbangan mikro-ekologi ke dalam jaringan secara cepat. Sayangnya, tak semua tanah disusupi mikroba. Di sinilah pupuk hayati bikinan Zum mengambil alih peran mikroba.






Berawal dari pemikiran itu, yakni bahwa tidak setiap tanah mengandung mikroba yang bisa menghasilkan zat hara dan nutrisi, Ali tergerak untuk meneliti dan mengumpulkan bermacam-macam mikroba penyubur tanaman dari ujung daun hingga ke dalam tanah. Selama kurang lebih 10 tahun, alumnus Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto, ini berkutat meneliti mikroba apa saja yang bisa menyuburkan tanaman dan ramah bagi manusia maupun lingkungan.

Dari satu dekade berburu mikroba itu, terkumpullah 18 jenis mikroba, di antaranya cyano-bacter, azospirella, dan pseudonomy bacter. Dengan formula tertentu, para jasad renik itu diadon menjadi pupuk hayati baru yang oleh Ali diberi nama Bio P2000 Z (Bio = bahan hidup, P = perforation technology, 2000 = tahun pembuatan, Z = Zum, nama tengah Ali).



Meski cuma 18 mikroba yang terkumpul, ternyata tidak mudah memadukannya. “Ada yang saling membunuh malahan. Harus by trial and error untuk membuat mereka bisa berpadu,” terang Ali.

“Tidak usah takut dan khawatir. Pupuk ini aman bagi manusia dan lingkungan,” yakin Ali. Secara alami mikroba ini akan berkembang terus, namun secara alami pula ia akan mati dengan sendirinya jika sudah jenuh dan tugas dan kewajibannya selesai.

Diharapkan, pupuk Bio P2000Z ini bisa menjadi alternatif, menyusul dicabutnya subsidi pupuk oleh pemerintah (Kompas, 4-1-2005). Nilai lebih pupuk hayati ini, ia mampu mengembalikan kesuburan tanah yang rusak akibat bertahun-tahun dijejali pupuk kimia buatan pabrik. Endapan pupuk di dalam tanah bisa diurai oleh mikroba dalam pupuk Bio. Petani tak perlu lagi membeli pupuk kimia.

Soal harga pun, bisa diadu. Harga seliter pupuk Bio P2000Z cuma Rp 100.000,-. Padahal, isinya setara dengan 200 kg urea (seharga Rp 200.000,-), 50 kg fosfat (Rp 90.000,-), dan setara 40 kg pupuk KCL (Rp 60.000,-). Jika merasa kemahalan, pupuk ini bisa diencerkan lagi dengan cara fermentasi selama 48 jam (dengan menambah 1 kg gula, 1 kg urea, dan 20 l air). Seliter pupuk bisa diencerkan menjadi 20 l pupuk cair. Jadi, harganya memurah menjadi sekitar Rp 5.000,- seliter.

Zum sendiri telah mengujicobakan pupuknya untuk berbagai tanaman produksi dan lahan pertanian, termasuk lahan gambut. Sebagai contoh bukti hasil pemakaian pupuk Bio P200Z, Zum menyatakan, pupuk itu mampu meningkatkan jumlah panen kedelai, yang semula 1,2 ton per ha menjadi 4,5 ton per ha dalam enam kali pemupukan dengan jeda 1 – 2 minggu.

Untuk mendapatkan kedelai tingkat raksasa seperti di awal tulisan ini, tanaman perlu dipupuk dua kali seminggu. Tiap ada tunas baru, semprotlah daun, batang, dan tanahnya dengan pupuk ini.
Didasari keprihatinan

Pupuk Bio P200Z barangkali tidak akan pernah tercipta bila Ali Zum Mashar tidak didera rasa prihatin melihat kondisi ekonomi petani sejak ia duduk di bangku kuliah. Akibat revolusi hijau, produksi pertanian digenjot menggunakan pupuk kimia. Pada awal panen hasilnya memang memuaskan, tetapi untuk selanjutnya petani malah merugi. Setiap musim tanam, petani harus punya modal untuk membeli bibit, pupuk, dan pestisida.

Ketika panen, belum tentu petani bisa langsung tersenyum bahagia meraup untung dan menutup utang modalnya. Soalnya, harga jual hasil panen masih bisa digoyang untuk menguntungkan pihak tertentu. Petani akan lebih merana lagi jika tanamannya ludes diserang hama. Kalau demikian, dengan apa lagi petani bisa membayar utangnya?

Jika kondisi seperti itu berlangsung terus-menerus, petani bisa makin jatuh melarat, begitulah Zum membatin. Kalau akhirnya petani kemudian menggantung paculnya, “Ini bahaya, negeri kita bisa rawan pangan. Meskipun bisa impor pangan, hal itu tidak bisa dilakukan terus-menerus.”

Menurut Zum, salah satu kunci penyebab kemelaratan petani yaitu karena ketergantungan petani dengan pupuk buatan. Takaran penggunaan pupuk buatan ini untuk satu satuan luas perlu terus meningkat. Dari segi biaya, ini tentu menambah ongkos produksi yang memberatkan petani.
Pemakaian urea yang berlangsung terus-menerus dan bertahun-tahun juga membuat tanah menjadi seperti plastik. Akibatnya, tanah tidak bisa bernapas dan air pun tidak bisa meresap. Ini baru akibat ulah urea. Belum akibat pupuk lain seperti TSP dan fosfat yang membuat tanah menjadi asam.

Kalau sudah begitu, akar tanaman sulit berkembang dan hidup. Padahal, dari yang dipelajari Ali, sesungguhnya tanaman bisa subur secara alami tanpa diberi pupuk kimia buatan. Maka, ia pun berupaya mati-matian untuk menciptakan formula pupuk hayati yang bisa memberi zat hara cukup bagi tanaman, tetapi tidak merusak tanah. Hasilnya, ya pupuk hayati Bio P200 Z itu.
Bravo, Pak Zum!

Sumber : http://wijoseno.wordpress.com/2008/01/22/kedelai-4-meter-tahu-tempe-bisa-murah-lagi/

Sabtu, 07 Juli 2012

Membuat Nanas Berbunga Serentak

Membuat Nanas Berbunga Serentak


Di pertamanan nanas meskipun digunakan bibit yang seragam dan sejenis, kadang-kadang tanaman itu berbunga tidak serentak. Konsentrasi kecil dari bahan kimia diberitakan dapat mempercepat dan meratakan pembungaan pada tanaman nanas, agar kematangan bunga serentak, sehingga pemungutan buah dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan. Hal ini akan sangat bermanfaat jika tanaman nanas akan dijadikan tanaman industri yang menjamin kebutuhan pabrik jelly, selai dan pabrik pengalengan nanas setiap saat.

Pembentukan Bunga pada Tanaman Nanas
Pertumbuhan tanaman nanas (Ananas comosus L. Merr) mulai dengan fase vegetatif, yakni sejak bibit ditanam sampai terjadi diferensiasi pada titik tumbuh, untuk kemudian dilanjutkan ke fase generatif, ialah masa pembungaan sampai buah masak untuk dipetik. Selama fase vegetatif batang tetap menjadi pendek dan pucuk tanaman akan selalu menghasilkan daun.

Masa pembungaan ini adalah transisi dan diferensiasi susunan vegetatif ke pembentukan bakal bunga pada titik tumbuh tanaman. Dalam hal ini, primordia bunga yang terbentuk menggantikan primordia daun-daunan. Pada waktu pembentukan bunga maka pembentukan daun menjadi terhenti dan batang mulai memanjang kemudian disusul dengan munculnya primordia bunga pada titik tumbuh tanaman.

Setelah dibentuk tunas primordia bunga, maka pembentukan daun dilanjutkan lagi. Kumpulan daun yang terakhir ini dikenal dengan nama mahkota dan merupakan puncak dari batang tanaman nanas. Bunga nanas dilindungi oleh kelopak bunga yang merah warnanya bentuknya seperti sisik ikan. Makin tua bunga ini makin hilang warna kelopaknya. Buah nanas yang terlihat sebenarnya merupakan kumpulan dari banyak buah.

Jumlah Daun Harus Diperhatikan
Sekarang tersedia banyak sekali macam zat perangsang bunga sintetis yang digunakan untuk mengatur waktu pembungaan tanaman nanas. Antara lain dapat disebutkan ialah acenopthaline, 0-chlorophenoxy acetic acid, B-naphtoxy aceticacid, indol buteric acid (IAA), indol propionic acid.

Dari sekian zat perangsang bunga yang tersedia naphtaline acetic acid (NAA) yang sangat efektif digunakan di perkebunan yang luas dan yang bersifat komersial. Di Hawai dan Puerto Rico, NAA dan 2.4-D yang paling umum digunakan. Penelitian penggunaan 2.4-D yang dilakukan di India menyatakan bahwa 2.4-D yang dalam bentuk bubuk, jika dimasukkan pada pucuk tanaman nanas akan segera berbunga dalam jangka waktu 40 hari. Dinyatakan lebih lanjut, 65.6 pCt tanaman yang berbunga dengan cara ini, dan jika menggunakan larutan gas acetylene 76.4 pCt. yang berbunga dalam waktu yang sama.

Hubungan antara jumlah helai daun pada setiap tanaman dengan penggunaan 2.4-D juga dinyatakan sebagai berikut: tanaman yang berdaun 9 - 10 helai tidak menunjukkan gejala berbunga, yang berdaun 14 helai 45 pCt. Yang berbunga, sedangkan tanaman yang mempunyai daun 21 - 44 helai 100 pCt. Berbunga dalam jangka waktu 40 hari.

Percobaan di Kebun IPB
Perangsangan bunga bagi tanaman nanas yang diusahakan secara komersial dianggap perlu untuk menjamin adanya buah yang dibutuhkan setiap saat. Penggunaan gas acetylene telah dapat memaksa tanaman nanas dari var.Smooth cayenne berbunga pada umur 9 - 10 bulan. Dengan cara ini waktu pembungaan jadi 6 bulan lebih cepat daripada yang tanpa perlakuan itu.

Jumlah daun tiap tanaman menentukan pula berhasil tidaknya waktu pembungaan. Pada percobaan yang dilakukan di Kebun Percobaan IPB Ciapus Bogor, ditunjukkan bahwa jumlah daun 20 - 30 helai cukup baik untuk dirangsang waktu pembungaannya. Sebagai sumber gas acetylene digunakan karbit yang dipecah-pecahkan sebesar biji jagung kemudian dibubuhkan pada pucuk tanaman yang berair. Jika pucuk tidak berair sebaiknya disiram dengan air terlebih dahulu.

Lebih Besar dan Berat
Penggunaan zat perangsang bunga selain menguntungkan dalam mempercepat dan meratakan waktu pembungaan diberitakan juga dapat menambah berat dan ukuran buah. Berat dan besar buah yang diperoleh berhubungan erat dengan jenis dan jumlah daun yang terdapat pada setiap tanaman.

Lebih jauh dinyatakan oleh para ahli dalam tanaman nanas ialah bahwa penginduksian dengan zat perangsang bunga ini bagi tanaman nanas, meningkatkan juga ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit serta memperbaiki perbandingan kadar gula dan asam bagi varietas-varietas yang biasa dikalengkan.

Jangan Berlebihan
Meskipun pemberian 2.4-D pada pucuk tanaman dikatakan dapat mempercepat dan meratakan waktu pembungaan tanaman nanas, tetapi dapat dikategorikan bahaya, karena 2.4-D adalah bahan herbisida berpengaruh jelek terhadap pertumbuhan daun nanas, NAA jika digunakan pada konsentrasi tertentu akan mempercepat waktu pembungaan namun jika digunakan melebihi konsentrasi yang ditentukan maka akan menghambat terbentuknya bunga.

Dengan melihat hal-hal yang dapat merugikan dari penggunaan bahan kimia sebagai zat perangsang bunga dapat disimpulkan bahwa pemberian zat-zat ini sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dan bahan kimia, waktu pemakaian yang sesuai dengan keadaan tanaman, varietas serta keadaan iklim. Pemberian pada sore hari menunjukkan pengaruh yang lebih nyata daripada pada pagi hari. (Sumber: Martina Sassung, Ir.). 


Sumber : http://catatanaliahkamulloh.blogspot.com/2012/05/membuat-nanas-berbunga-serentak.html#.T_i8j1K2zOw

Kamis, 05 Juli 2012

Khasiat Buah Manggis


 
Khasiat Buah Manggis XAMthone Plus.
 
Manggis adalah satu-satunya buah yang tidak pernah busuk walaupun didiamkan berada diatas tanah selama apapun. Malahan Dia akan mengering dan menjadi kayu. Itu semua dikarenakan Manggis mempunyai antioksidan yang luar biasa. Berikut ini kami sajikan Khasiat dari Buah Manggis ;
 
1. MENYEMBUHKAN DAN MENCEGAH KANKER
Sekarang ini sedang dilakukan penelitian yang tiada henti tentang khasiat buah manggis terhadap penyakit-penyakit kanker. Hasil penelitian sementara, ekstrak yang terdapat pada buah manggis dapat mencegah tumbuhnya sel-sel pada penderita leukimia, menahan laju perkembangan sel pada kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker usus.
 
2. MENCEGAH PENYAKIT YANG MEMATIKAN
Buah ini berkhasiat mengatasi penyakit yang dianggap berbahaya seperti diabetes, kanker, arthritis, Alzheimer, penyakit jantung, dan lainnya. Buah manggis memiliki kandungan zat xanthones yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit yang mematikan seperti di atas.
 
3. MENGURANGI BERAT BADAN
Masalah kegemukan terjadi karena membran sel dalam tubuh kita mudah membesar dan mengeras. Dan ini bisa diatasi oleh zat xanthones yang terdapat dalam buah manggis. Zat tersebut melunakkan kembali sel-sel, dan dengan cepat mengubah zat makanan menjadi energi. Kondisi ini membuat kita menjadi lebih sehat dan pada saat yang bersamaan bisa mengatasi kegemukan.
 
4. MENGHILANGKAN RASA SAKIT
Buah manggis juga berkhasiat mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Seorang dokter di Amerika Serikat mengaku mengganti obat-obatan penghilang rasa sakit yang diderita di lehernya dengan mengkonsumsi buah manggis secara rutin.
 
5. MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG
Penyakit jantung dan arteriosclerosis terjadi karena pembuluh darah di sekitar jantung kehilangan elastisitasnya. Dan buah manggis bisa memulihkan kembali elastisitas pembuluh darah melalui antimikorbial dan antioksidan yang dimiliki buah tersebut. Setelah pembuluh di sekitar jantung sehat dan kuat, maka risiko terhadap serangan penyakit jantung berkurang.
 
6. MELAWAN RADIKAL BEBAS
Buah manggis mengandung catechins yang terbukti lebih efektif dan lebih berdaya guna dibandingkan vitamin C atau vitamin E dalam melawan radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita. Dokter Frederc Templeman yang menulis buku “A Doctor Challenge, A Mangosteen Solution” menyarankan bahwa mengkonsumsi buah manggis setiap hari sebagai makanan suplemen, akan mendapatkan zat antioksidan lebih banyak dibandingkan suplemen manapun yang ditawarkan dalam obat-obatan.
 
7. MENGURANGI TEKANAN DARAH TINGGI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga terjadi karena adanya gangguan pada pembuluh darah, dan ini beresiko terhadap penyakit jantung dan stroke. Buah manggis bisa mengatasi hal tersebut, terutama untuk menormalkan berat badan.
 
8. MEMELIHARA PENCERNAAN
Semakin berumur manusia, maka secara alamiah semakin berkurang zat asam di dalam perut. Kondisi ini meningkatkan bakteri di dalam perut sehingga menimbulkan penyakit diare, kemampuan usus menyerap makanan semakin berkurang, dan kelebihan gas. Gejalan-gejala seperti ini bisa diatasi oleh zat xanthones yang terdapat pada buah manggis. Xanthones berkhasiat mengatasi kelebihan bakteri, dan menyeimbangkan kembali kerja perut.
 
9. MENJAGA SALURAN KENCING
Secara alamiah sesuai dengan bertambahnya usia, kemampuan otot-otot pinggul pada wanita akan menurun. Dan kondisi ini berpengaruh pada saluran kencing. Demikian juga dengan pria yang akan mengalami pembesaran prostat sesuai dengan bertambahanya usia. Hal ini sering menimbulkan infeksi karena bakteri-bakteri yang tidak berguna tidak bisa dikeluarkan secara menyeluruh melalui saluran kencing. Zat xanthones yang ada pada buah manggis termasuk zat yang mengaktifkan antibakteri.
 
10. MENGATASI GANGGUAN PERNAPASAN
Salah satu keajaiban zat pembunuh bakteri xanthones yang terdapat pada buah manggis adalah mengatasi gangguan pernapasan.
 
11. MENYEMBUHKAN ASMA
Asama tergolong penyakit mematikan akibat kerusakan sistem pernapasan. Buah manggis menjadi obat alternatif yang ideal untuk menyembuhkannya karena memiliki kemampuan melawan infeksi dan mengandung zat-zat yang mengurangi alergis.
 
12. MENGOBATI DAN MENCEGAH DIABETES
Salah satu penyakit kronis yang banyak diderita manusia adalah diabetes. Dan untuk membantu proses penyembuhan disarankan mengkonsumsi buah manggis yang mengandung zat-zat yang menormalkan tekanan darah, memulihkan energi, dan zat yang mengurangi kelebihan gula dalam darah.
 
13. MEMELIHARA KEMAMPUAN MENTAL
Gangguan atau kerusakan otak yang sekarang banyak dialami manusia adalah demensia, Alzherimer, Parkinson, stroke dan lain-lain yang merusak sistem syaraf pusat. Untuk mencegah hal ini, disarankan mengkonsumsi buah manggis yang banyak mengandung zat antioksidan. Zat ini juga mencegah mental degeneration (penurunan kemampuan mental).
 
14. MENINGKATKAN ENERGI
Buah manggis berkhasiat memulihkan stamina. Beberapa orang yang memakan buah manggis secara teratur mengaku mendapatkan energi tambahan saat melakukan kerja keras.
 
15. MENURUNKAN KOLESTEROL
Kolesterol “jahat” atau LDL (low density lippoprotein) yang berlebihan akan menempel di dinding dan menyempitkan pembuluh darah. Dan kondisi ini bisa dikurangi dengan zat xanthones yang terdapat pada buah manggis.
 
16. MENGATASI BATU GINJAL
Penyakit batu ginjal biasanya dialami oleh lelaki. Untuk mencegah penyakit batu ginjal disarankan mengkonsumsi 3 ons atau lebih buah manggis setaip hari. Mengkonsumsi manggis akan membuat kita lebih sering kencing sehingga dapat mencegah munculnya batu ginjal.

17. MENCEGAH GANGGUAN PENGLIHATAN
Katarak dan glukoma adalah gangguan penglihatan akibat radiasi yang menghilangkan protein pada lensa mata. Gangguan ini bisa diatasi dengan menghindari sinar matahari langsung (menggunakan kaca mata) dan mengkonsumsi manggis yang mengandung antioksidan.
 
 

Selasa, 03 Juli 2012

Alat Pendeteksi Penggunaan Pupuk Buatan Muhammad Luthfi Nurfakhri

M Luthfi Nurfakhri di indonesiaproud wordpress com

 

Muhammad Luthfi Nurfakhri: 

Alat Pendeteksi Penggunaan Pupuk Buatannya Lebih Baik & Lebih Murah dari Produk Amerika Serikat




Muhammad Luthfi Nurfakhri, siswa kelas XI jurusan IPA, SMAN 1 Bogor, Jawa Barat, yang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional dengan menyabet peringkat III pada Intel International Science & Engineering Fair 2012, yang digelar pada pertengahan Mei lalu, di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Luthfi berhasil menemukan “Digital Leaf Color Chart”. Sebuah alat bersensor ganda yang digadang-gadang memiliki objektivitas tinggi antara penggunaan pupuk dengan hasil tanaman padi.
Tidak tanggung-tanggung, alat yang ia temukan mampu mengalahkan harga alat sejenis di pasaran. Dengan harga jual Rp 950.000, “Digital Leaf Color Chart” jauh lebih murah dari alat sejenis yang diproduksi oleh Amerika Serikat yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 14 juta.

 
“Hipotesa saya membuat suatu alat dengan obyektivitas tinggi dengan harga yang lebih murah,” kata Luthfi usai menerima beasiswa unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 27 Juni 2012  di Gedung Kemdikbud, Jakarta.

Ia beranggapan bahwa proses pertumbuhan tanaman padi harus diperhatikan secara baik, salah satunya pada proses pemupukan. Penelitiannya diilhami oleh petani padi di sekitar tempat tinggalnya. Selama ini, para petani menggunakan metode Bagan Warna Daun (BWD) dalam memberikan pupuk pada tanaman padinya.

Baginya, BWD memiliki kelemahan jika warna padi tidak sesuai maka akan dihitung dengan rata-rata sehingga pemupukan dapat melebihi atau kekurangan nitrogen.
Melalui alat ciptaan Luthfi yang juga dilengkapi dengan Fototransistir sebagai pendeteksi warna daun padi, maka perhitungan pemberian nitrogen pada padi dapat lebih optimal dan ditunjukkan secara digital melalui LCD.

“Singkatnya, alat saya ini berguna untuk mendeteksi kebutuhan pupuk pada tanaman padi. Lalu bisa menentukan dosis yang paling optimal sehingga produksi padi bisa efektif,” ujarnya.

Layaknya sebuah temuan, pasti akan melalui proses penelitian, uji coba, dan gagal, sebelum akhirnya berhasil menjadi temuan yang dapat digunakan serta memberikan manfaat. Untuk menciptakan alat ini, Luthfi memerlukan waktu sekitar satu tahun dengan uji coba dan kegagalan sebanyak 135 kali.

Tak hanya itu, ia pun rela merogoh kocek sampai Rp 12 juta yang berasal dari kantong pribadi dan dukungan sekolahnya. Saat penggarapan, ia juga banyak berdiskusi dengan peneliti-peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kebetulan lokasinya tak begitu jauh dari tempat tinggal dan sekolahnya.

“Secara kualitas alat saya siap diadu dengan alat sejenis. Karena milik Amerika hanya menggunakan satu sensor dan dijual dengan harga jauh lebih mahal,” tuturnya.

Putra seorang dosen Kewirausahaan di Institut Teknologi Indonesia (ITI) ini memang hobi melakukan penelitian sejak dirinya masih duduk di bangku SMP. Hingga saat ini ia berhasil membuat 11 alat dari hasil penelitiannya. Ia berharap penemuan-penemuannya, khususnya “Digital Leaf Color Chat”, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan petani di seluruh dunia.

“Saya uji coba ke petani di sekitar tempat saya tinggal. Awalnya enggak mau, tapi setelah tahu hasilnya, mereka mau,” pungkasnya.

Atas prestasinya, ia berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar 1.000 dollar AS dan piagam penghargaan dari militer Amerika Serikat. Selain itu, Pemerintah Indonesia juga memberikan beasiswa unggulan untuk melanjutkan studi di jenjang pendidikan tinggi. Ia berharap dapat mengecap bangku perkuliahan di luar negeri dan kembali mengharumkan nama bangsa serta membawa manfaat untuk Indonesia.
Sumber: kompas.com

Sumber : http://indonesiaproud.wordpress.com/2012/06/29/muhammad-luthfi-nurfakhri-alat-pendeteksi-penggunaan-pupuk-buatannya-lebih-baik-lebih-murah-dari-produk-amerika-serikat/
 

Ali Zum Mashar: Penemu Pupuk Organik Mikroba Google yang Menghijaukan Tanah Arab Saudi

Ali Zum Mashar: Penemu Pupuk Organik Mikroba Google yang Menghijaukan Tanah Arab Saudi




Kelangkaan pupuk di Indonesia dan harganya yang tinggi menimbulkan masalah bagi petani kita. Padahal, dengan kemajuan teknologi, akan banyak penemuan baru yang nantinya membuat hidup manusia dan semua mahluk hidup di bumi ini menjadi lebih baik dan lebih mudah. Salah satunya adalah penemuan dari Ir. Ali Zum Mashar, MA.M.Si.,   peneliti di Depnakertrans, yaitu Pupuk Organik Unggul Mikroba Google dengan teknologi Bioperforasi (yang diberi nama Bio P 2000 Z), dengan harga yang relatif murah. Untuk temuan ini, Ali menjadi salah satu pemenang Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 di bidang pangan.

Menurut Ali, mahasiswa S3 program studi Ekonomi Sumber Daya Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, Teknologi Bioperforasi (menyuntikkan mikroba ke dalam tanah) berfungsi untuk menyuburkan tanah dengan memanfaatkan mikroba yang ditambah energi matahari dan air. Fungsi lainnya juga menyuburkan kembali tanah yang tidak subur/lahan kritis, seperti tanah bekas tambang, tanah berpasir, lahan gambut, atau tanah yang sudah rusak/terjadi kekentalan tanah karena penggunaan pupuk kimia yang sudah terlalu lama.

Ali mengatakan, pupuk mikroba google sudah pernah diujicobakan pada bekas tambang emas di Kerengpangi, Kalimantan Tengah. Dengan menggunakan 3 liter pupuk mikroba google untuk tiap hektarnya, lahan penambangan emas dapat subur kembali. Sedangkan untuk tanah berpasir, membutuhkan waktu yang lebih singkat. Untuk menyuburkan tanah bekas tambang, ungkap Ali cukup menggunakan pupuk organik ini sebanyak 8 liter per hektar selama 3 tahun, dijamin kondisi tanah menjadi subur kembali. Mikroba google juga dapat mereklamasi lahan kritis akibat tumpukan lumpur Lapindo Porong, Sidoarjo Jawa Timur. “Dengan menggunakan mikroba google, saya jamin dalam tempo satu tahun, lumpur Lapindo bisa ditanami kembali” tegas Ali.

Ali menerangkan disebut mikroba ‘google’ karena mikroba tersebut bekerja seperti google, mencari secara otomatis apa yang perlu untuk menyusun bahan organik yang dibutuhkan di dalam tanah.

Mikroba google adalah mikroba yang mencari/melacak zat potensial dari kandungan mineral tanah yang tersembunyi sebagai pemacu pembangun biosintesis mikroorganik dan bioaktivator tanah, sehingga mampu mengkondisikan kesuburan tanah secara alami. Kemampuan lainnya adalah menetralisir racun dalam tanaman serta membangkitkan gen yang tertidur dalam tanaman, sehingga memacu pertumbuhan dan produksinya.

 

Ali menegaskan bahan pupuk mikroba google ini bahan hayati baik flora maupun fauna yang digunakan sebagai bahan yang membantu menyuburkan tanah yang gersang atau sebagai nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Penggunaan pupuk cair mikroba google Bio P 2000 Z ini mampu meningkatkan hasil pertanian dua sampai tiga kali lipat. Produksi kedelai meningkat tiga sampai empat kali lipat dari sebelumnya. Begitu juga dengan hasil pertanian lainnya, seperti jagung, padi, durian, mangga, rambutan, kelapa sawit, karet, dan kakao.

Pupuk organik ini, kata Ali, tidak mempunyai efek samping dan ramah lingkungan dan hemat. Selain dapat digunakan oleh petani tradisional, pupuk ini juga dapat digunakan untuk tanaman hidroponik.

Untuk aplikasinya, Ali mengatakan telah kerja sama dengan kelompok tani di 30 Kabupaten di Indonesia (antara lain Jawa, Sumatera, dan Kalimantan). Saat ini, telah dibangun Pusat Pelatihan dan Penerapan Bioteknologi di Cianjur, sebagai ajang para petani untuk bertukar pikiran dan juga untuk yang memerlukan pelatihan bertani.

Produk jadi pupuk ini berbentuk cair. Petani atau user tinggal menambahkan air sebanyak 300 kalinya dan zat aktifnya sudah bisa dipakai. Kalau biasanya petani menggunakan kompos 1 hektar sebanyak 4-6 ton, dengan pupuk ini cukup menggunakan 500 kg.

Bagi masyarakat yang ingin membeli pupuk organik mikroba google ini bisa langsung menghubungi Bapak Ali. “Dijamin harganya sangat kompetitif dengan yang sudah ada di pasaran, yaitu Rp 12.000,- per liter, setara dengan pupuk urea. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, silakan ikuti petunjuk dan bekerjalah dengan disiplin”, imbau Ali.

Saat ini, ungkap Ali, mikroba ini telah berhasil merambah pasaran dalam negeri dan luar negeri. “Petani di Jawa Timur dan Jawa Tengah telah banyak yang menggunakan mikroba ini,” katanya. Pupuknya telah menghijaukan tanah Arab Saudi yang tandus dan juga menghasilkan panen berlipat di ChengDu, China. Tak hanya itu, Malaysia dan Australia turut mengimpor mikroba Google. Saat ini, mikroba Google ini dipasarkan oleh PT Alam Lestari sebagai fabrikator induk.

Ali mengharapkan dia bisa membantu petani yang kurang informasi dan teknologi agar lahan sebagai aset dapat mempunyai hasil yang lebih tinggi, yang akhirnya dapat mensejahterakan petani Indonesia. Ali juga menghimbau petani kita bisa percaya diri untuk memberdayakan teknologi ini, kemudian negara kita akan mencapai swasembada pangan.

Tak membutuhkan lama bagi Ali untuk mematenkan mikroba Google miliknya. Saat ini, mikroba Google telah mendapatkan empat lisensi paten dari WIPO, sebuah lembaga paten yang berdomisili di Swedia. “Teknologi turunan dari mikroba ini juga akan kami patenkan,” tegasnya.
Sumber: Ristek

Sumber : http://indonesiaproud.wordpress.com/2010/02/10/ali-zum-mashar-penemu-pupuk-organik-mikroba-google/
 

Minggu, 01 Juli 2012

MEMBANGUN PERTANIAN SECARA LEBIH CEPAT DAN TEPAT




















RANCANGAN SISTEM PEMBANGUNAN PERTANIAN SECARA TERPADU DI KRAYAN

Oleh : Dian Kusumanto
(Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Nunukan)



Latar Belakang
-     Ciri khas pertanian organic untuk wilayah Krayan dan sekitarnya di dataran tinggi Borneo sudah ditetapkan dalam konvensi Hearth of Borneo
-     Ada kombinasi yang cukup harmonis antara persawahan dan ternak kerbau dalam system budidaya padi sawah ekositem basah di Krayan
-     Pola keterpaduan antara ternak kerbau dan budidaya Padi sawah sudah menjadi warisan leluhur yang terus dipertahankan

Permasalahan
-     Tuntutan perubahan terus terjadi akibat terbukanya akses baik keluar dan masuk ke Krayan
-     Pola kehidupan modern dan tuntutan pola kehidupan masyarakat mulai berubah dan semakin beragam, yang menyebabkan kebutuhan hidup meningkat sementara system dan pola usaha tani yang menjadi andalan masyarakat cenderung tetap atau bahkan semakin menurun.
-     Lapangan usaha pertanian cenderung mulai ditinggalkan atau kurang menarik bagi generasi muda, menyebabkan regenerasi pekerja usaha tani dalam masa yang akan datang menjadi terancam kelangsungannya.
-     Luas Areal Tanam Padi ada kecenderungan menurun karena beberapa sebab, antara lain pertama karena menurunnya luas tanam, meningkatnya lahan yang tidak produktif atau ditinggalkan karena regenerasi pekerjaan usaha tani kurang diminati para pemuda. 
-     Dalam system usaha tani di Krayan ternak Kerbau di samping turut menjaga keseimbangan system budidaya Padi sawah, di sisi lain ternyata menjadi factor penghambat dalam system usaha lahan kering masyarakat.  Kerbau malah cenderung menjadi ‘hama besar’ yang menyebabkan komoditas lainnya tidak berkembang optimal, sehingga praktis masyarakat petani ‘hanya’ mengandalkan pada usaha tani Padi sawah dan ternak Kerbau sebagai sumber pendapatan tani mereka.
-     Jumlah populasi Kerbau semakin menurun dari tahun ke tahun yang disebabkan karena penjualan Kerbau ke Luar Negeri, penyembelihan untuk berbagai kepentingan konsumsi, yang tidak dimbangi dengan produktifitas. Pada 1999 populasi kerbau masih sekitar 9.000 ekor dan berdasarkan hasil pendataan ternak 2011 yang dilaksanakan BPS, populasi ternak kerbau di Kecamatan Krayan sekitar 2.987 ekor.
-     Menurunnya populasi Kerbau tentu akan mengganggu kelangsungan sistem pertanian Padi Sawah dan  dikhawatirkan produksi Padi sawah akan semakin menurun  pada masa yang akan  datang.

Langkah yang perlu dilakukan
-     Perlu dilakukan upaya-upaya untuk tetap mempertahankan sumber pendapatan masyarakat dari usaha budidaya Padi sawah dan ternak Kerbau di Krayan.
-     Perlu pengembangan system yang lebih produktif sehingga akan meningkatkan produktifitas Padi sawah dan ternak Kerbau serta berkembangnya system usaha tani lahan kering di Krayan sebagai upaya penganeka ragaman sumber dan peningkatan pendapatan usaha tani dengan ekosistem yang tetap terjaga kelangsungannya.
-     Perlu dicarikan pola usaha tani yang beragam dan menarik bagi generasi muda sehingga bisa menjadi andalan sumber penghasilan yang tidak kalah dengan bidang usaha di luar usaha tani yang selama ini menjadi daya tarik mereka.  Usaha tani yang akan dikembangkan adalah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga masih bisa toleran dengan biaya transportasi hasil produksi maupun biaya pemasaran produk.
-     Perlu mengadopsi perkembangan teknologi yang terbaru namun tetap dalam prinsip-prinsip pertanian organic sesuai semangat konvensi ‘hearth of Borneo’.
-     Perlu meningkatkan mutu, nilai, ‘branding’ produk-produk pertanian sehingga mendongkrak nilai tambah dan nilai tukar petani serta hasil usaha taninya.

Beberapa alternative upaya praktis pembangunan pertanian secara terpadu :
1.    Mencegah berkurangnya populasi Kerbau sekaligus meningkatkan produktifitas Kerbau dengan beberapa cara sebagai berikut :
a.    Penyediaan dana untuk pembelian Kerbau yang akan dijual ke luar negeri
b.    Mencegah pembenyembelihan Kerbau produktif untuk kepentingan konsumsi masyarakat dan menggantinya dengan jenis ternak yang lainnya seperti Sapi, Payau, Babi, Ayam, Itik, dll.
c.    Menyediakan dana kredit untuk pembelian Kerbau dari Luar negeri.
d.    Ada insentive bagi peternak Kerbau agar masyarakat termotivasi untuk turut mengembangkan populasi Kerbau di Krayan.

2.    Mencegah potensi Kerbau sebagai ‘hama besar’ dan sekaligus meningkatkan daya dukung Kerbau dalam usaha tani Padi sawah dan usaha tani lahan kering dengan beberapa cara sebagai berikut :
a.    Melakukan pola ‘kandangisasi’ Kerbau di dekat areal persawahan petani.  Kandangisasi memang belum lazim pada system budaya dan budidaya masyarakat di Krayan, oleh karena itu perlu dibangun model-model tepat guna, tepat cara, tepat skala, tepat pola, tepat metode kandangisasi serta sumber pakan pendukung, kesesuaian dan kemudahan dalam aplikasinya bagi petani.
b.    Mengelola limbah ternak Kerbau untuk sumber pupuk organic dengan teknoogi yang murah dan tepat guna bagi lahan sawah dan lahan kering di Krayan
c.    Membuat konvensi dalam pengelolaan budidaya Kerbau yang lebih produktif dan lebih optimal dalam system usaha pertanian di Krayan dengan ‘Branding’ yang ‘acceptable’, ‘proudly’ dan ‘marketable’.

3.    Mencegah penurunan genetic sekaligus meningkatkan produktifitas Kerbau Krayan dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
a.    Pengembangan program kandangisasi
b.    Pengembangan kegiatan Inseminasi Buatan (IB)
c.    Melakukan pendidikan dan pelatihan teknis IB dan teknis peternakan lainnya terhadap calon tenaga IB maupun tenaga teknis peternakan yang ada di Krayan

4.    Mengembangkan Kandangisasi Kerbau dan penyediaan pakan ternak Kerbau di Krayan :
a.    Memanfatkan dan mengelola jerami sebagai sumber pakan Kerbau dengan system kandang
b.    Mengembangkan budidaya Azolla sebagai sumber bahan pakan alternative bagi ternak Kerbau di areal persawahan Padi sawah Krayan
c.    Mengembangkan ‘Kandang Ngebrok’ untuk ternak Kerbau Krayan.
d.    Membuat suatu model kandangisasi yang terintegrasi dengan system persawahan, system pengolahan pupuk organic baik padat maupun pupuk cair, pestisida nabati dari Urine Kerbau dan lain-lain.

5.    Mencegah penurunan produktifitas Padi sawah sekaligus meningkatkan produktifitas lahan Padi sawah dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
a.    Pengembangan penangkaran Padi sawah mandiri pada tingkat kelompok tani
b.    Pengembangan pola pertanian organic pada Padi sawah dengan teknologi tepat guna bagi masyarakat petani di Krayan
c.    Penggunaan pupuk organic hasil dari pengelolaan limbah ternak untuk budidaya Padi sawah maupun usaha tani lahan kering.
d.    Memperbaiki tata pengairan sawah dan pola budidaya Padi SRI Organik.

6.    Meningkatkan nilai tambah dan nilai tukar hasil produksi petani
a.    Meningkatkan upaya pengolahan paska panen padi yang lebih bermutu
b.    Melakukan ‘branding’ untuk meningkatkan nilai jual, hal ini karena Beras Adan Krayan memang sudah dikenal melebih Beras Anti Diabetes bermerk Taj Mahal dari India, dan lain-lain.
c.    Perbaikan system pengemasan beras yang menarik dan berkelas dengan perlindungan merek dan paten atas produk dari Beras Adan ini.
d.    Melakukan manajemen tata niaga beras Krayan yang lebih berdaya saing dan daya jual yang kuat baik untuk pasar di luar negeri (Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam dan lain-lain) maupun untuk pasar dalam negeri Indonesia.
e.    Menumbuhkan kelembagaan pemasaran beras Krayan yang bisa mempersatukan pola pemasaran beras yang sendiri-sendiri, tidak tertata, lemah dalam bargaining harga dengan pihak pembeli di luar negeri (Ba’kalalan).  Bentuk yang sudah dicoba adalah melalui Gapoktan-gapoktan dengan beberapa program yang diarahkan, seperti LDPM dari Badan Ketahanan Pangan dan PUAP dari Badan Pengembangan SDM Kementrian Pertanian.  Untuk selanjutnya Koperasi Beras Krayan bisa dikembangkan untuk mengawal sehinga nilai harga beras Krayan di luar negeri menjadi lebih pantas (tinggi) dan memiliki branding yang kuat sehingga daya saingnya dengan produk sejenis juga semakin kuat.

7.    Diversifikasi usaha pertanian di Krayan
a.    Pengembangan komoditi usaha pertanian lahan kering yang cocok dengan kondisi social, ekonomi, geografis dan budaya di Krayan
b.    Mengembangan komoditi yang bernilai tinggi sehingga bisa mereduksi beban biaya angkutan dan pemasaran yang relative sangat mahal.  Komoditi yang disarankan seperti Vanili, Nilam, Cengkeh,
c.    Perlu dikembangkan komoditi yang bisa mensubstitusi pangan masyarakat maupun pakan bagi ternak masyarakat (yang selama ini menjadi beban padi atau beras).   Sumber-sumber bahan pangan yang sekaligus bisa menjadi sumber pakan bagi sebagian besar ternak adalah Singkong, Tebu, Ubi-ubian lainnya, maupun sumber-sumber bahan gula lainnya.
d.    Perlu mengurangi ketergantungan dari pasokan dari luar negeri atau dari luar Krayan terhadap komoditi-komoditi yang sebenarnya bisa dihasilkan di Krayan sendiri.

(Ditulis untuk bahan pemikiran tambahan pada Workshop Forum Profesor Riset di Kabupaten Nunukan)