..Ibadah qurban itu berarti perlu disiapkan dengan beternak yg baik !

Sabtu, 28 September 2013

Kedelai Raksasa dengan Bio P200Z

Mikroba Bio P2000Z dan Kedelai Raksasa
 
16 Tahun lalu petani kedelai kita makmur. Waktu itu produksi kedelai surplus hingga 1,8 juta ton. Namun kejayaan itu tak lama, maklum kran impor dibuka tahun 1998. Gelontoran kedelai dari luar negeri pun terus mengucur, akibatnya petani enggan menanam kedelai. Lahan kedelai terus menyempit. Tiba-tiba kedelai hilang dan harganya melambung, Indonesia pun kelimpungan. Negeri ini sudah sangat bergantung pada kedelai Amerika. Kelangkaan kedelai, seharusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah tak mengacuhkan temuan-temuan kedelai plus para peneliti. Pupuk temuan mikroba Bio P2000Z bisa membuat kedelai biasa tumbuh menjadi kedelai raksasa setinggi empat meter.

Menyuburkan
Pabrik pupuk organik Bio P2000Z berada di Cileungsi, Jawa Barat. Pupuk ini mampu menyuburkan kedelai hingga berukuran raksasa, dengan tinggi hampir empat meter. Jumlah polongnya pun mencapai sekitar 3000 buah. Biasanya, tanaman kedelai paling-paling hanya setinggi 70 cm, dengan jumlah polong rata-rata 50 buah.
Penemu pupuk ini adalah Ali Zum Mashar. Belakangan dia begitu sibuk diundang ke berbagai tempat gara-gara kisruh kedelai. Ia diminta memaparkan temuan kedelai supernya. Memang berkat pupuk ciptaannya, kedelai mampu menghasilkan kacang berlipat ganda.
Ali Zum Mashar: “Benih ini setaraf dengan lima kedelai lokal yang dulu. Kalau mau kedelai-kedelai yang bagus, kita sumber benihnya ada semua”

Mahluk super mini jenis mikroba, itulah yang berperan penting menghasilkan kedelai produktif ini. Keistimewaan mikroba, menurut Ali, mampu menghasilkan zat hara dan nutrisi penyubur tanah. Alumnus Universitas Jenderal Sudirman, Purwokerto itu selama sekitar 10 tahun berkutat meneliti mikroba apa saja yang bisa menyuburkan tanaman, sekaligus ramah bagi manusia mau pun lingkungan.
Ali Zum Mashar: “Saya mencari dan memburu mikroba-mikroba yang bagus di daerah gambut yang sangat masam. Itu ada semacam danau yang air gambutnya hitam sekali yang di situ sangat masam dan kehidupan di situ relatif kecil. Tetapi ternyata di situ ada mikroba-mikroba spesial yang hidup dengan baik. Setelah kita ambil, kita kultur itu adalah mikroba-mikroba bermanfaat dan bukan patogen”
Dari hasil perburuan itu, terkumpul 18 jenis mikroba. Dengan formula tertentu, jazad renik itu diadon menjadi pupuk hayati baru, yang oleh Ali diberi nama Bio P2000Z. Bio artinya bahan hidup, P untuk perforation technology, 2000 sebagai tahun pembuatan. Tak lupa ia mengabadikan inisial namanya Z.


Memanfaatkan mikroba
Lalu bagaimana pupuk ini menyuburkan tanah?
Ali Zum Mashar: “Di alam ini kan banyak sekali mikroba ya, ada wah, ratusan juta jenis mikroba. Manakala dia sudah kita rubah, dimutankan sesuai kebutuhan kita, maka dia kita taburkan di tanah-tanah yang gersang itu, maka dengan sendirinya dia akan hidup di tanah itu, menggunakan bahan-bahan racunnya tanah itu menjadi berguna, menjadi organik. Nah bahan-bahan organik yang diciptakan oleh mikroba itu sebetulnya adalah pupuk organik. Kemudian enzym, hormon, kemudian unsur makro dan mikro yang tercipta dari aktivitas mikroba itu sendiri. Jadi kenapa kita pusing dengan kelangkaan pupuk atau tidak ada pabrik pupuk, kalau memang alam ini juga kita buat menjadi bio reaktor pabrik pupuk?”
Pupuk ini juga ramah lingkungan, itulah kelebihan lainnya. Para petani tak perlu lagi menggunakan macam-macam pupuk kimia yang mengancam kelangsungan tanah. Bahkan tanah yang tak lagi subur akibat terus-terusan ditabur pupuk kimia buatan pabrik, dapat subur kembali.
Ali Zum Mashar: “Sering kita jumpai tanah itu disebut tanah yang sakit, tanah yang kurus, tanah yang padat, tanah yang terlapisi plastik karena dampak urea. Nah, kalau mikroba-mikroba itu cukup dan jumlahnya banyak, maka racun seberapa pun bisa diserap. Asal gak melebihi daya dukung lingkungan, daya dukung kemampuan mikroba mendegradasi. Kuncinya kan sederhana, bertani secara organik, kan? Atau secara ramah lingkungan kan?”

Akrab lingkungan
Tak hanya itu, di lahan gambut yang merupakan proyek gagal era Soeharto, kedelai mampu berbuah banyak.
Ali Zum Mashar: “Teknologi untuk menyuburkan lahan ada. Kita sudah banyak bukti. Contohnya kedelai di lahan gambut itu bisa punya potensi 4,5 ton per hektar, di lahan gambut Kalimantan tengah. Itu kita sudah pernah coba. Rata-rata kalau hanya mencari 2,5 ton itu gampang di sana”
Pupuk itu kini telah dipatenkan secara internasional. Pabrik Ali yang seluas lapangan sepakbola mempekerjakan enam orang, dengan kapasitas produksi hingga dua juta liter sel mikroba. Hasilnya dipasarkan dengan harga per liter maksimal Rp. 100 ribu.
Ali Zum Mashar: “Ada 60 unit bioreactor. 40 yang besar, berkapasitas sekitar 4000 liter, per bio reaktor dan ini setiap hari keluar barang, berproduksi. Memang ini kita disain satu harinya itu dihasilkan 11 ribu liter konsentrat mikroba. Nah kalau kita kembangkan, berarti sekitar dua juta liter sel mikroba yang bisa langsung ditebar”

Tak butuh lahan besar
Bekerja di laboratorium tidak butuh peralatan canggih. Cukup di atas satu petak pekarangan, Ali Zum mengembangkan tanaman kedelai hasil rekayasa.
Ali Zum Mashar: “Di sini saya taman sekitar 20 jenis kedelai hasil persilangan-persilangan. Jadi di tempat yang sempit ini mungkin sekitar dari lahan 1500 saya tanam kedelai kita paling sekitar 2500 meterlah untuk penyelamatan temuan, atau pembuatan bibit-bibit jalur kedelai baru. Ya di lahan pekarangan ini. Jadi kalau kita berniat meneliti atau mengawinkan kedelai, kenapa harus kita pakai laboratorium yang canggih? Di lahan-lahan yang kosong bisa, ini buktinya”
Sudah tujuh tahun pupuk buatan Ali dimanfaatkan sejumlah petani. Namun pemerintah hingga kini belum melirik, padahal kehebatan pupuk ini telah teruji.
Tak butuh waktu lama untuk melihat hasil panen kedelai melimpah, ketika Wardi beralih menggunakan pupuk bio P2000Z. Ia telah panen tiga kali dengan hasil memuaskan. Untuk lahan seluas satu hektar, Ketua Kelompok Tani Sadatani, di Serang Banten itu mampu menuai kedelai minimal tiga ton.

Hasilnya dua kali lipat
Wardi: “Sebelum ada pupuk bio P, kedelai kurang dari satu ton per hektar. Tapi setelah menggunakan pupuk-pupuk bio P, di sini bisa mencapai tiga sampai tiga setengah ton. Jadi peningkatannya ya dua kali lipatlah, dua kali lipat lebih”
Padahal, menurut Wardi, lahan di Serang sebenarnya tak cocok ditanami kedelai karena tanah tandus bercampur pasir.
Wardi : “Di sini pegunungan, sehingga jenis tanah berbatu dan bercampur pasirlah. Di sisi lain itu seperti merah-merah tanahnya, sehingga kalau ditanami kedelai kurang bagus. Tapi alhamdullilah sejak ada bio P tanah berubah menjadi bagus. Jadi ditanami nanti untuk kelanjutannya bisa lebih baik”

Keberhasilan di Toba
Tanah di dataran tinggi gunung Toba Samosir, Sumatera Utara juga tak kalah gersang dan keringnya. Para petani, menurut Dian Ketua kelompok Tani Toba Samosir, sampai putus asa, ketika mencoba bercocok taman. Apalagi untuk kedelai, pada lahan tak berhumus itu mustahil kedelai bisa tumbuh.
Dian: “Susah payah sekali kalau untuk kedelai, karena dataran tinggi Toba tanahnya sangat asam dan gersang. Jadi memang untuk tanaman itu tidak bisa bertahan kalau tanpa bantuan teknologi yang benar. Sehingga kalau ditanami akan kerdil dan tidak tumbuh dan tidak ada humusnya sama sekali”
Dengan teknologi pupuk Bio P, lahan yang tadinya mustahil ditanami, bisa menghasikan berton-ton kedelai, berkualitas tinggi lagi!
Dian: “Jagung saja paling tinggi empat ton per hektar. Nah, kemudian dikenalkan bio P, sehingga untuk pembukaan lahan baru saja, yang tanahnya sangat merah itu, langsung hasilnya berlipat, bisa sembilan ton per hektar untuk jagung. Nah untuk kedelai juga meningkat. Jadi, biasanya misalnya satu ton itu sudah berusaha sekali, sekarang bisa meningkat dua setengah sampai tiga ton per hektar.
Ketika harga kedelai meroket, Imron mengantongi keuntungan berlimpah. Di lahan satu hektar ia mampu membawa pulang keuntungan bersih sekitar Rp. 11 juta. Padahal dulu, ketika masih menggunakan pupuk kimia, Imron kadang tekor alias rugi.
Imron: “Hasilnya sangat memuaskan. Dari satu setengah ton, meningkat menjadi minimal dua setengah ton, sampai tiga ton. Itu kalau satu setengah ton hasilnya, sebelum menggunakan Bio P, petani mengalami kerugian, karena hasilnya paling banter hanya Rp. 4 juta, tapi ongkos produksinya mencapai dua juta. Setelah kami menggunakan Bio P, apalagi diangkat dengan harga kedelai saat ini sekitar Rp. 6000 sampai Rp. 7000, satu hektarnya bisa mencapai hasil kira-kira Rp. 12-15 juta, sementara ongkos produksi paling-paling cuma Rp. 4 juta”

Mudah
Untuk mendapatkan kedelai super, gampang caranya. Kembali Ali Zum Mashar
Ali Zum Mashar: “Petunjuk pemakaian sederhana. Kalau punya lahan satu hektar, misalnya untuk kedelai, penyemprotannya bisa empat sampai enam kali. Misalkan umur 14, umur 21, umur 30, umur 35 umur 45, atau maksimal sampai umur 50 hari”
Waktu penyemprotan pun harus dilakukan sesuai aturan.
Ali Zum Mashar: “Pagi-pagi jam enam sampai sembilan. Kalau sore antara jam tiga sampai tujuh. Nah, kalau nyemprot siang-siang bolong kan nanti banyak kena sinar. Begitu cepat kering atau kepanasan, bisa jadi banyak yang mati mikrobanya”
Tak hanya untuk kedelai, pupuk ini juga cocok untuk semua jenis tanaman dan buah-buahan.
Ali Zum Mashar: “Ini bukan hanya kedelai, semua jenis tanaman. Ada padi, kita dah terbukti waktu panen menteri. Lalu jagung di Sumut juga petaninya fanatik menggunakan ini”
Dengan begini, pemerintah, kata Ali Zum, tidak perlu repot mencari lahan berjuta juta hektar untuk menggenjot swasembada kedelai. Namun yang juga tak kalah penting, menurut staf Ahli Menteri Transmigrasi dan Tenaga Kerja ini, jika petani mendapatkan hasil panen melimpah, pemerintah harus tetap melindungi mereka. Saat ini, petani susah tersenyum meraup untung hasil panen. Pasalnya, harga jual hasil panen sering digoyang, sehingga hanya menguntungkan pedagang.

Kebijakan hati
Ali Zum Mashar: “Buatlah kebijakan dengan hati, dengan kesadaran, dan dengan melihat kenyataan agar masyarakat ini bisa makmur. Artinya apa? Jangan hanya karena kepentingan-kepentingan tertentu itu menjadi kebijakan yang membunuh petani. Sekarang ini dengan gonjang-ganjing kedelai, masak pedagang jadi pahlawan, masak kalau mereka bisa impor dikasih hadiah Rp. 1000 perkilogram dan dapat bebas bea masuk impor. Bukannya petani yang susah payah yang menjadi pahlawan. Kalau hadiah itu diberikan ke petani, mereka akan ramé-ramé menanam. Kalau hadiah itu diberikan pada importir mereka akan rame-rame impor, nah siapa yang dirugikan petani lagi kan?”
Kata Ali, pemerintah tak perlu mencanangkan berbagai target muluk-muluk untuk menggenjot produksi kedelai. Kuncinya cuma satu.
Ali Zum Mashar: “Kenapa kita itu gak optimis? Ini permasalahannya kita ini mau serius gak, kalau serius ayo kita gerakkan”

Cara pemakaian youtobe klik:
http://www.youtube.com/watch?v=TxPFAkgwK0A&amp%3Bnoredirect=1

Perbedaan pupuk kimia vs Bio P2000Z klik:
http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU&amp%3Bfeature=relmfu

Penemuan Luar Biasa dimuat di Iptek Talk TVRI :
1. http://www.youtube.com/watch?v=X2D8bcogP3M
2. http://www.youtube.com/watch?v=uizjjmhfq_Y
3. http://www.youtube.com/watch?v=A5ODLdWZGqI

Anugerah Presiden : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Padi Hibrida : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Hibrida Anyer : http://www.youtube.com/watch?v=iBqjnbrTjpI
Hasil yang Berbeda Nyata : http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU
Proyek Mikroba Google Qatar : http://www.youtube.com/watch?v=hgwJOjt7t9A

Brosur+perijinan+budidaya download klik : https://www.facebook.com/groups/173851086038054/files/

minimal order 1siklus tanam sampe panen perlu 6liter bio p 2000z + 6liter phosmit ( 1dus/12 liter ).
Harga khusus dari pabrik tuk agen / distributor.
order hub. Bimanuar email : konsultanpks99@gmail.com 085378877277

Artikel Bio P2000Z : https://www.facebook.com/biop2000z
 

Jumat, 27 September 2013

Tarmisol ‘Pecat’ Petani Miskin di Kabupaten Nunukan

Tarmisol ‘Pecat’ Petani Miskin di Kabupaten Nunukan

Tarmisol ‘Pecat’ Petani Miskin di Kabupaten Nunukan

Senin, 23 September 2013 18:26 WIB
 
Didampingi peneliti dan penyuluh dari Balai Penelitian Tanaman Pangan (BPTP) Kalimantan Timur Tarmisol, PPL Sungai Fatimah Andika Dwi Purwanto menyelenggarakan Sosialisasi Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) langsung di tengah-tengah hamparan sawah Dusun Sungai Fatimah, Desa Binusan, Kecamatan Nunukan.
Dalam SLPTT tersebut penyuluh memperkenalkan teknik jajar legowo yaitu cara menanam padi dengan berjajar tetapi secara berselang.
 
“Teknik jajar legowo telah dibuktikan dan diakui di berbagai tempat di Kalimantan Timur memberi pengaruh peningkatan produksi padi hingga 50 bahkan sampai 120 persen,” ujar Nurbani, peneliti dari BPTP Kalimantan Timur yang turut membantu penyelenggaraan sosialisasi pendampingan SLPTT di Sungai Fatimah.
 
 
 
 
Tarmisol yakin, pada saatnya nanti petani-petani dimaksud akan berhasil dengan penghasilan yang besar. “Saya akan memecat petani-petani miskin di Nunukan untuk saya ubah menjadi petani-petani yang berpenghasilan besar dengan teknik-teknik bertani yang menguntungkan. Salah satunya dengan teknik menanam padi jajar legowo,” ujarnya.
 
SLPTT dan teknik jajar legowo dilaksanakan untuk mendukung suksesnya Program Peningkatan Beras Nasional di Nunukan dengan harapan di seluruh hamparan sawah petani tidak ada yang produksinya tidak meningkat.
 
Heru Wihartopo, salah seorang penyuluh mengatakan, seluruh penyuluh khususnya PPL Pertanian mulai saat ini tidak akan ada yang bisa santai. Semua harus pro aktif dengan tiap hari langsung turun ke lahan sawah petani.
 
“Walaupun hari minggu hari libur.  Hal ini untuk memastikan bahwa petani yang turut berpartisipasi menanam padi punya harapan berhasil dan meningkat produksinya. Saya tidak mau mendengar lagi komentar dari siapa saja bahwa PPL masih ada yang tidak siap melayani masyarakat petani,” ujarnya.
 
Pada tahun ini secara nasional Presiden RI  Susilo Bambang Yudoyono mencanangkan program swasembada beras 10 juta ton. Sedangkan Kabupaten Nunukan punya target 40.000 ton gabah kering panen pada tahun ini.
 
Heru mengatakan, bagi para penyuluh program ini tidak gampang diraih pada masa-masa sekarang. Paradigma dalam penyuluhan  saat ini sudah tak seperti pada masa orde baru. Pada masa orde baru penyuluhan lebih bersifat instruktif didukung program Bimbingan Massal (Bimas) berbeda dengan saat ini penyuluhan lebih bersifat konsultatif. Para petani diberikan kelonggaran atau haknya untuk memilih sendiri dalam menetapkan komoditas yang akan diusahakan.
 
“Sepi ing pamrih rame ing gawe” atau jauh dari berharap pujian, ramai dalam kegiatan, begitu falsafahnya PPL yang mau berhasil dalam membina dan mendampingi petani sekaligus menggerakkan para petani untuk turut serta berpartisipasi menyukseskan Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN) tahun ini dan seterusnya,” ujarnya.
 
Pihaknya ingin target P2BN di Nunukan bisa tercapai dengan sukses. Karena itu, semua pihak terutama yang telah termasuk dalam Tim Pelaksana P2BN Kabupaten Nunukan maupun Tim Pelaksana P2BN Kecamatan mau turun ramai-ramai ke lapangan.
 
“Bantu PPL gerakkan masyarakat petani, dampingi masyarakat petani,  bimbing masyarakat petani. Kalau petani diperhatikan, pasti mereka akan respon untuk turut mensukseskan program peningkatan swasembada beras nasional,” kata Anthonia Tangdi Kamma, Koordinator Penyuluh Kecamatan Nunukan.
 
Sumber : http://kaltim.tribunnews.com/2013/09/23/tarmisol-pecat-petani-miskin-di-kabupaten-nunukan